BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Kinerja emiten konstruksi BUMN di kuartal I 'Tahun Pemilu'

09 Mei 2014
Tags:
Kinerja emiten konstruksi BUMN di kuartal I 'Tahun Pemilu'
Seorang pekerja menyelesaikan proyek pembangunan sebuah apartemen di Pusat Pertokoan Boulevard, Makassar, Sulsel (ANTARA FOTO/Darwin Fatir)

PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) membukukan pertumbuhan laba bersih terbesar. ADHI dan WIKA sejalan dengan ekspektasi

IllustrationBareksa.com - Mayoritas perusahaan kontraktor BUMN seperti PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) mencatatkan pertumbuhan laba bersih di kuartal pertama 2014 yang sejalan dengan ekspektasi para analis. Analis Maybank Kim Eng, Pandu Anugrah, menyebutkan dalam risetnya bahwa sektor konstruksi mengalami pertumbuhan laba yang cukup kuat, sekitar 16 persen year on year (YoY). Hal ini melahirkan ekspektasi bahwa penyelesaian proyek pada kuartal-kuartal berikutnya akan membuka jalan bagi percepatan pertumbuhan pendapatan emiten konstruksi BUMN. Selain itu, pertumbuhan proyek carry over yang naik sebesar 17 persen YoY juga diproyeksikan akan menopang laba emiten di 2014.

Dari laporan keuangan emiten kuartal pertama 2014, tercatat pertumbuhan laba bersih ADHI dan PTPP cukup signifikan, yakni sebesar 37,7 persen dan 44,4 persen. WIKA membukukan pertumbuhan laba yang tidak terlalu tinggi, sebesar 6,8 persen di kuartal pertama tahun 2014. Marjin ketiga emiten di atas juga mencerminkan keberhasilan emiten dalam menghadapi risiko kenaikan biaya di sektor konstruksi. Pricing power serta manajemen biaya yang lebih baik juga tercermin dalam laporan keuangan emiten yang diolah dalam tabel marjin perbandingan dari beban terhadap pendapatan emiten untuk masing-masing sektor usaha di bawah ini.

Illustration

Promo Terbaru di Bareksa

Sektor real estat memiliki marjin terbesar dengan rata-rata sekitar 25 persen dengan pertumbuhan terbesar dicatatkan oleh WIKA sekitar 7 persen. Sedangkan dari sektor EPC (Engineering, Procurement, and Construction), meskipun memiliki rata-rata marjin terkecil, sekitar 7 persen untuk kuartal pertama 2014, tapi bertumbuh dari periode yang sama tahun sebelumnya, 3 persen. Di sini perlu dicatat khususnya PTPP yang sejak tahun 2011 lalu memasuki bisnis EPC dengan menggarap sejumlah proyek PT PLN (Persero) dan baru saja menyelesaikan proyek Storage Compressed Natural Gas (CNG) Plant di PLTG Muara Tawar, Bekasi, senilai Rp508 miliar yang dimulai sejak Juli 2013.

Illustration

Di lain sisi, jika melihat tabel di atas, meskipun target kontrak baru untuk tahun 2014 lebih besar dari tahun lalu, capaian target untuk kuartal pertama 2013 lebih besar. ADHI, WIKA, dan PTPP masing-masing turun 4,17 persen, 3,21 persen dan 4,09 persen. Walaupun penurunan tersebut tidak terlalu signifikan, tetapi hal ini menandakan adanya perlambatan kontrak baru yang disinyalir karena ketidakpastian kepemimpinan menjelang Pemilu Presiden pada Juli mendatang. Mayoritas investor masih menunggu terpilihnya pemerintahan baru.

Illustration

Dengan pertimbangan beberapa faktor di atas serta risiko pelemahan Rupiah dan kenaikan tingkat suku bunga yang dapat meningkatkan biaya pinjaman emiten, para analis memberikan peringkat overweight terhadap sektor konstruksi untuk tahun ini. Maybank Kim Eng memilih PTPP dan ADHI sebagai top picks. Untuk PTPP, kuatnya pertumbuhan proyek carry over sebesar 29 persen YoY berpotensi meningkatkan laba perusahaan di atas ekspektasi tahun ini. Sedangkan ADHI memiliki ROE terbesar di sektor konstruksi serta valuasi yang masih murah dengan target PER (Price Earning Ratio) 2014 10,4 x dibandingkan PE 2014 industri sekitar 15 x. Terakhir, Maybank Kim Eng memberikan target harga untuk ADHI, WIKA, dan PTPP masing-masing sebesar Rp3.500, Rp2.500, dan Rp2.200 hingga akhir tahun 2014. (kd)

*Sigma Kinasih adalah analis Bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,47

Up0,44%
Up5,47%
Up9,71%
Up9,85%
Up18,69%
Up8,66%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,49

Up0,46%
Up5,00%
Up8,81%
Up9,05%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,86

Up0,42%
Up4,45%
Up9,61%
Up9,90%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.045,26

Up1,03%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua