BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : WIKA Kaji Perpetual Bond Rp3 Triliun, TOTL Pangkas Target Laba

30 Agustus 2018
Tags:
Berita Hari Ini : WIKA Kaji Perpetual Bond Rp3 Triliun, TOTL Pangkas Target Laba
Pekerja meratakan permukaan jalan beton di Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauhuni-Terbanggi Besar di Desa Sabah Balau Lampung Selatan. Pembangunan jalan tol itu dilakukan oleh Konsorsium BUMN, yakni PT Hutama Karya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, serta PT Adhi Karya Tbk

FAST buka 15 gerai baru KFC, MTLA beli lahan 170 hektare, ITMG akuisisi tambang baru

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis, 30 Agustus 2018 :

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)

WIKA tengah mengkaji penerbitan instrumen perpetual bond senilai Rp3 triliun yang rencananya akan dieksekusi pada kuartal IV-2018 atau kuartal I-2019.

Promo Terbaru di Bareksa

Direktur Keuangan Wijaya Karya Steve Kosasih menjelaskan instrumen perpetual bond saat ini masih jarang digunakan oleh perseroan di dalam negeri. Karena itu, pihaknya masih mengkaji penggalangan dana melalui skema tersebut.

Steve mengatakan rencananya emiten berkode saham WIKA itu akan menerbitkan perpetual bond dengan kisaran Rp2 triliun hingga Rp3 triliun. Adapun, emisi instrumen tersebut diharapkan mampu dieksekusi pada kuartal IV 2018 atau kuartal I 2019.

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL)

TOTL merevisi turun target pendapatan dan laba bersih pada 2018 sejalan dengan eksekusi sejumlah proyek perseroan yang mundur dari rencana semula.

Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada Mahmilan Sugiyo Warsana mengatakan perseroan merevisi target pendapatan tahun ini. Jumlah yang dibidik diturunkan dari Rp3,1 triliun menjadi Rp2,6 triliun.

Selanjutnya, Mahmilan mengungkapkan bahwa emiten berkode saham TOTL itu juga merevisi target laba bersih 2018. Kontraktor swasta itu menurunkan jumlah yang dibidik dari Rp250 miliar menjadi Rp210 miliar.

Untuk perolehan kontrak baru, sambungnya, TOTL masih optimistis mampu menembus target Rp4 triliun pada tahun ini.

PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST)

Hingga Agustus 2018, FAST merealisasikan penambahan 15 gerai dari total target penambahan 55 gerai baru tahun ini. Supaya dana belanja modal (capital expenditure/capex) Rp350 miliar terserap optimal, KFC akan memenuhi sisa target ekspansi gerai.

Pengusung gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) ini telah membelanjakan capex Rp120 miliar sampai Agustus 2018.

"Bulan-bulan depan ada 40-45 gerai yang akan kami buka, itu untuk memenuhi target budget (belanja modal)," ujar Justinus Dalimin Juwono, Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk, saat paparan publik.

Selain merealisasikan pengunaan capex, penambahan gerai juga untuk menunjang target kinerja tahun 2018. Fast Food menargetkan penjualan Rp6,16 triliun. Hingga akhir Agutus ini, penjualannya sudah mendekati Rp4 triliun.

PT Metropolitan Land Tbk (MTLA)

MTLA telah membelanjakan Rp177 miliar belanja modalnya pada semester I 2018 untuk pembelian lahan seluas 170 hektare.

Direktur Keuangan Olivia Surodjo mengatakan secara keseluruhan realisasi belanja modal perseroan Rp330 miliar per Juli 2018, dari total anggaran sepanjang tahun yang senilai Rp450 miliar.

“Total lahan kami di area eksisting ada 650 hektare, sekitar itu. Masih ada lokasi baru yang belum bisa saya sebutkan, masih di Jawa tetapi bukan Jabodetabek, itu sekitar 170 hektare, jadi luas land bank kami sekitar 800 hektare,” terangnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/8/2018).

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

ITMG terus berusaha untuk menambah cadangan batu bara dengan melakukan akuisisi tambang baru. Pada kuartal II 2018, emiten berkode saham ITMG ini menambah cadangan batu bara 77 juta ton dengan mengakuisisi 100 persen saham PT Nusa Persada Resources (NPR).

Direktur ITMG, A.H. Bramantya Putra, mengatakan NPR memiliki izin usaha pertambangan untuk wilayah konsesi seluas 4,291 hektare di Kalimantan Tengah (Kaltim) yang lokasinya berada dalam Gugus Melak.

Konsesi tersebut digarap bersama tiga anak perusahaan ITMG lainnya, seperti Bharinto Ekatama (BEK), Trubaindo Coal Mining (TCM), dan Tepian Indah Sukses (TIS). "Akuisisi ini sudah kita lakukan di kuartal 2 2108, dengan nilai transaksi US$ 30 juta," ujarnya

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,46

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua