BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Apa dampak perubahan lot dan fraksi harga saham bagi investo

07 Januari 2014
Tags:
Apa dampak perubahan lot dan fraksi harga saham bagi investo
Papan perdagangan saham (Bareksa/Adityo)

Banyak saham kini menjadi lebih terjangkau buat investor ritel. Tapi bagaimana dengan fundamentalnya?

Bareksa.com - Perubahan ketentuan tentang lot dan fraksi harga saham yang mulai diberlakukan Senin, 6 Januari 2014, tampaknya akan berpengaruh signifikan terhadap investor ritel. Demikian diungkapkan Lanang Trihadian, analis investasi PT Syailendra Capital, kepada Bareksa.com. Pasalnya, sistem baru ini akan mendorong perdagangan saham semakin likuid karena menjadi lebih terjangkau. Sebagaimana diketahui, saat ini minat investor ritel di Indonesia terhadap pasar modal masih rendah. Lanang berharap kebijakan ini bakal menciptakan daya beli yang lebih tinggi.

Sebagaimana telah diketahui, otoritas pasar modal menetapkan perubahan satuan perdagangan (lot size), dari sebelumnya 1 lot adalah sebanyak 500 lembar menjadi 100 lembar. Volume order maksimum di pasar reguler dan pasar tunai juga diubah dari semula 10 ribu lot menjadi 50 ribu lot. Perubahan juga diterapkan pada fraksi harga, dari semula lima kelompok harga menjadi tiga saja. Untuk kelompok harga saham kurang dari Rp500, fraksi harga ditetapkan sebesar Rp1 dengan maksimum perubahan Rp20. Bagi kelompok harga saham Rp500-5.000, fraksinya menjadi Rp5 dengan maksimum perubahan Rp100. Sedangkan untuk harga saham lebih dari Rp5.000, fraksi harganya adalah Rp25 dengan maksimum perubahan Rp500.

Atas perubahan ini, analis PT Buana Capital Andre Maningkas melihat hal yang serupa dengan Lanang. Menurut dia, kebijakan ini bagus buat investor ritel karena membuat mereka bisa membeli saham dengan satuan harga yang lebih terjangkau. Namun, ini tidak akan berpengaruh signifikan bagi investor institusi menimbang skala belinya yang besar. Dampak lain, perubahan fraksi harga akan berdampak pada pergerakan perdagangan saham yang lebih lambat.

Promo Terbaru di Bareksa

Lanang menguraikan perubahan lot dan fraksi harga ini akan secara signifikan mempengaruhi saham-saham dengan harga di atas Rp5.000 per lembar. Saham-saham tersebut kini menjadi lebih terjangkau dan menarik bagi investor ritel.

Lalu, saham sektor apa yang paling terpengaruh? Lanang melihat emiten di setiap sektor sebenarnya tidak ada yang secara spesifik diuntungkan. Ini hanyalah ketentuan baru menyangkut mekanisme perdagangan yang dirancang untuk membuat pasar saham menjadi lebih atraktif.

Namun, Lanang meragukan dalam jangka pendek sistem baru ini akan direspons investor ritel secara signifikan. Pada umumnya, investor ritel masih was-was masuk ke pasar menimbang sisi fundamental yang kurang bagus, terlebih lagi dalam kondisi ekonomi saat ini yang sedang dililit krisis. Karena itu, volume perdagangan masih akan lesu jika tak diiringi perbaikan di sisi fundamental. Alasan seorang investor membeli saham, tentu saja, adalah melihat potensi pertubuhan di masa mendatang dari suatu emiten. Semakin banyak emiten yang memiliki fundamental yang mengkilap, semakin bergairah juga pasar modal di negeri ini. (kd)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,47

Up0,44%
Up5,47%
Up9,71%
Up9,85%
Up18,69%
Up8,66%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,49

Up0,46%
Up5,00%
Up8,81%
Up9,05%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,86

Up0,42%
Up4,45%
Up9,61%
Up9,90%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.045,26

Up1,03%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua