BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga Batu Bara Kembali Memanas, Ini Valuasi Saham ADRO, INDY dan ITMG

25 Juli 2018
Tags:
Harga Batu Bara Kembali Memanas, Ini Valuasi Saham ADRO, INDY dan ITMG
Kapal Tongkang pembawa batu bara melintasi aliran Sungai Batanghari di Muarojambi, Jambi, Jumat (8/6). (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Harga acuan batu bara US$110 per ton lebih tinggi 29 persen dibandngkan tahun lalu

Bareksa.com - Di tengah kondisi harga batu bara yang terus memanas, emiten pertambangan batu bara berpotensi kembali menikmati berkah dari perkembangan situasi yang dapat mempengatuhi harga si batu hitam.

Sebelumnya aktivitas industri yang kuat serta cuaca panas yang menghampiri China membuat permintaan Negeri Tirai Bambu terhadap komoditas batu bara meningkat. Teranyar, ada sentimen positif lain yang bisa kembali mengerek harga komoditas tersebut.

Perusahaan perdagangan komoditas dan pertambangan, Glencore, dikabarkan telah berhasil mencapai kesepakatan harga acuan batu bara Australia (Newcastle) dengan sejumlah perusahaan pembangkit tenaga listrik Jepang. Harga acuan yang disepakati tersebut akan berlaku mulai 2018 hingga 2019 mendatang.

Promo Terbaru di Bareksa

Berdasarkan laporan divisi komoditas Deutsche Bank (DB) Indonesia yang dirilis Selasa 24 Juli 2018, harga acuan yang berhasil dispeakati Glencore dengan perusahaan penyedia listrik Jepang ialah US$110 per ton FOB, 6.322 kcal/kg GAR. Harga acuan tersebut sudah mulai berlaku sejak April lalu hingga 12 bulan ke depan.

Mengutip Bloomberg, di antara perusahaan penyedia listrik tersebut adalah Shikoku Electrics yang telah mengonfirmasi kesepakatannya dengan Glencore. Namun, baik Shikoku maupun Glencore tidak memberi komentar terkait berapa tepatnya harga acuan batu bara yang disepakati.

DB Indonesia menilai, harga acuan US$110 per ton ini lebih tinggi 29 persen dibandngkan dengan tahun lalu, sehingga berpotensi memberi dampak positif bagi emiten batu bara yang mengandalkan harga acuan Newcastle dalam bisnisnya.

Harga di pasar spot batu bara Newcastle hingga kemarin, Senin 23 Juli 2018, juga masih bertengger kuat di level US$118,65 per ton.

"Harga batu bara spot akan berkisar US$118 - US$120 per ton dan tidak akan jatuh terlalu dalam karena kembali normal secara bertahap seiring dengan permintaan di musim panas," tulis DB Indonesia dalam risetnya.

DB Indonesia meyakini, kesepakatan harga batu bara antara Glencore dan perusahaan listrik Jepang akan turut memoles kinerja saham batu bara di Indonesia.

Seperti diketahui, harga yang disepakati Glencore dengan Jepang kerap menjadi harga acuan batu bara untuk kawasan Asia.

Valuasi dan Teknikal Saham Pertambangan

Memanfaatkan momentum kenaikan harga batu bara, kira-kira harga saham mana yang masih menarik dalam sektor pertambangan batu bara berdasarkan valuasinya?

Menurut analisis Bareksa, berdasarkan metode price to earning ratio (PER) saham-saham yang terbilang valuasinya masih menarik dari harganya saat ini yaitu PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Berikut ulasannya :

1. Saham ADRO

Illustration
Sumber : Bareksa

Berdasarkan harga penutupan perdagangan Selasa, 25 Juli 2018 kemarin, saham ADRO memiliki PER 14,06x. Sementara harga sahamnya sejak awal tahun tercatat terkoreksi 3,23 persen.

Secara teknikal saham ini memang cenderung tertekan dalam beberapa hari terakhir, namun di sisi lain justru terdapat potensi kenaikan pada saham ini.

Hal tersebut mengingat secara sektoral saham pertambangan sedang bergerak naik, saham yang tertinggal seperti saham ADRO dapat menyusul kertinggalannya dari sektornya terlebih jika laporan keuangan kuartal kedua tahun ini menunjukkan perbaikan dibandingkan kuartal sebelumnya.

2. Saham INDY

Illustration
Sumber : Bareksa

Berdasarkan harga penutupan perdagangan kemarin, saham INDY memiliki PER 5,39x. Sementara harga sahamnya sejak awal tahun tercatat telah naik 8,5 persen.

Secara teknikal saham ini mengalami kenaikan cukup signifikan kemarin dengan membentuk bullish engulfing yang menggambarkan adanya pergerakan positif dalam rentang yang lebar.

Volume perdagangan juga menunjukkan kenaikan saham ini mengindikasikan adanya aksi akumulasi beli pada saham ini. Indikator relative strength index (RSI) saham INDY juga mulai bergerak naik menandakan momentum kenaikan yang mulai terbuka.

3. Saham ITMG

Illustration
Sumber : Bareksa

Berdasarkan harga penutupan perdagangan kemarin, saham ITMG memiliki PER 8,94x. Sementara harga sahamnya sejak awal tahun tercatat telah tumbuh 22,22 persen.

Secara teknikal saham ITMG bergerak positif pada perdagangan kemarin dengan membentuk hammer yang menggambarkan adanya pergerakan rebound.

Volume perdagangan saham ITMG juga terlihat mengalami kenaikan mengindikasikan adanya minat pembelian yang meningkat pada saham ini. Indikator RSI saham ITMG mulai bergerak naik menandakan sinyal kenaikan yang cukup kuat.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,04%
Up3,59%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,25%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,17%
Up43,56%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,79%
Up3,43%
Up0,01%
Up3,97%
Up18,39%
Up46,82%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,45%
Up1,56%
Up0,01%
Up2,14%
Down- 2,42%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua