Jual-Beli Dilakukan Broker yang Sama, Harga Saham MIKA Terjun 25%
Pasca stock split harga saham telah trun 25 persen menjadi RpRp2.135 dari sebelumnya Rp2.850

Pasca stock split harga saham telah trun 25 persen menjadi RpRp2.135 dari sebelumnya Rp2.850
Bareksa.com - Setelah hampir dua bulan diperdagangkan dengan nilai nominal yang lebih kecil--pasca stock split dengan rasio 1:10--harga saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) justru menurun tajam sekitar 25 persen menjadi Rp2.135 dari sebelumnya Rp 2.850 pada pembukaan perdagangan 16 Oktober 2015.
Sejak stock split harga saham MIKA sempat naik, meskipun tidak bertahan lebih dari tiga hari Bursa. Namun setelah itu sejak 21 Oktober hingga perdagangan hari ini (Senin, 14 Desember 2015), harga saham MIKA terus menurun.
Grafik: Pergerakan Harga saham MIKA Periode 16 Oktober- 11 Desember 2015
Promo Terbaru di Bareksa

Sumber: Bareksa.com
Yang menarik anjloknya harga saham operator rumah sakit tersebut, tak terlepas dari aksi jual-beli oleh sejumlah broker yang sama, seperti Kapita Sekurindo (AD), ONIX Sekuritas (FM), Samuel Sekuritas (IF), Pilarmas Investindo (PO) dan Batavian Prosperindo (BZ)
Tercatat lima broker tesebut menjadi pembeli, sekaligus penjual terbesar saham MIKA, seperti Kapita Sekurindo yang menjadi pembeli terbesar dengan melakukan pembelian sebanyak 716 ribu lot senilai Rp190,3 miliar pada harga rata-rata Rp2.659,8 per saham. Namun, Kapita Sekurindo juga tercatat sebagai penjual terbesar dengan menjual saham MIKA sebanyak 732 ribu lot senilai Rp194 miliar, pada harga rata-rata Rp2.649 per saham.
Nilai transaksi jual-beli oleh Kapita Sekurindo setara 15 persen dibanding nilai transaksi MIKA pada periode 21 Oktober- 11 Desember 2015 mencapai Rp2,6 triliun.
Tabel: Daftar Broker Yang Melakukan Jual-Beli Saham MIKA Periode 21 Oktober- 11 Desember 2015

Sumber: Bareksa.com
Jika dihitung secara bersih (netting), pada periode yang sama, broker penjual terbesar saham MIKA adalah CIMB Securities (YU) yang menjual saham sebanyak 272 ribu lot senilai Rp72,5 miliar.
Selain CIMB, Mandiri Sekuritas (CC) juga banyak menjual saham MIKA dengan transaksi saham sebanyak 196 ribu lot senilai Rp56 miliar.
Di posisi ketiga BNP Paribas (BW) dengan melakukan aksi jual sebanyak 129 ribu lot senilai Rp32,7 miliar pada harga rata-rata saham sebesar Rp32,7 miliar.
Harga saham MIKA juga semakin tertekan setelah dua sekuritas yang merekomendasikan untuk mengurangi MIKA. Bahana Securities menyarankan untuk mengurangi MIKA dengan target harga Rp 1.900 atau turun 17,6 persen. Adapun CIMB menurunkan rekomendasi dari ‘Buy’ menjadi ‘Hold’. Target Harga MIKA juga diturunkan dari Rp 2.800 menjadi Rp 2.700.
Menurut riset Bahana yang dirilis 3 Desember 2015, MIKA akan menghadapi penurunan pangsa pasar karena tergerus implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dengan membludaknya peserta JKN, tiga rumah sakit MIKA mulai melayani pasien JKN di bawah skema CoB. Skema ini memungkinkan pasien yang terdaftar sebagai peserta JKN untuk meng-upgrade pelayanan rumah sakit dengan kerja sama antara Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dengan asuransi. (Baca juga: 2 Sekuritas Turunkan Target Harga MIKA. Apa Alasannya?)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.201,44 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.181,6 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,06 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.047,01 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.