BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Laba Bank Mandiri Melonjak 28,7 Persen, Saham BMRI Malah Sentuh Level Terendah

20 Juli 2018
Tags:
Laba Bank Mandiri Melonjak 28,7 Persen, Saham BMRI Malah Sentuh Level Terendah
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Kartika Wirjoatmodjo (tengah), didampingi Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi (kiri), Direktur Wholesale Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar (kanan) memaparkan kinerja Bank Mandiri Triwulan II/2017, di Jakarta, Rabu, 19 Juli 2017. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Hari ini, saham BMRI menutup hari pada level Rp6.375 atau turun 20,31 persen dari posisi akhir tahun 2017

Bareksa.com – Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyentuh level penutupan terendahnya sejak memecah nilai saham (stock split). Catatan level terendah saham BMRI ini berlangsung di tengah pengumuman kinerja perseroan sepanjang semester I 2018.

Menutup perdagangan hari ini, Kamis, 19 Juli 2018, saham BMRI berada di level Rp6.375 atau turun 0,39 persen dari hari sebelumnya Rp6.400. Pada posisi itu, saham BMRI pun telah turun 20,31 persen dari periode akhir 2017 yang masih berada di level Rp8.000.

Sepanjang hari ini, transaksi saham BMRI terbilang cukup besar terutama terlihat dari sisi volume yang mencapai 349.517 lot dengan frekuensi 5.636 kali bernilai Rp294,52 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Saham BMRI pada tahun ini sebenarnya sempat dalam tren positif hingga menyentuh level tertingginya Rp9.050 pada 20 Februari 2018. Namun setelah itu, saham BMRI terus mengalami tekanan hingga akhirnya menyentuh level terendahnya pada hari ini.

Pergerakan Saham BMRI Intraday Kamis, 19 Juli 2018

Illustration

Sumber: Bareksa

Catatan saham BMRI berbanding terbalik dengan kinerja keuangan perseroan. Bank Mandiri mencatat laba melonjak 28,7 persen menjadi Rp12,2 triliun per semester I 2018.

Dalam keterangannya kepada pers hari ini, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri, Hery Gunardi, menyampaikan pertumbuhan laba perseroan banyak dikontribusikan oleh pertumbuhan pendapatan berbasis komisi alias fee based income dan perbaikan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN).

Fee based income naik 18,1 persen menjadi Rp12,9 triliun. Sementara CKPN kami menjadi 15,4 persen seiring dengan penurunan non performing loan (NPL),” tutur Hery.

Rasio NPL Bank Mandiri pun membaik dari 3,82 persen menjadi 3,13 persen sehingga memangkas alokasi biaya pencadangan Bank Mandiri menjadi Rp7,9 triliun dari Rp9,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua