BeritaArrow iconBareksa NavigatorArrow iconArtikel

Perang Rusia - Ukraina Buat Harga Minyak Melambung, Reksadana Berbasis Komoditas Ini Prospektif

Abdul Malik25 Februari 2022
Tags:
Perang Rusia - Ukraina Buat Harga Minyak Melambung, Reksadana Berbasis Komoditas Ini Prospektif
Ilustrasi kenaikan harga minyak akibat invasi Rusia ke Ukraina yang berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan dan kinerja reksadana berbasis saham komoditas. (Shutterstock)

Pada Kamis kemarin, harga minyak Brent naik di atas US$105 per barel untuk pertama kalinya sejak 2014

Bareksa.com - Menyusul invasi Rusia ke Ukraina, harga minyak tercatat melonjak pada Kamis (24/2), dengan minyak Brent naik di atas US$105 per barel untuk pertama kalinya sejak 2014. Serangan Rusia ke Ukraina memperburuk kekhawatiran tentang gangguan pasokan energi global.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik US$2,24 atau bertambah 2,3 persen menjadi di US$99,08 per barel, setelah menyentuh level tertingginya di US$105,79. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga naik 71 sen atau 0,8 persen menjadi menetap di US$92,81 per barel, setelah sebelumnya naik menjadi US$100,54.

Brent dan WTI masing-masing mencapai level tertinggi sejak Agustus dan Juli 2014.

Promo Terbaru di Bareksa

Dilansir Kontan.co.id, Rusia kemarin melancarkan invasi habis-habisan ke Ukraina melalui darat, udara, dan laut dalam serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meluncurkan sanksi baru yang keras terhadap Rusia, memberlakukan langkah-langkah untuk menghambat kemampuannya untuk melakukan bisnis dalam mata uang utama dunia bersama dengan sanksi terhadap bank dan perusahaan milik negara.

Rusia adalah produsen minyak terbesar ketiga dan eksportir minyak terbesar kedua, kata analis UBS Giovanni Staunovo. "Mengingat persediaan rendah dan kapasitas cadangan berkurang, pasar minyak tidak mampu menanggung gangguan pasokan yang besar," tambahnya.

Rusia juga merupakan penyedia gas alam terbesar ke Eropa, menyediakan sekitar 35 persen dari pasokannya. Setidaknya tiga pembeli utama minyak Rusia tidak dapat membuka surat kredit dari bank-bank Barat untuk menutupi pembelian pada hari Kamis, sumber mengatakan kepada Reuters.

China memperingatkan dampak ketegangan Rusia - Ukraina terhadap stabilitas pasar energi. "Semua negara yang benar-benar bertanggung jawab harus mengambil tindakan yang bertanggung jawab untuk bersama-sama menjaga keamanan energi global,"
kata juru bicara kementerian luar negeri China.

Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa​

Harga Komoditas ikut Meroket

Imbas dari agresi Rusia tersebut juga membuat harga berbagai komoditas ikut meroket pada Kamis (24/2). Merujuk Bloomberg, pada pukul 15.30 WIB, harga gas alam berada di level US$ 4,86 per mmbtu atau menguat 11,03 persen dalam tiga hari terakhir.

Komoditas energi lain seperti batu bara juga terpantau melonjak. Saat ini harga batu bara kontrak pengiriman April di ICE Newcastle berada di level US$212,1 per ton. Dalam tiga hari terakhir, harganya sudah naik 14,26 persen. Ketegangan Rusia - Ukraina ini juga membuat pasar flight to safety dengan beralih ke aset save haven seperti emas. Harga emas spot terpantau sudah mencapai level US$1.942,58 per ons troi atau telah menguat 2,37 persen.

Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO

Reksadana Berbasis Komoditas Prospektif

Menyusul lonjakan harga minyak dan komoditas akibat agresi Rusia ke Ukraina, saham-saham emiten energi dan komoditas di Bursa Efek Indonesia juga terpantau meroket di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang amblas 102,24 poin (1,48 persen) menjadi 6.817,82 pada perdagangan Kamis (25/2/2022).

Dilansir Investor Daily, penguatan harga tertinggi dicatatkan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MED) naik Rp 75 (13,39 persen) menjadi Rp635, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menguat Rp3.000 (12,51 persen) menjadi Rp26,975, PT Timah Tbk (TINS) menguat Rp145 (9,86 persen) menjadi Rp1.615, dan saham PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) naik Rp10 (5,85 persen) menjadi Rp181. Saham sektor energi menguat 2,23 pesen kemarin.

Melambungnya saham-saham komoditas juga akan berdampak pada kinerja reksadana berbasis saham tersebut dalam portofolionya. Kira-kira reksadana mana saja yang punya saham komoditas dalam portofolionya?

Saham HRUM
Jenis Reksadana
Eastspring Investments Value Discovery Kelas A
Equity Fund
Maybank Dana Ekuitas
Equity Fund
Semesta Dana Maxima
Balanced Fund
Semesta Dana Saham
Equity Fund
TRIM Kapital
Equity Fund
TRIM Kapital Plus
Equity Fund
TRIM Kombinasi 2
Balanced Fund
TRIM Syariah Berimbang
Balanced Fund
TRIM Syariah Saham
Equity Fund
Saham MEDC
Jenis Reksadana
BNP Paribas Solaris
Equity Fund
Saham ANTM
Jenis Reksadana
Batavia Dana Saham Syariah
Equity Fund
Mega Asset Maxima
Equity Fund
Prospera BUMN Growth Fund
Equity Fund
Simas Saham Unggulan
Equity Fund
Saham INCO
Jenis Reksadana
Cipta Syariah Balance
Balanced Fund
MNC Dana Syariah Ekuitas
Equity Fund
TRIM Syariah Berimbang
Balanced Fund
TRIM Syariah Saham
Equity Fund
Saham ADRO
Jenis Reksadana
Avrist Balanced - Amar Syariah
Balanced Fund
Avrist Equity - Amar Syariah
Equity Fund
Avrist Equity - Cross Sectoral
Equity Fund
Bahana Dana Prima
Equity Fund
Bahana Trailblazer Fund
Equity Fund
Batavia Dana Saham
Equity Fund
Batavia Dana Saham Optimal
Equity Fund
Batavia Dana Saham Syariah
Equity Fund
BNI-AM Inspiring Equity Fund
Equity Fund
BNP Paribas Ekuitas
Equity Fund
BNP Paribas Infrastruktur Plus
Equity Fund
BNP Paribas Pesona Syariah
Equity Fund
BNP Paribas Solaris
Equity Fund
Cipta Ovo Ekuitas
Equity Fund
Cipta Sakura Equity
Equity Fund
Cipta Syariah Balance
Balanced Fund
Rencana Cerdas
Equity Fund
Danareksa Mawar Konsumer 10 Kelas A
Equity Fund
Jarvis Balanced Fund
Balanced Fund
Mandiri Investa Aktif
Balanced Fund
Mandiri Investa Atraktif Syariah
Equity Fund
Mandiri Investa Cerdas Bangsa
Equity Fund
Mandiri Investa Equity ASEAN 5 Plus
Equity Fund
Manulife Dana Saham Kelas A
Equity Fund
Manulife Dana Tumbuh Berimbang
Balanced Fund
Manulife Greater Indonesia Fund
Equity Fund
Manulife Saham Andalan
Equity Fund
Manulife Saham SMC Plus
Equity Fund
Manulife Syariah Sektoral Amanah Kelas A
Equity Fund
Principal Islamic Equity Growth Syariah
Equity Fund
Prospera Saham SMC
Equity Fund
Semesta Dana Maxima
Balanced Fund
Semesta Dana Saham
Equity Fund
Simas Saham Bertumbuh
Equity Fund
Simas Syariah Berkembang
Balanced Fund
Simas Syariah Unggulan
Equity Fund
Sucorinvest Equity Fund
Equity Fund
Reksa Dana Syariah Syailendra Sharia Equity Fund
Equity Fund
Syailendra Equity Opportunity Fund
Equity Fund
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund
Index & ETF
TRAM Consumption Plus Kelas A
Equity Fund
TRAM Infrastructure Plus
Equity Fund
TRIM Kapital
Equity Fund
TRIM Kapital Plus
Equity Fund
TRIM Kombinasi 2
Balanced Fund
TRIM Syariah Berimbang
Balanced Fund
TRIM Syariah Saham
Equity Fund

Sumber : fund fact sheet reksadana Januari 2021

Menurut penelusuran Bareksa dari laporan lembar fakta (fund fact sheet) per Januari 2021, tercatat saham-saham komoditas dikoleksi terbanyak oleh reksadana saham, kemudian disusul reksadana campuran dan reksadana indeks.

Saham ADRO terbanyak dikoleksi dan menjadi portofolio aset dari 47 produk reksadana, kemudian disusul saham HRUM yang dipegang oleh 9 produk reksadana, saham ANTM dan INCO masing-masing dikempit oleh 4 produk reksadana, serta MEDC yang dimiliki oleh 1 produk reksadana.

Reksadana saham BNP Paribas Solaris kelolaan BNP Paribas Asset Management tercatat menggenggam saham MEDC dan ADRO. Kemudian reksadana kelolaan PT Trimegah Asset Management yakni reksadana campuran TRIM Syariah Berimbang dan reksadana saham TRIM Syariah Saham tercatat memegang 3 saham yakni ADRO, INCO dan HRUM.

Reksadana saham Batavia Dana Saham Syariah kelolaan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen juga mengoleksi 2 saham komoditas yakni ADRO dan ANTM. Daftar selengkapnya sebagaimana tertera dalam tabel.

Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi

Investasi Sekarang

(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan in
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Investasi
reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami
prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,14%
Up3,53%
Up0,02%
Up5,80%
Up18,28%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,58%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,30%
Up17,22%
Up43,04%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,55%
Up2,93%
Up0,02%
Up6,32%
Up30,69%
Up60,37%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,48%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,37%
Up18,74%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,27%
Up1,73%
Up0,01%
Up2,63%
Down- 2,19%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua