Jasa Marga: Target Akuisisi Ruas "Pesakitan" Solo-Ngawi-Kertosono Rampung Maret
Jasa Marga menyiapkan dana hingga Rp1,5 triliun untuk mengambil alih 60 persen saham jalan tol tersebut.

Jasa Marga menyiapkan dana hingga Rp1,5 triliun untuk mengambil alih 60 persen saham jalan tol tersebut.
Bareksa.com - PT Jasa marga (Persero) Tbk (JSMR) mengharapkan proses perundingan untuk akuisisi jalan tol Solo-Ngawi dan Ngawi Kertosono milik PT Thiess Contractor bisa selesai pada bulan Maret 2015 menurut David Wijayatno, corporate secretary JSMR.
"Sampai saat ini masih dalam pembicaraan mengenai keputusannya. Mereka memang mau melepas saham mereka," katanya kepada Bareksa, Jumat 13 Februari 2014.
Thies sendiri memiliki tiga konsesi jalan tol yakni ruas Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono dan Cinere-Serpong. Jasa Marga, menurutnya, hanya berminat terhadap ruas yang ada di jalur trans Jawa yakni Solo-Ngawi dan Ngawi Kertosono. Pasalnya di beberapa seksi di kedua tol ini tanahnya sudah bebas hingga 80 persen sehingga konstruksi bisa langsung dilakukan.
Promo Terbaru di Bareksa
Kedua ruas tol ini juga akan terhubung dengan ruas milik Jasa Marga yakni ruas Semarang Solo dan Surabaya Mojokerto.
David mengaku saat ini Jasa Marga masih membicarakan masalah harga dengan Thiess dan juga sedang melakukan penghitungan terhadap nilai jalan tol yang akan di akusisi ini.
Sebelumnya Direktur Utama JSMR, Adityawarman memperkirakan biaya investasi yang dibutuhkan untuk membangun kedua ruas tol ini mencapai Rp9 triliun. Dengan pola 30 persen ekuitas dan 70 persen pinjaman, maka perseroan harus menyiapkan dana Rp2,7 triliun.
Jasa Marga diperkirakan akan masuk hingga 60 persen. Dengan demikian pihaknya paling tidak harus menyediakan dana sebesar Rp1,5 triliun.
Gambar Ruas Tol Trans Jawa
* lingkaran hijau menunjukan ruas Solo-Ngawi-Kertosono
Sumber: Jasa Marga
Tol Pesakitan
Jalan tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono dikenal sebagai pesakitan. Pasalnya jalan tol ini sudah berkali-kali terkena cidera janji (default) dari Badan Pengatur Jalan Tol.
Terakhir, PT Solo Ngawi Jaya (anak usaha PT Thiess) dikenai default pada awal 2014 karena tidak juga menunjukkan bukti dukungan pembiayaan dari Leighton Holdings yang merupakan pendukung dana untuk pembangunan jalan tol ini.
Pada bulan Maret 2014, BPJT mencabut status tersebut karena PT SNJ mampu membuktikan dukungan dana tersebut. Namun tetap perusahaan keuangan asal Australia tersebut tidak bisa mengucurkan dananya sebelum tanahnya bebas 100 persen.
Tol Solo Ngawi sendiri merupakan salah satu jalan tol yang mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui konstruksi dan pembebasan tanah.
Tercatat dari 90 kilometer jalan tol ini, sepanjang 20,9 kilometer dibangun dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemerintah pun telah mengalokasikan dana APBN dari tahun anggaran 2009 hingga 2014 sebesar Rp1,7 triliun untuk pengadaan lahan dan Rp1,5 triliun bagi konstruksi. (np)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.202,74 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,32 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,7 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,13 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.