BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Suku Bunga China Turun, Akankah Prospek Saham Batu Bara Membaik?

12 Mei 2015
Tags:
Suku Bunga China Turun, Akankah Prospek Saham Batu Bara Membaik?
A huge excavator shovelling earth and brown coal in the open-cast lignite mine 'Vereinigtes Schleenhain' is pictured near the Boehlen-Lippendorf power station of German power supplier Vattenfall - (REUTERS/Michaela Rehle)

Ekonomi Cina sendiri diproyeksi hanya tumbuh 7 persen sepanjang tahun ini

Bareksa.com - Saham-saham batu bara kembali mengalami pelemahan setelah kemarin sempat melonjak hingga lebih dari 5 persen didorong rilisnya laba PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) sepanjang Januari-Maret 2015 yang merosot 61 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Selain ITMG, Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) juga mengalami penurunan harga saham sebesar 4,9 persen pada penutupan sesi pertama hari ini, 12 Mei 2015. Namun beberapa saham batu bara masih ada yang mengalami penguatan yakni PT Adaro Energy Tbk (ADRO) masih naik 1,7 persen dan PT Harum Energi Tbk (HRUM) naik 0,8 persen.

Grafik Pergerakan Harga Saham Batu Bara 11 Mei 2015

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Harga saham batu bara kemarin, 11 Mei 2015 sempat melesat akibat sentimen turunnya suku bunga acuan China sebanyak 25 bps menjadi 5,1 persen. Jika dilihat dari data trading economics, level suku bunga tersebut merupakan terendah sepanjang sejarah.

Bank of China kembali memangkas bunga guna menciptakan pertumbuhan ekonomi yang terus melambat. Ekonomi Cina sendiri diproyeksi hanya tumbuh 7 persen sepanjang tahun ini, proyeksi tersebut merupakan yang terendah dalam 5 tahun terakhir.

Grafik Suku Bunga Cina Periode 2010 Sampai Kuartal I-2015
Illustration
sumber: tradingeconomics.com

Grafik Pertumbuhan Perekonomian Cina Periode 2010 Sampai Kuartal I-2015
Illustration
sumber: tradingeconomics.com

Dalam riset Mandiri yang telah disampaikan kepada nasabah menyebut pelemahan ekonomi China turut mendorong pelemahan ekonomi Indonesia. Total ekspor batu bara dari Indonesia ke China ambrol 13,8 persen sepanjang tahun 2014. Padahal China merupakan pangsa pasar tebesar batu bara Indonesia yang mencapai 32,40 persen.

Jika ekonomi China membaik seiring dengan penurunan bunga maka dampak positifnya akan terasa juga bagi eksportir batu bara Indonesia karena ekspor batu bara dapat kembali meningkat.

***

Sepanjang kuartal pertama tahun ini sebetulnya kinerja keuangan beberapa perusahaan batu bara telah menunjukan arah yang positif.

ITMG contohnya, walaupun labanya merosot namun hasilnya melebihi ekspektasi analis. Analis mandiri menyebut penyebabnya adalah keberhasilan ITMG melakukan efisiensi dengan cara menurunkan stripping ratio --rasio pengupasan tanah, semakin kecil maka ongkos produksi menurun -- dan juga turunnya harga bahan bakar seiring dengan penurunan harga minyak dunia.

Turunnya biaya bisa mengeliminir turunnya penjualan akibat melorotnya harga batu bara dunia.

Tidak hanya ITMG, biaya produksi ADRO juga turun disamping penurunan biaya bunga yang terjadi akibat adanya percepatan pembayaran utang di kuartal akhir tahun 2014 senilai $800 juta. Sehingga walaupun laba ADRO turun dikuartal pertama tahun ini hingga 54 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi $59 juta, positifnya hasil kinerja ini melebihi ekspektasi analis yang sebelumnya memperkirakan penurunan laba bisa mencapai 64 persen. (np)

Grafik Harga Batu Bara (Dlm $ per Ton) April 2014 - Mei 2015
Illustration
Sumber: Bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.202,74

Up0,42%
Up5,47%
Up9,65%
Up9,79%
Up18,62%
Up7,84%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,32

Up0,49%
Up5,00%
Up8,79%
Up9,05%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,7

Up0,45%
Up4,45%
Up9,60%
Up9,91%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.045,13

Up0,98%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua