FUND FLASH: BNP Paribas Astro Juarai Reksa Dana Saham, Return 14,55% Sebulan

Bareksa.com - Berikut reksa dana dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir:

Reksa Dana Saham : BNP Paribas Astro (14,55%)

Reksa Dana Saham Syariah : SAM Sharia Equity Fund (13,72%)

Reksa Dana Campuran : BNI AM Dana Terencana (13,92%)

Reksa Dana Campuran Syariah : Simas Syariah Berkembang (10,64%)

Reksa Dana Pendapatan Tetap : MRS Bond Kresna (6,05%)

Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah : BNI AM Dana Syariah (2,37%)

Reksa Dana Pasar Uang : BNI AM Dana Likuid (0,70%)

Reksa Dana Pasar Uang Syariah : BNI AM Dana Lancar Syariah (0,56%)

Benchmark Reksa Dana

Inflasi September (0,05%)

Bunga Deposito Oktober Setelah Dikurangi Pajak (0,40%)

IHSG (6,20%)

Indeks Reksa Dana Saham (6,42%)

Indeks Reksa Dana Saham Syariah (6,49%)

Indeks Reksa Dana Campuran (3,82%)

Indeks Reksa Dana Campuran Syariah (4,48%)

Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap (2,35%)

Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah (1,59%)

Indeks Reksa Dana Pasar Uang (0,53%)

Indeks Reksa Dana Pasar Uang Syariah (0,46%)

Berita Terkait Investasi

Berikut sejumlah berita terkait investasi yang dirangkum dari surat kabar nasional:

Rebound IHSG Berpotensi Tidak Lama

Rebound Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan tidak berlangsung lama karena sejumlah faktor eksternal masih menghadang, seperti perlambatan ekonomi di China, masih rendahnya inflasi di zona Eropa, dan kian panjangnya ketidakpastian setelah terkuak wacana Fed fund rate tidak naik tahun ini.

Head of Research KDB Daewoo Securities Taye Shim mengatakan bahwa saat ini merupakan peluang trading yang cukup besar. Namun, mengingat ketidakpastian yang berkepanjangan dan tantangan pasar global, Taye tidak berharap ada reli harga yang tajam selama kuartal IV ini. Investor dapat memasang posisi beli untuk saham big caps, dan dapat memilih saham sektor perbankan dan barang konsumsi karena kedua sektor tersebut mengalami penurunan yang cukup dalam kemarin sehingga masih berpeluang untuk naik tajam.

Ekonomi Melambat, Unit Link Jadi Pilihan

Kendati perekonomian sedang lesu, industri asuransi jiwa masih mampu mencatatkan pertumbuhan premi di kisaran 20 persen pada kuartal III-2015 karena ditopang peningkatan pemasaran produk unit link. Prospek pertumbuhan nilai produk unit link diyakini sangat besar seiring pulihnya kinerja IHSG.

Menurut Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), gencarnya edukasi yang digalakkan pelaku industri pada beberapa tahun terakhir turut mendorong peningkatan pemasaran unit link. "Pasar modal sedang turun, hasil investasi juga turun, tapi unit link malah naik. Sekarang masyarakat sudah tahu, saatnya membeli dan itu kelihatan pada kuartal ketiga," ujarnya.