BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Dipanggil Pengadilan Terkait Pailit, Saham MAGP Kena Suspen. Berapa Utangnya?

23 Juli 2015
Tags:
Dipanggil Pengadilan Terkait Pailit, Saham MAGP Kena Suspen. Berapa Utangnya?
Seorang warga memperlihatkan biji kelapa sawit yang telah disortir di Desa Rantau Sakti, Rokan Hulu, Riau (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Nilai rasio utang terhadap ekuitas (DER) MAGP masih rendah

Bareksa.com - Otoritas Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP) sejak sesi kedua Rabu, 22 Juli 2015. Hal itu seiring dengan surat panggilan sidang dari Pengadilan Negeri, terkait dengan perkara pailit yang diajukan CV Graha Mandiri.

Pada 14 Juli 2015, MAGP telah menerima surat panggilan sidang dari Pengadilan Negeri/Niaga/HAM/TPKor dan Hubungan Industrial Jakarta Pusat untuk menghadap di persidangan dengan perkara penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).

Berdasarkan laporan keuangan kuartal pertama 2015, perusahaan perkebunan sawit ini memiliki total utang Rp94,71 miliar. Utang tersebut terdiri atas utang non-usaha pihak ketiga Rp62,29 miliar, liabilitas jangka panjang Rp7,25 miliar, dan liabilitas keuangan jangka panjang Rp25,17 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Salah satu kreditor MAGP yang mengajukan gugatan pailit adalah CV Graha Mandiri. Dalam laporan keuangan, tercatat bahwa utang MAGP kepada CV Graha Mandiri sebesar Rp101,61 juta. Porsinya tidak sampai satu persen dari jumlah utang non-usaha pihak ketiga perseroan.

Bila dibandingkan dengan total ekuitas Rp921,21 miliar per akhir Maret 2015, total utang MAGP terbilang kecil. Rasio utang terhadap ekuitas (DER) perseroan hanya 0,1 kali. Angka ini pun sudah menyusut dibandingkan dengan posisi ketika perseroan belum tercatat di bursa sekitar 2,32 kali pada 2011 dan 0,84 kali pada 2012.

Harga saham MAGP, yang merealisasikan penawaran perdana (IPO) pada awal 2013, memang terus menurun. Bahkan, pada hari pertama listing, harga saham MAGP anjlok 12 persen menjadi Rp96 dari harga saat IPO Rp110. Pada saat itu, MAGP meraih dana Rp440 miliar, dan sebesar Rp300 miliar digunakan untuk melunasi utang kepada Bank Panin.

Sejak mencapai level tertinggi Rp156 pada April 2013, harga saham MAGP pun terus turun dan mencapai titik terendah Rp50 pada Juni 2014. Sejak saat itu, saham MAGP tidak banyak bergerak dari batas paling rendah harga di pasar reguler tersebut.

Harga komoditas, terutama minyak sawit mentah (CPO) memang sedang mengalami tekanan. Harga CPO per Juni 2015 mencapai US$606 per metrik ton, tinggal separuh dari titik tertinggi US$1.250 per metrik ton pada empat tahun lalu. Dibandingkan dengan posisi pada Juni 2014 pun, harga CPO terakhir sudah jatuh 20 persen.

Grafik Pergerakan Harga CPO 2010-2015

Illustration

Sumber: Indexmundi.com

Namun, dalam presentasi publiknya bulan lalu, MAGP masih tetap akan berekspansi dengan membangun pabrik kelapa sawit berkapasitas 30 ton/jam dengan investasi Rp110 miliar. Saat ini kapasitas produksi pabrik kelapa sawit perseroan baru mencapai 45 ton/jam di Calang, Aceh.

Pada kuartal pertama tahun ini, MAGP mencatat penurunan penjualan bersih 22,39 persen menjadi Rp24,674 miliar dibanding Rp31,8 pada periode yang sama tahun lalu. Namun, perseroan berhasil mencetak laba bersih Rp3,45 miliar dibanding rugi bersih Rp11,67 miliar seiring dengan efisiensi pada beban pokok penjualan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.201,44

Up0,38%
Up5,46%
Up9,53%
Up9,74%
Up18,73%
Up8,35%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.181,6

Up0,46%
Up4,99%
Up8,73%
Up9,06%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,06

Up0,42%
Up4,48%
Up9,54%
Up9,93%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.047,01

Up1,51%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua