BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berita Hari Ini: BNBR Restrukturisasi Utang Rp7,8 T, BRPT Lunasi US$250 Jt

22 November 2018
Tags:
Berita Hari Ini: BNBR Restrukturisasi Utang Rp7,8 T, BRPT Lunasi US$250 Jt
Pabrik petrokimia PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan anak usaha PT Chandra Astri Petrochemical Tbk (TPIA). Sumber: dokumentasi perseroan

DOID per Oktober 2018 mencatatkan pertumbuhan volume pengupasan lapisan penutup sebesar 13,15 persen

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 22 November 2018 :

PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR)

BNBR berencana melakukan restrukturisasi utang sebesar Rp7,8 triliun pada tahun depan. Adapun, pada tahun ini telah perusahaan merestrukturisasi utang senilai Rp9,38 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Direktur Keuangan BNBR Achmad Amri Aswono Putro menyampaikan, pada tahun depan perusahaan mengupayakan restrukturiasi utang kepada 1-2 debitur. Dua utang yang akan direstrukturiasi masing-masing senilai Rp6 triliun dan Rp1,8 triliun.

“Tahun depan kami ada rencana restrukturisasi utang Rp6 triliun dan Rp1,8 triliun, kemungkinan pakai buku [laporan keuangan] per Desember 2018,” tuturnya setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

PT Barito Pacific Tbk. (BRPT)

BRPT siap melunasi utang sebesar US$250 juta melalui pinjaman senilai US$200 juta dan kas internal US$50 juta.

Presiden Direktur Barito Pacific Agus Salim Pangestu menyampaikan, perusahaan akan melunasi seluruh pinjaman sebesar US$250 juta dari Bangkok Bank.

Manajemen pun melakukan langkah restrukturisasi dengan mengajukan pinjaman sebesar US$200 juta kepada Barclays Bank PLC dan DBS Bank Ltd. “Sisa pinjaman sebesar US$50 juta akan dilunasi menggunakan kas,” tuturnya

Pada 15 November 2018, BRPT menandatangani perjanjian fasilitas dengan Barclays Bank PLC dan DBS Bank Ltd. Kedua kreditur setuju memberikan pinjaman sebesar US$175 juta dengan tambahan US$25 juta.

PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)

Emiten kontraktor tambang batu bara DOID per Oktober 2018 mencatatkan pertumbuhan volume pengupasan lapisan penutup sebesar 13,15 persen secara year-on-year (yoy) menjadi 323,6 juta bank cubic meter (bcm).

Direktur Keuangan Delta Dunia Makmur Eddy Porwanto menyampaikan, pada Oktober 2018 perusahaan merealisasikan overburden removal (OB) sejumlah 39,5 juta bcm, naik dari Oktober 2017 sebesar 29,3 juta bcm. Sepanjang 10 bulan pertama 2018, volume OB naik 13,15 persenyoy menjadi 323,6 juta bcm dari sebelumnya 286 juta bcm.

Sampai akhir 2018, perseroan menargetkan volume OB mencapai 375 juta—425 juta bcm, naik dari tahun sebelumnya 340,2 juta bcm. Dengan demikian, dalam periode Januari—Oktober 2018 perusahaan sudah merealisasikan 76,14-86,29 persen dari target setahun penuh.

PT ABM Investama Tbk. (ABMM)

Emiten pertambangan batu bara terintegrasi ABMM memacu lini bisnis jasa tambang melalui anak usahanya, PT Cipta Kridatama (CK).

Sampai akhir 2018, target volume pengupasan lapisan penutup mencapai 140 juta bank cubic meter (bcm). Klien CK ialah entitas tambang di bawah Grup ABMM dan PT Toba Bara Sjahtera Tbk. (TOBA). Dengan pencapaian tersebut, diharapkan CK berkontribusi 40-45 persen terhadap total pendapatan perusahaan.

Tahun ini, perseroan membidik pendapatan senilai US$800 juta. Pada 2017, ABMM membukukan pendapatan US$690,7 juta, dengan kontribusi CK sebesar 34 persen dari total pemasukan.

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)

Di tahun 2018, perusahaan perhiasan HRTA merevisi target pembukaan gerai ritelnya. Pada awal tahun, HRTA menargetkan pembukaan 100 gerai ritel baru. Tapi kemudian HRTA merevisi pembukaan gerai ritel itu menjadi hanya 50 gerai.

Sekretaris Perusahaan Hartadinata Abadi Mohammad Ath Thoriq mengatakan, untuk melengkapi target di tahun 2018 yang tidak tercapai, maka tahun 2019 HRTA menargetkan pembukaan 50 gerai baru. “Terwujudnya sampai pertengahan tahun depan kira-kira,” katanya

Adapun dari sisi produksi, HRTA ingin meningkatkan volume produksi 10 persen. Saat ini, kapasitas produksi HRTA sebesar 2.500 kilogram per bulan dengan utilisasi sebesar 800 kilogram per bulan. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,04%
Up3,59%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,25%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,17%
Up43,56%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,79%
Up3,43%
Up0,01%
Up3,97%
Up18,39%
Up46,82%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,45%
Up1,56%
Up0,01%
Up2,14%
Down- 2,42%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua