BeritaArrow iconBareksa NavigatorArrow iconArtikel

Bareksa Insight : Pasar Cemas Lonjakan Inflasi Global, Ini Saran Kombinasi Investasi Buat Kamu

Abdul Malik09 Maret 2022
Tags:
Bareksa Insight : Pasar Cemas Lonjakan Inflasi Global, Ini Saran Kombinasi Investasi Buat Kamu
Ilustrasi lonjakan harga minyak dan komoditas membuat investor khawatir terjadinya lonjakan inflasi global akibat konflik Rusia - Ukraina. Kondisi itu berdampak ke pasar modal termasuk pasar saham atau IHSG, reksadana, emas dan SBN termasuk Sukuk Ritel seri SR016. (Shutterstock)

Investor global melihat ada potensi lonjakan inflasi global akibat harga komoditas energi yang meroket beberapa pekan terakhir

Bareksa,com - Investor global melihat ada potensi lonjakan inflasi global akibat harga komoditas energi seperti minyak, gas bumi dan batu bara yang selama beberapa pekan terakhir naik signifikan. Kondisi ini dikhawatirkan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi pada tahun ini secara global.

Lonjakan harga minyak dan komoditas akibat memanasnya konflik Rusia - Ukraina yang disusul beragam sanksi dari Negara-Negara Barat terhadap Negara Beruang Merah. Sedangkan Kremlin merupakan salah satu produsen minyak dan komoditas utama dunia.

Meski begitu, Indonesia masih diuntungkan karena memiliki ekspor beberapa komoditas seperti batu bara, timah, nikel dan tembaga yang harganya juga meningkat, sehingga cadangan devisa dan neraca perdagangan Indonesia diprediksi masih tetap terjaga dengan baik.

Promo Terbaru di Bareksa

IHSG pada 08 Maret 2022 turun 0,8 persen ke level 6.814,18.

Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO

Di sisi lain, dari pasar obligasi, investor tampak masih melepas kepemilikannya dalam obligasi dalam negeri dan masuk ke dalam pasar saham untuk mengambil momentum pembelian saham berbasis komoditas.

Analisis Bareksa melihat imbal hasil (yield) obligasi saat ini sudah sesuai dengan kondisi pasar dan kenaikan yield obligasi akan mulai bergerak terbatas di level 6,8 persen.

Berdasarkan data id.investing.com (diakses 08/03/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 6,7 persen pada 08 Maret 2022.

Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa​

Apa yang bisa dilakukan Investor?

Analisis Bareksa memperkirakan pada hari ini reksadana saham akan masih bergerak terbatas akibat minimnya sentimen dari dalam negeri dan kemungkinan adanya koreksi akibat aksi jual pada saham berbasis komoditas.

Investor dapat mempertimbangkan untuk investasi di Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR016 di tengah fluktuasi pasar saham saat ini untuk menjaga imbal hasil portofolio tetap atraktif. Selain aman karena dijamin negara dan cuan, SR016 menawarkan imbal hasil 4,95 persen per tahun dan sesuai prinsip syariah, serta bisa diperdagangkan.

Investor juga bisa mempertimbangkan investasi emas. Sebab analisis Bareksa memprediksi harga logam mulia berusaha untuk melewati rekor tertingginya dalam 3 tahun terakhir yaitu di level US$2.089 per troy ounce di tengah ketidakpastian global yang meningkat saat ini.

Pergerakan harga emas di dalam negeri juga diprediksi akan terus meningkat hingga melewati Rp1,1 juta per gram.

Pada perdagangan Rabu (9/3/2022), harga beli emas Pegadaian di fitur Bareksa Emas di level Rp944.000 per gram atau naik dibandingkan Senin Rp942.000 per gram. Tidak berbeda, harga beli emas Indogold di level Rp952.498 per gram pada Selasa, atau melonjak dibandingkan Rp934.839 per gram pada Senin.

Baca : Cara Dapat Passive Income Rp7,4 Juta per Bulan

Investor dengan profil risiko moderat dan agresif juga bisa mempertimbangkan beberapa reksadana pendapatan tetap berkinerja menarik, dan beberapa reksadana berbasis saham komoditas berikut ini :

Imbal Hasil 3 Tahun (per 8 Maret 2022)

Reksadana Pendapatan Tetap

Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 31,92 persen
Manulife Obligasi Negara II Kelas A : 27,66 persen

Imbal Hasil 6 Bulan (per 8 Maret 2022)

Reksadana Saham

TRIM Kapital : 14,95 Persen
Eastspring Investment Value Discovery Kelas A : 14,91 persen

Reksadana Indeks

Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A : 19,38 persen
Principal Index IDX30 Kelas O : 15,55 persen

Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi

Investasi Sekarang

(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.



Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Empty Illustration

Produk Belum Tersedia

Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua