BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

IHSG Melemah di Area 5.700-an, Investor Asing Jual Bersih

28 Juni 2018
Tags:
IHSG Melemah di Area 5.700-an, Investor Asing Jual Bersih
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/3). Perdagangan IHSG ditutup melemah 0,69 persen atau 43,38 poin ke level 6.210,7. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

indeks misc-ind mengalami penurunan paling dipimpin oleh penurunan saham ASII

Bareksa.com - Pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada hari ini akhirnya ditutup pada level 5.787 atau turun 0,65 persen (-38,10 poin), setelah sepanjang perdagangan sempat menyentuh level tertinggi di 5.859.

Adapun nilai transaksi pada hari ini tercatat sebesar Rp7,23 triliun. Terdapat 180 saham menguat, 215 saham melemah, dan 118 saham stagnan. Pada hari ini investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) pada semua pasar sebesar Rp539,6 miliar.

Grafik Pergerakan Intraday IHSG

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Selain itu, hampir semua indeks mengalami penurunan, kecuali indeks agri dan infrastructure yang masing-masing mengalami kenaikan tipis 0.13 persen ke 1.471 dan 0.11 persen ke 1.031. Sementara itu, indeks misc-ind mengalami penurunan paling dalam sebesar 3,10 persen ke level 1.159 yang dipimpin oleh penurunan saham PT Astra International Tbk (ASII) sebesar 4,10 persen ke level harga Rp6.425 per lembar saham.

Tabel Perubahan Indeks Saham di BEI

Illustration

Penurunan IHSG pada hari ini seiring dengan turunnya indeks pada sebagian besar bursa Asia, terutama kejatuhan dari bursa saham China. Sebagai informasi, indeks Shanghai turun 1,10 persen ke level 2.813, indeks Hang Seng di Hong Kong turun 1,82 persen ke level 28.356, dan indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,31 persen ke level 22.271.

Di sisi lain, pasar juga tertekan sentiment permasalahan perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang terus meningkat. Saat ini pemerintah Amerika Serikat sedang menyusun dan mengkaji peraturan yang akan membatasi investasi China pada perusahaan milik Amerika Serikat khusunya di bidang teknologi. Kemudian Uni Eropa juga telah mulai mengenakan bea impor sebesar 25 persen terhadap berbagai produk Amerika Serikat, terutama produk dari hasil pertanian dari Amerika Serikat.

Selain itu, kekhawatiran pelaku pasar juga meningkat seiring dengan terus terjadinya pelemahan pada nilai tukar rupiah (USDIDR), yang pada sore ini tercatat melemah di level Rp14.214 per dolar AS. Sementara itu tingkat imbal hasil obligasi 10 tahun pemerintah juga telah mencapai 7,6 persen yang mengindikasikan pelemahan pasar obligasi.

Sebagai informasi, besok juga akan ada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia untuk memutuskan tingkat suku bunga 7 day repo rate, yang diperkirakan akan mengalami kenaikan untuk merespon percepatan akan kenaikan dari suku bunga The Fed. (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,04%
Up3,59%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,25%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,17%
Up43,56%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,79%
Up3,43%
Up0,01%
Up3,97%
Up18,39%
Up46,82%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,45%
Up1,56%
Up0,01%
Up2,14%
Down- 2,42%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua