BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

MPPA, SILO, SSMS Masuk Indeks LQ45; Bagaimana Kinerja Mereka?

Bareksa09 Februari 2015
Tags:
MPPA, SILO, SSMS Masuk Indeks LQ45; Bagaimana Kinerja Mereka?
Bursa Efek Indonesia (ANTARA FOTO)

Tiga perusahaan yang baru masuk memiliki kinerja saham cemerlang

Bareksa.com - Sejak awal bulan Februari, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut tiga anggota baru ke dalam indeks kelompok 45 saham unggulan (LQ45) yang berlaku untuk periode enam bulan ke depan. Ketiga saham tersebut menggantikan posisi tiga emiten lain yang dianggap mengalami penurunan performa.

Saham-saham yang baru masuk dalam indeks LQ45 adalah PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Siloam Internasional Hospital Tbk (SILO), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS). Sementara itu, yang keluar adalah PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Express Transindo Tbk (TAXI) dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).

Seperti diketahui, saham-saham yang dapat masuk ke dalam daftar unggulan ini harus dapat memenuhi sejumlah kriteria yaitu likuiditas berdasarkan nilai transaksi di pasar reguler. Selain itu, ukuran jumlah hari, volume dan frekuensi perdagangan serta kapitalisasi pasar juga menjadi dasar alasan perusahaan masuk dalam indeks ini. Yang terpenting, kinerja keuangan dan prospek pertumbuhan fundamental juga dilihat.

Promo Terbaru di Bareksa

Lantas, bagaimana kinerja saham-saham yang baru masuk dan keluar tersebut? Bareksa akan membandingkan kinerja saham-saham yang masuk dan keluar dari indeks ini berdasarkan pergerakannya di pasar reguler.

Selama enam bulan periode Juli 2014 sampai Februari 2015, saham produsen batu bara HRUM mengalami penurunan harga yang cukup signifikan yaitu 52 persen dari Rp2.335 menjadi Rp1.535. Hal ini seiring dengan kinerja sektor batu bara yang kurang baik sehingga tercermin dalam pergerakan saham selama enam bulan terakhir. HRUM bahkan terkena dampak signifikan akibat China melarang impor batu bara.

Di saat yang sama, harga saham operator taksi TAXI turun 23,8 persen dari Rp1.245 menjadi Rp1.005 selama periode enam bulan tersebut. Setelah dua tahun menjadi perusahaan publik, operator Taksi Express ini sekarang memiliki sparing partner di bursa saham sejak kedatangan PT Blue Bird Tbk (BIRD) yang mulai tercatat di bursa sejak November 2014. (Baca Juga: Babak Baru Persaingan Taksi, Blue Bird Gunakan Tarif Bawah)

Anggota terakhir yang hengkang dari daftar ini adalah BDMN, bank yang terafiliasi dengan pemerintah Singapura melalui Temasek Holdings. Meski saham BDMN naik 9,7 persen selama periode Juli 2014 sampai Februari 2015, bank ini melaporkan penurunan laba yang cukup signifikan selama tahun lalu. (Baca juga: Rugi Transaksi Spot, Laba Bank Danamon Tahun 2014 Tergerus 35,6% Jadi Rp2,6 T)

Grafik Pergerakan Saham BDMN, HRUM dan TAXI

Illustration

sumber:bareksa.com

Di sisi lain, ketiga emiten yang menjadi anggota baru indeks LQ45 memang menampilkan kinerja saham yang cukup baik di bursa saham. Dua dari tiga emiten tersebut adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Lippo yaitu MPPA dan SILO.

Pertama, MPPA yang mengelola gerai swalayan Hypermart mengalami kenaikan harga saham 17,7 persen sejak Juli 2014 sampai Februari 2015. MPPA saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp20,9 triliun, terbesar kedua dalam sektor perdagangan ritel di bursa setelah PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), yang juga terafiliasi Grup Lippo.

Selain itu, SILO yang merupakan operator rumah sakit Siloam mengalami penurunan harga saham tipis 3,5 persen menjadi Rp13.500 dibandingkan awal Juli Rp14.000. Meskipun demikian, perusahaan ini memiliki performa yang baik dan terbilang murah dibandingkan perusahaan sejenis. Dengan kapitalisasi pasar senilai Rp14 triliun, perusahaan ini merupakan terbesar dalam industri rumah sakit yang tercatat di bursa.

Anggota lain yang disambut dalam indeks LQ45 adalah SSMS, produsen sawit yang dikendalikan oleh taipan Abdul Rasyid. Perusahaan yang beroperasi di Kalimantan tengah ini mencatat kenaikan harga saham hingga 35,5 persen menjadi Rp1.665 pada enam bulan yang berakhir Februari 2015. Hingga kini, SSMS merupakan perusahaan perkebunan terbesar kedua di bursa saham dengan kapitalisasi pasar Rp16 triliun yang hanya dikalahkan oleh PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). (hm)

Grafik Pergerakan Saham MPPA, SILO, dan SSMS

Illustration

sumber:bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.773,44

Up0,54%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,81%
Up17,26%
Up44,73%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.323,46

Up0,67%
Up4,06%
Up0,03%
Up5,62%
Up18,63%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,18

Down- 0,54%
Up2,72%
Up0,01%
Up3,85%
Up18,36%
Up46,76%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.044,67

Up0,52%
Up2,65%
Up0,02%
Up2,95%
Down- 1,71%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.037,08

Up0,52%
Up3,63%
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua