BeritaArrow iconBareksa InsightArrow iconArtikel

Bareksa Insight: Makin Yakin Suku Bunga Dolar Turun, Potensi Investasi Reksadana USD

Hanum Kusuma Dewi09 September 2025
Tags:
Bareksa Insight: Makin Yakin Suku Bunga Dolar Turun, Potensi Investasi Reksadana USD
Ilustrasi kenaikan dan pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang berpengaruh ke pasar modal global, termasuk IHSG, reksadana, emas dan SBN. (Shutterstock)

Investor agresif dapat mempertimbangkan reksadana saham dan pendapatan tetap berbasis dolar AS

Bareksa.com - Pasar keuangan global kembali bergairah, seiring kemungkinan pemangkasan bunga acuan yang semakin kuat. Investor Indonesia dapat memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan diversifikasi dengan reksadana dolar (USD).

Keyakinan Fed Rate Turun

Imbal hasil (yield) Treasury AS mencapai level terendah 5 bulan, karena data lapangan kerja yang di bawah ekspektasi pada Agustus. Hal ini mendorong keyakinan pasar The Fed akan pangkas bunga acuan pada September.

Sentimen positif lain yakni kekhawatiran investor mengenai perlambatan ekonomi akibat perang tarif justru teredam setelah data Produk Domestik Bruto (PDB) AS menunjukkan pertumbuhan 3,3% di kuartal II 2025, berbalik dari kontraksi 0,5% di kuartal I.

Promo Terbaru di Bareksa

Reksadana Dolar Unggulan

Beberapa faktor tersebut memberi angin segar bagi pasar keuangan global, dan menjadi momentum yang bisa dimanfaatkan oleh investor Indonesia.

Ada beberapa pilihan reksadana saham USD yang bisa dipertimbangkan investor agresif, karena berfokus pada saham-saham teknologi di AS, serta sejumlah pasar negara maju. Setahun terakhir, imbal hasilnya mencapai 21%.

Tabel: Rekomendasi Reksadana Saham Dolar AS

Reksadana Saham
Return YTD
Return 1 Tahun

BNP Paribas DJIM Global Technology Titans 50 Syariah USD

9,94%

21,44%

BNP Paribas Cakra Syariah USD Kelas RK1

8,43%

9,95%

Mandiri Global Sharia Equity Dollar Kelas A

6,27%

7,60%

Sumber: Bareksa, kinerja per 4/9/2025

Investor dapat memiliki eksposur ke saham AS melalui BNP Paribas DJIM maupun BNP Paribas Cakra yang mayoritas dialokasikan pada saham-saham teknologi. Pada kuartal II 2025, saham “Magnificent 7” AS mengalami pertumbuhan laba hingga 26,6% secara tahunan (YoY).

Saham “Magnificent 7” terdiri dari 7 saham perusahaan teknologi terbesar di AS, yakni: Alphabet, Amazon, Apple, Meta, Microsoft, Nvidia, Tesla. Mayoritas saham ini juga menjadi basis alokasi untuk BNP Paribas DJIM dan BNP Paribas Cakra Syariah USD. Dengan kinerja keuangan yang memuaskan dan potensi berlanjutnya tren penurunan suku bunga di AS, maka tentunya untuk reksadana USD yang dialokasikan pada saham teknologi AS masih memiliki potensi menarik untuk investor Agresif.

Tak hanya itu, potensi penurunan suku bunga acuan bisa mendorong penguatan pasar obligasi. Hal ini bisa teramplifikasi dengan penguatan dolar, sehingga memberikan potensi double cuan.

Kemudian untuk investor moderat yang ingin mendapatkan eksposur USD dan berpotensi mengalami efek penguatan dari penurunan suku bunga, dapat pertimbangkan untuk berinvestasi di reksadana obligasi pemerintah dalam denominasi dolar AS berikut:

Tabel: Rekomendasi Reksadana Berbasis Obligasi Negara dalam Dolar AS

Reksadana Pendapatan Tetap
Return YTD
Return 1 Tahun

BNP Paribas Prima USD Kelas RK1

5,22%

2,80%

Investa Dana Dollar Mandiri Kelas A

4,36%

0,56%

Sumber: Bareksa, kinerja per 4/9/2025

Namun perlu diingat dua reksadana USD basis obligasi pemerintah masih memiliki fluktuasi yang lebih tinggi dibandingkan reksadana USD basis obligasi korporasi dan reksadana USD pasar uang sebagai berikut.

Tabel: Rekomendasi Reksadana Pendapatan Tetap & Pasar Uang Dolar AS

Reksadana USD
Basis Alokasi
Return YTD
Return 1 Tahun

STAR Fixed Income Dollar

Obligasi Korporasi USD

3,03%

4,46%

Mandiri Money Market USD

Pasar Uang USD

2,14%

3,25%

Sumber: Bareksa, kinerja per 4/9/2025

Sehingga, untuk investor yang membutuhkan reksadana eksposur USD dengan tetap menginginkan fluktuasi rendah dapat cermati dua produk di atas.

Reksadana dollar bisa menjadi alternatif diversifikasi dari mata uang Rupiah untuk investor Indonesia. Sesuaikan profil risiko dan tujuan keuangan sebelum memutuskan investasi reksadana.

(Christian Halim/Sigma Kinasih CTA, CFP/hm)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.200,15

Up0,60%
Up5,56%
Up9,41%
Up9,62%
Up18,46%
Up8,81%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.180,3

Up0,46%
Up5,00%
Up8,61%
Up9,07%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.150,95

Up0,40%
Up4,67%
Up9,43%
Up11,11%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.033,2

Up0,74%
-----

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua