Jurus Ampuh Optimalkan Cuan dan Kelola Risiko Investasi di Tengah Gejolak Pasar
Pelajari strategi diversifikasi investasi untuk mengelola risiko dan memaksimalkan return. Simak ulasannya di sini!

Pelajari strategi diversifikasi investasi untuk mengelola risiko dan memaksimalkan return. Simak ulasannya di sini!
Bareksa.com - Diversifikasi investasi bukan sekadar membagi dana ke berbagai aset, tetapi merupakan strategi cerdas untuk mengoptimalkan pertumbuhan investasi sekaligus mengelola risiko. Dengan menyebarkan investasi ke berbagai instrumen, investor dapat meminimalkan dampak fluktuasi pasar dan meningkatkan peluang mendapatkan return optimal.
Strategi ini sangat relevan, terutama di tengah kondisi pasar yang tidak menentu, di mana pergerakan ekonomi, suku bunga, dan dinamika geopolitik dapat mempengaruhi kinerja aset secara berbeda. Menurut Dimas Ardinugraha, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, banyak faktor yang mempengaruhi keputusan investasi, seperti siklus pasar, kinerja emiten, serta sentimen global.
Setiap instrumen investasi memiliki tren kinerja yang berbeda-beda ketika dihadapkan pada faktor-faktor tersebut. Oleh karena itu, memahami profil risiko dan tujuan keuangan sangat penting dalam memilih alternatif investasi yang tepat. “Diversifikasi membantu menciptakan keseimbangan antara risiko dan potensi keuntungan dalam portofolio investasi,” kata dia (6/3).
Promo Terbaru di Bareksa
Kinerja Saham, Obligasi vs Deposito
Data Bloomberg menunjukkan dalam 15 tahun terakhir hingga akhir 2024, saham yang diwakili oleh IHSG mencatat pertumbuhan tahunan tertinggi sebanyak enam kali, tetapi juga menjadi yang terendah sebanyak enam kali dengan lima tahun mengalami pertumbuhan negatif. Secara kumulatif, pertumbuhan IHSG selama periode tersebut mencapai 181% atau sekitar 7,1% per tahun.
Sementara itu, pasar obligasi yang diwakili oleh indeks BINDO mencatat pertumbuhan tertinggi sebanyak enam kali, hanya sekali menjadi yang terendah, dan dua kali mengalami pertumbuhan negatif. Obligasi menghasilkan pertumbuhan total 261,5% atau hampir 9% per tahun.
Sebagai perbandingan, deposito tidak pernah mengalami pertumbuhan negatif, tetapi pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan instrumen lainnya. Data menunjukkan bahwa 15 tahun terakhir, deposito mencatat pertumbuhan kumulatif 91% atau sekitar 4,4% per tahun.
Strategi Diversifikasi Investasi
Ini menegaskan bahwa meskipun deposito lebih stabil, return yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan saham dan obligasi. Karena itu, jika investor hanya fokus pada satu instrumen investasi, mereka berisiko kehilangan peluang keuntungan yang lebih tinggi atau harus menghadapi fluktuasi yang signifikan.
Untuk menerapkan strategi diversifikasi, investor dapat memilih beberapa pendekatan, seperti diversifikasi aset, diversifikasi waktu, dan diversifikasi reksadana. Diversifikasi aset berarti menyebarkan investasi dalam satu kelas aset yang berbeda, seperti saham dari berbagai sektor atau obligasi dengan tenor yang beragam.
Diversifikasi waktu, atau dollar cost averaging, memungkinkan investor untuk mengurangi risiko volatilitas dengan berinvestasi secara bertahap. Sementara itu, diversifikasi reksadana memungkinkan pengelolaan aktif oleh manajer investasi yang memiliki keahlian dan informasi mendalam tentang pasar.
Siap-siap Investasi ST014 di Sini
Minimalisir Risiko
Ezra Nazula, Director & Chief Investment Officer, Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, menambahkan manajer investasi menerapkan diversifikasi untuk mengelola risiko dengan memilih saham, obligasi, dan deposito berdasarkan analisis fundamental yang sistematis. Selain itu, batasan-batasan dalam portofolio juga diterapkan untuk menjaga likuiditas dan meminimalisir risiko.
“Dengan memilih strategi diversifikasi yang tepat, investor dapat lebih tenang menghadapi fluktuasi pasar dan mengoptimalkan potensi return investasi mereka dalam jangka panjang,” dia mengungkapkan.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.115,65 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.103,67 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.882,23 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.077,93 | - | - | ||||
Insight Renewable Energy Fund | 2.323,89 |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.