BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Shell Tidak Lagi Pasok Minyak, Adaro Gandeng Pertamina

16 September 2015
Tags:
Shell Tidak Lagi Pasok Minyak, Adaro Gandeng Pertamina
Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri), Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kanan), Dirut PT Pertamina Dwi Soetjipto (kanan) dan Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir (kiri) berjabat tangan usai penandatanganan perjanjian kerja sama strategis di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (13/5). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Transaksi dengan Shell mencakup 10,9% pendapatan usaha ADRO

Bareksa.com - Produsen batu bara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengumumkan penghentian kerja sama yang dilakukan oleh anak perusahaan dengan PT Shell Indonesia terkait pasokan dan pengelolaan infrastruktur bahan bakar minyak. Sebelumnya, ADRO menggaet Pertamina untuk memenuhi pasokan bahan bakar ke depannya.

Sekretaris Perusahaan ADRO Mahardika Putranto mengatakan pengakhiran kerja sama antara anak usaha ADRO, yaitu PT adaro Indonesia dan PT Indonesia Bulk Terminal (IBT) dengan Shell ini akan berlaku efektif pada 1 November 2015. Pengakhiran kerja sama itu merupakan permintaan dari Shell.

"Terkait dengan adanya kesepakatan pengakhiran kerja sama tersebut, pada 1 November 2015, PT Shell Indonesia akan mengalihkan kepada PT Indonesia Bulk Terminal seluruh kepemilikan dan penguasaan atas fasilitas infrastruktur bahan bakar minyak milik PT Shell Indonesia yang terletak di Pelabuhan Mekar Putih," kata Mahardika dalam pernyataan tertulisnya (15/9).

Promo Terbaru di Bareksa

Dalam laporan keuangan ADRO Juni 2015, disebutkan bahwa transaksi dengan Shell mencapai US$152,06 juta. Angka tersebut mencakup hingga 10,9 persen jumlah pendapatan usaha perseroan pada periode enam bulan yaitu US$1,40 miliar.

Seiring dengan pengakhiran kerja sama dengan Shell, ADRO akan mengambil pasokan minyak dari Pertamina, setelah perjanjian yang diteken dengan perusahaan migas milik negara itu pekan lalu. Adaro akan mendapat sekitar 80 persen dari kebutuhan bahan bakar minyak untuk tujuh tahun dari Pertamina.

Pertamina akan memasok 800.000 kiloliter bahan bakar diesel per tahun untuk ADRO hingga 2025, dalam dua perjajian. Dalam detail perjanjian pasokan, Pertamina akan memasok ADRO antara 400.000 - 550.000 kiloliter per tahun hingga 2022. Sementara itu, dalam perjanjian fasilitas, Pertamina akan menyewa dan menggunakan terminal bahan bakar yang dimiliki oleh IBT. Terminal ini berlokasi di Kota Baru, South Kalimantan.

Seperti tertera dalam laporan keuangan ADRO Juni 2013, kontrak pengadaan minyak dengan Shell sebenarnya mulai sejak Desember 2009 dan seharusnya berakhir Oktober 2022. Dalam perjanjian, Adaro diharuskan membayar kepada Shell berdasarkan suatu rumusan yang meliputi jumlah bahan bakar minyak yang disediakan dan harga pasar atas bahan bakar minyak. Adaro juga diharuskan membeli jumlah minimum tertentu volume bahan bakar minyak setiap tahun.

Selain itu, pada 1 September 2009, IBT mengadakan Perjanjian Fasilitas Bahan Bakar dengan Shell. Berdasarkan perjanjian ini, Shell setuju untuk membangun fasilitas penampungan bahan bakar dengan kapasitas minimum 60.000 ton minyak diesel di atas tanah IBT. Dan IBT setuju untuk membangun fasilitas bersama di dalam terminal untuk bongkar muat minyak diesel. Untuk penggunaan fasilitas bersama, Shell setuju untuk membayar biaya pengelolaan sejumlah barel dari jumlah bongkar muat minyak diesel.

Pada 26 Agustus 2013, IBT dan Shell mengubah dan menyatakan kembali Perjanjian Fasilitas Bahan Bakar dimana Shell setuju untuk membangun dermaga tambahan dan memasang meter aliran di dalam terminal untuk memuat bahan bakar diesel. Pada akhir perjanjian, Shell akan mengalihkan kepemilikan dari fasilitas penampungan bahan bakar, dermaga tambahan dan alat pengukur aliran bersama dengan pengalihan operasi kepada IBT. Berdasarkan perubahan perjanjian ini, IBT setuju untuk mengubah biaya pengelolaan untuk fasilitas bersama.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.202,74

Up0,42%
Up5,47%
Up9,65%
Up9,79%
Up18,62%
Up7,84%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,32

Up0,49%
Up5,00%
Up8,79%
Up9,05%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,7

Up0,45%
Up4,45%
Up9,60%
Up9,91%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.045,13

Up0,98%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua