BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MIKA Akuisisi 80 Persen Saham Bina Husada Gemilang

05 Februari 2019
Tags:
MIKA Akuisisi 80 Persen Saham Bina Husada Gemilang
Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading - (Company)

Harga saham MIKA terus menurun dalam satu tahun terakhir

Bareksa.com - PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) mengakuisisi saham milik PT Bina Husada Gemilang (BHG) senilai Rp 240 miliar. Akuisisi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis dari Bursa Efek Indonesia, Direktur dan Sekretaris Mitra Keluarga Joice V Handayani mengatakan jumlah saham yang diambil alih mencapai 48.400 lembar saham atau 80 persen dari kepemilikan Bina Husada.

Sedangkan sisanya dimiliki oleh Yayasan Bina Husada sebanyak 12.000 lembar saham atau setara 19,84 persen, dr. Harsono Setiawan sebanyak 50 lembar saham atau 0,08 persen dan drg. Lilian Mangunprawira sebanyak 50 lembar saham atau 0,08 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Dengan adanya akuisisi tersebut, Mitra Keluarga berharap bisa meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan dan memperkuat eksistensi perusahaan di fokus area yang baru.

Sebelumnya, Mitra Keluarga melalui PT Rumah Kasih Indonesia juga mengakuisisi 94,99 persen saham PT Bakti Gemilang Anak Sejahtera (BGAS). Selain Rumah Kasih Indonesia, pemilik saham lainnya adalah Sugiantoro dan Herni Yudhi Brata.

Mengutip Bisnis.com, Mitra Keluarga memang berencana mengakuisisi dua rumah sakit tahun ini. Namun, perseroan belum mengungkapkan secara detail mengenai hal tersebut.

Sebagai informasi, perseroan masih memiliki kas internal senilai Rp1,8 triliun yang akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi. Investor Relation Mitra Keluarga Aditya Widjaja mengatakan, perseroan akan menggunakan kas internal untuk aksi akuisisi dua rumah sakit tersebut.

Terkait penurunan laba, kata Aditya, hal itu karena adanya pendapatan keuangan perseroan yang turun. Pendapatan keuangan MIKA per September 2018 senilai Rp57,43 miliar, turun 46,73 persen dari posisi Rp107,82 miliar.

Penurunan pendapatan keuangan MIKA sejalan dengan berkurangnya deposito hingga Rp486,21 miliar sepanjang tahun ini, dari Rp969,32 miliar pada Desember 2017, menjadi Rp483,11 miliar pada September 2018.

Dia mengungkapkan, MIKA akan membuka dua rumah sakit baru di Bintaro dan Jatiasih pada kuartal I 2019, dengan kebutuhan investasi Rp250 miliar hingga Rp270 miliar, dan Rp80 miliar untuk pembelian tempat tidur.

Walaupun MIKA melakukan ekspansi, perseroan tetap mengincar pertumbuhan EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation and amortization) hingga akhir 2018 sebesar 5-6 persen dan pertumbuhan pendapatan 9 - 10 persen.

Berdasarkan data Bareksa, pergerakan harga saham MIKA terus menurun dalam 1 tahun terakhir, yakni dari Rp 1.940 per saham pada 1 Februari 2018 menjadi Rp 1.525 per saham pada 1 Februari 2019.

Pada hari ini, 5 Februari 2019, saham MIKA dibuka di harga Rp 1.535 per saham dan sudah meningkat 15 persen ke level Rp1.540 per saham menjelang penutupan bursa saham.

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,46

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua