BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Laba Bersih Astra Naik 21 Persen, Kontribusi Otomotif Tergerus Bisnis Alat Berat

29 Oktober 2018
Tags:
Laba Bersih Astra Naik 21 Persen, Kontribusi Otomotif Tergerus Bisnis Alat Berat
Kantor pusat PT Astra International Tbk (ASII). (Dok. Astra)

Kontribusi divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi melonjak dari 24,01 persen menjadi 31,79 persen

Bareksa.com – PT Astra International Tbk (ASII) berhasil membukukan laba Rp17,07 triliun dalam sembilan bulan 2018. Catatan itu naik 21 persen dari periode sama tahun lalu Rp14,16 triliun.

“Kami berharap Grup akan mencapai kinerja tahunan yang baik, meskipun persaingan yang sengit di pasar mobil serta pelemahan harga minyak kelapa sawit masih tetap diwaspadai,” ujar Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto melalui keterangan resminya, Senin, 29 Oktober 2018.

Secara keseluruhan, laba bersih Astra selama periode sembilan bulan 2018 merupakan hasil penambahan kontribusi dari segmen bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, segmen jasa keuangan dan segmen otomotif, yang melebihi dari penurunan kontribusi segmen agribisnis.

Promo Terbaru di Bareksa

Sementara itu, pelemahan mata uang rupiah selama periode ini menekan margin terhadap bisnis manufaktur Grup Astra, di mana dampak tersebut diimbangi oleh bisnis-bisnis berbasis komoditas, aktivitas ekspor serta meningkatnya keuntungan selisih kurs.

Dalam sembilan bulan, pendapatan bersih konsolidasian Astra meningkat 16 persen menjadi Rp174,9 triliun, dengan pertumbuhan pendapatan pada hampir semua segmen, terutama dari segmen bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi.

Alhasil, nilai aset bersih per saham Astra tercatat Rp3.272 pada 30 September 2018, atau 7 persen lebih tinggi dibandingkan posisi akhir tahun sebelumnya.

Laba Bersih Grup Astra Periode 9 Bulan 2018

Illustration
Sumber: keterangan perseroan

Sementara itu, kas bersih, di luar Grup anak perusahaan jasa keuangan mencapai Rp1,7 triliun, turun dibandingkan dengan nilai kas bersih sebesar Rp2,7 triliun pada 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan oleh investasi Astra pada bisnis jalan tol dan GO-JEK serta belanja modal pada bisnis kontraktor penambangan.

Di sisi lain, anak perusahaan Astra segmen jasa keuangan mencatat utang bersih Rp47,8 triliun, dibandingkan dengan Rp46,1 triliun pada akhir 2017.

Kontribusi Masing-Masing Divisi Terhadap Laba Bersih Astra

Illustration

Sumber: Keterangan perseroan diolah Bareksa

Kinerja divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi membuat persentase kontribusi masing-masing divisi mengalami perubahan. Pada periode ini, kontribusi divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi melonjak dari 24,01 persen menjadi 31,79 persen.

Hal itu membuat kontribusi otomotif sebagai bisnis utama Astra mengalami penurunan. Pada sembilan bulan tahun lalu, otomotif memberi kontribusi laba hingga 46,46 persen dan pada periode sama tahun ini turun menjadi 41,08 persen.

Selain alat berat dkk, divisi yang kontribusinya meningkat adalah infrastruktur dan logistik. Sembilan bulan tahun lalu, divisi ini masih mencatat kerugian dan tahun ini memberikan laba Rp112 miliar atau berkontribusi 0,66 persen terhadap total laba bersih Astra.

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,46

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua