Laba BBCA Triwulan I 2025 Melesat, Ini Rekomendasi dan Target Harga Sahamnya!
Raihan laba BBCA sejalan dengan ekspektasi analis dan setara dengan 24% dari estimasi laba 2025

Raihan laba BBCA sejalan dengan ekspektasi analis dan setara dengan 24% dari estimasi laba 2025
Bareksa.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat laba bersih melesat 9,8% secara tahunan (YoY) menjadi Rp14,1 triliun pada kuartal I 2025. Riset Ciptadana Sekuritas (24/4) mengungkap, raihan laba itu sejalan dengan ekspektasi analis dan setara dengan 24% dari estimasi laba 2025. Kinerja ini mencerminkan kekuatan operasional BBCA yang solid, efisiensi biaya yang baik, serta pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang positif.
Poin-poin Penting Kinerja BBCA kuartal I 2025:
- Pertumbuhan Laba Bersih: Rp14,1 triliun (+9,8% YoY, +3% QoQ)
- NIM (Net Interest Margin): Stabil di 6,4% YoY, meski turun 20bps QoQ
- Pendapatan Bunga Bersih (NII): Tumbuh 7% YoY (-1% QoQ)
- Rasio Biaya terhadap Pendapatan (CIR): Membaik ke 35,4% (turun 150bps YoY)
- PPoP (Laba Operasional): Naik 10% YoY dan 9% QoQ
- Cost of Credit (CoC): Naik ke 0,4% karena restrukturisasi sementara satu debitur sektor mineral
- Loan at Risk (LAR): Meningkat ke 5,9% (vs. 5,1% di 4Q24)
- NPL: Sedikit naik ke 2,0% (vs. 1,7% di 4Q24)
- Pertumbuhan Kredit: Moderat di 12,7% YoY (2% QoQ)
- Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga: +7% YoY (5% QoQ), didorong oleh CASA
- Loan to Deposit Ratio (LDR): Turun ke 77,1% (vs. 79,5% di 4Q24)
Promo Terbaru di Bareksa
Kualitas Aset Tetap Kuat Meski LAR Sempat Naik
Peningkatan rasio biaya pencadangan (CoC) BBCA pada kuartal I 2025 disebabkan oleh naiknya pinjaman restrukturisasi kolektibilitas sekitar Rp5 triliun dari satu debitur di sektor mineral. Pinjaman ini merupakan bagian dari kredit sindikasi yang akan jatuh tempo pada Mei 2025.
Akibatnya, rasio kredit berisiko (Loan at Risk/LAR) sementara naik menjadi 5,9% per akhir Maret 2025 (dari 5,1% pada akhir Desember 2024). Namun, BBCA memperkirakan kondisi ini bersifat sementara dan berpotensi membaik di kuartal-kuartal mendatang, sehingga bisa memberikan peluang penurunan CoC ke depan.
BBCA tetap mempertahankan panduan CoC tahun 2025 di level 0,3%. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) juga sedikit meningkat ke 2% pada triwulan I 2025 (dari 1,7% di kuartal IV 2024 dan 1,9% di kuartal I 2024), yang sebagian disebabkan oleh terganggunya jadwal pembayaran akibat libur panjang di akhir Maret.
Pertumbuhan Kredit Melambat
Pada kuartal I 2025 (1Q25), pertumbuhan kredit BBCA mulai mengalami moderasi menjadi 12,7% secara tahunan (YoY) dan 2% secara kuartalan (QoQ). Angka ini menurun dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai 13,8% YoY dan 5,2% QoQ.
Pertumbuhan kredit masih didorong oleh pinjaman tunai jangka pendek. Jika pinjaman tunai dikecualikan, pertumbuhan total kredit tercatat sebesar 10% YoY, lebih mendekati panduan manajemen untuk tahun 2025 yang berada di kisaran 6–8%.
Kontributor utama pertumbuhan kredit:
- Korporasi: naik 14% YoY, 3% QoQ
- Komersial: naik 10% YoY, 2% QoQ
Pertumbuhan NIM dan CASA Tetap Kuat
Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) meningkat 7% YoY dan 5% QoQ, ditopang oleh ekspansi CASA (giro dan tabungan) yang solid yakni giro tumbuh 10% YoY dan tabungan naik 8% YoY. Peningkatan ini sebagian dipengaruhi oleh momen musiman Idulfitri.
Sementara itu, deposito berjangka justru turun 1% YoY, meskipun naik 2% QoQ, sejalan dengan penurunan suku bunga deposito sebesar 25bps pada kuartal ini.
NIM BBCA tetap kuat, didukung oleh:
- Penyesuaian naik suku bunga pinjaman
- Pertumbuhan CASA yang konsisten
Rasio LDR turun ke 77,1% (dari 79,5% di 4Q24), menandakan likuiditas yang tetap longgar dan sehat. BBCA juga menyampaikan rencana partisipasi dalam program Tapera, yakni program subsidi perumahan pemerintah yang ditujukan untuk pegawai negeri di wilayah dengan infrastruktur yang sudah matang.
Rekomendasi dan Target Harga Saham BBCA
Secara keseluruhan, BBCA kembali membukukan kinerja yang solid. Saham BBCA tetap direkomendasikan BELI (BUY) dengan target harga 2025 di Rp11.600 per saham. Bersama BRIS, BBCA menjadi salah satu pilihan utama Ciptadana Sekuritas berkat profil laba yang tangguh di tengah ketidakpastian pasar saat ini. Dibandingkan harga Rabu (23/4) Rp8.725, maka ada potensi kenaikan 33%.
Ringkasan Reliasi dan Prediksi Keuangan BBCA
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.129,29 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.116,59 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.092,39 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.902,46 | ||||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.033,44 | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.