Kondisi Pasar Fluktuatif? Reksadana Ini Masih Bikin Porto Cuan, Return hingga 6,88% Setahun
Reksadana berbasis obligasi korporasi cenderung lebih stabil dan bisa jadi portofolio utama
Reksadana berbasis obligasi korporasi cenderung lebih stabil dan bisa jadi portofolio utama
Bareksa.com - Sejumlah produk reksadana pendapatan tetap favorit Bareksa masih mencatatkan kinerja cemerlang, seiring dengan pasar obligasi yang menguat. Menurut Tim Analis Bareksa, reksadana jenis ini bisa menjadi portofolio utama bagi investor moderat jangka menengah dan diversifikasi bagi semua jenis investor.
Dalam sebulan terakhir, imbal hasil (yield) acuan obligasi Indonesia cenderung bergerak di bawah 7,2% (level tertinggi tahun ini) yang mengindikasikan harganya menguat, karena potensi pemangkasan suku bunga AS tahun ini semakin jelas. Hal ini menjadi salah satu sentimen positif untuk pasar obligasi secara umum yang bisa jadi dampak positif bagi reksadana pendapatan tetap.
Terlihat dari beberapa reksadana pendapatan tetap berikut dalam 1 bulan terakhir mampu mempersembahkan return 1% dan bahkan sejak awal tahun (YTD) dapat menghasilkan 3,58% (per 14 Juni 2024) dan setahun terakhir ada yang mencapai 6,88%
Promo Terbaru di Bareksa
Ketiga produk di atas memiliki alokasi mayoritas di obligasi korporasi yang pergerakannya cenderung lebih stabil namun memiliki kupon yang lebih tinggi dibandingkan SBN. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri untuk obligasi korporasi. Sehingga, total return yang dihasilkan dari kupon dan pergerakan harga NAB Reksadana Obligasi Korporasi dapat lebih tinggi dibandingkan Reksadana Obligasi Negara dalam setahun terakhir.
Apalagi pada saat mendekati akhir kuartal 3 sentimen potensi pemangkasan suku bunga AS semakin besar, dapat mendorong kinerja Reksadana Obligasi Korporasi semakin kencang.
Menariknya, Trimegah Dana Tetap Syariah yang memiliki return sepanjang tahun berjalan (YTD) tertinggi di Bareksa juga memiliki porsi SBN jangka pendek tidak lebih dari 10% di alokasinya. Artinya, ketika pasar obligasi melemah, produk ini tidak terdampak signifikan dan masih dapat menghasilkan return yang cenderung stabil secara historis. Lalu ketika pasar obligasi menguat akan mendorong kinerja lebih tinggi dibandingkan produk yang hanya memiliki obligasi korporasi.
Sumber: Bareksa, data return YTD per 13 Juni 2024
Reksadana pendapatan tetap bisa menjadi portofolio utama bagi investor moderat dengan jangka waktu investasi menengah. Selain itu, dengan sifatnya yang cenderung stabil, reksadana ini bisa menjadi aset diversifikasi dalam portofolio bagi semua tipe investor. Kamu bisa mulai berinvestasi di reksadana dengan modal Rp100.000 saja di super app Bareksa.
(Sigma Kinasih/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.383,98 | 0,27% | 4,10% | 7,65% | 8,38% | 19,56% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,17 | 0,35% | 4,25% | 7,06% | 7,42% | 3,33% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.081,97 | 0,58% | 3,99% | 7,31% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.848,33 | 0,52% | 3,87% | 6,88% | 7,37% | 17,88% | 40,95% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.277,74 | 0,82% | 3,98% | 6,89% | 7,33% | 20,30% | 35,72% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.