BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Jangan Bingung, Ini Cara Pilih Reksadana Terbaik

24 April 2018
Tags:
Jangan Bingung, Ini Cara Pilih Reksadana Terbaik
Ilustrasi investor reksa dana. Copyright: <a href='http://www.123rf.com/profile_olegdudko'>olegdudko / 123RF Stock Photo</a>

Setelah menentukan tujuan investasi, kita bisa memilih reksadana berdasarkan empat indikator ini

Bareksa.com - Sebelum memutuskan untuk melakukan investasi atau membeli produk reksadana, tentunya kita harus mengetahui terlebih dahulu tujuan dari investasi yang dilakukan agar produk reksadana yang dipilih cocok dan sesuai kebutuhan.

Sebagai contoh, misalkan tujuan investasi kita adalah untuk memiliki cadangan dana di hari tua atau bisa disebut sebagai dana pensiun yang kemungkinan akan dipakai 10 hingga 20 tahun mendatang, maka reksadana saham bisa menjadi pilihan tepat karena dalam jangka panjang pertumbuhannya terbukti cukup baik.

Namun, jika tujuan investasi kita adalah untuk kebutuhan biaya sekolah anak yang akan dibutuhkan dalam satu tahun mendatang, maka reksadana pasar uang bisa menjadi pilihan yang bijak karena memiliki risiko yang cenderung rendah namun masih memiliki imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan produk perbankan.

Promo Terbaru di Bareksa

Setelah kita menemukan jenis reksadana yang sesuai dengan tujuan tadi, langkah berikutnya adalah menentukan indikator apa yang menunjukkan bahwa suatu produk reksadana lebih baik dibandingkan dengan produk yang lain.

Berikut beberapa indikator yang dapat dijadikan sebagai suatu pertimbangan dalam memilih produk reksadana yang tepat.

1. Tingkat Imbal Hasil (Return)

Pada dasarnya, semua tujuan investasi adalah untuk menghasilkan keuntungan. Karena itu, besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan oleh suatu produk reksadana pada masa lampau (historikalnya) adalah indikator yang sering digunakan investor untuk menilai kinerja reksadana.

Dalam mengukur return tersebut, biasanya digunakan suatu tolok ukur (benchmark) sebagai pembanding dalam periode jangka panjang untuk menentukan apakah produk reksadana tersebut konsisten berkinerja lebih baik dibandingkan benchmark-nya.

Adapun benchmark yang biasa digunakan dalam membandingkan kinerja suatu reksadana adalah kinerja pasar saham atau menggunakan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Sebagai contoh, apabila return suatu produk reksadana dalam lima tahun terakhir sebesar 100 persen, sementara return IHSG sebesar 80 persen, maka dapat dikatakan produk reksadana tersebut lebih baik dibandingkan kinerja IHSG (outperform).

2. Tingkat Risiko (Risk)

Investasi tentu tidak bisa lepas dari faktor risiko. Risiko biasa diartikan sebagai potensi tingkat kerugian yang bisa dialami oleh investor, selain itu ada juga yang menilai risiko berdasarkan pendekatan statistik seperti beta dan standar deviasi.

Pendekatan berbasis statistik biasanya lebih mengukur tingkat fluktuasi harga reksadana, semakin besar hasil perhitungannya berarti semakin besar pula flukutasi harga reksadana. Beta merupakan risiko sistematis

Pada dasarnya dalam investasi berlaku prinsip high risk high return. Jika tingkat return reksadana cukup tinggi, maka risiko yang tinggi tersebut masih dapat diterima. Sama halnya seperti return, tingkat risiko reksadana juga bisa dibandingkan dengan reksadana sejenis dan benchmark.

3. Dana Kelolaan dan Unit Penyertaan

Dana kelolaan atau sering disebut AUM (Asset Under Management) atau NAB (Nilai Aktiva Bersih) adalah jumlah keseluruhan dari dana yang diperoleh dari investor ditambah dengan hasil pertumbuhannya. Karena itu, AUM bisa naik atau turun karena kepercayaan investor dan kinerja pasar atau bisa juga kombinasi dari keduanya.

Sementara Unit Penyertaan (UP) adalah jumlah unit yang bertambah atau berkurang sesuai dengan transaksi investor. Setiap kali investor melakukan pembelian reksadana, maka UP akan bertambah, sebaliknya ketika investor melakukan penjualan UP akan berkurang.

Dalam menilai kinerja reksadana, AUM dan UP yang terus berkembang dari waktu ke waktu dapat menjadi salah satu indikator apakah suatu reksadana dapat bertahan terus dalam jangka panjang atau tidak.

4. Biaya Investasi Reksa Dana

Biaya merupakan faktor yang cukup sensitif dalam investasi reksadana. Investor menginginkan biaya yang semurah mungkin dan kalau bisa bahkan gratis. Sebaliknya bagi perusahaan manajer investasi yang melakukan kegiatan sosialisasi, mengembangkan sistem, merekrut SDM handal tentu tidak logis kalau tidak ada biaya sama sekali.

Untuk itu solusinya adalah membandingkan biaya dengan kepuasan investor atas layanan yang diperoleh. Misalkan bagaimana tenaga pemasaran dalam membantu investor membuat perencanaan investasi, menjelaskan cara kerja reksadana, membantu persiapan dokumen terkait transaksi, memberikan edukasi kepada investor baik secara online maupun dalam kegiatan gathering, termasuk juga kinerja reksadana itu sendiri. Jika investor merasa puas atas layanan yang diberikan, maka biaya reksadana dapat dijustifikasi. Jika tidak, maka investor bisa mencari alternatif reksadana yang lain.

Terkait biaya ini, investor tidak perlu khawatir ketika membeli reksadana di Bareksa karena tidak ada biaya transaksi untuk pembelian di marketplace reksadana online ini. Jadi, potensi keuntungan investor lebih optimal. Ayo pilih reksadana Anda sekarang di sini. (hm)

***

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,46

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua