BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

BI Segera Terbitkan Aturan QR Code, Ini Respons BBNI dan BBRI

05 April 2018
Tags:
BI Segera Terbitkan Aturan QR Code, Ini Respons BBNI dan BBRI
Petugas pemasaran memberikan penjelasan kepada nasabah tentang aktivasi BNI UnikQu di kantor Pusat BNI, Jakarta. BNI UnikQu merupakan aplikasi uang elektronik berbasis server yang dapat diakses melalui telepon pintar sehingga memudahkan bertransaksi secara cepat, hemat dan aman. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo

Sebelum menerbitkan aturan QR Code, maka BI harus melalui tahap uji coba kehandalan dan interkoneksi

Bareksa.com - Bank Indonesia (BI) berencana mengeluarkan aturan mengenai QR Code pada bulan April ini. Saat ini, BI sedang menyusun standarisasi dan uji coba mengenai QR Code tersebut.

Deputi Gubernur BI, Sugeng, mengungkapkan sebelum bisa mengeluarkan aturan mengenai QR Code, BI harus melalui tahap uji coba kehandalan dan interkoneksi. Selain itu, BI bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) juga sedang mengembangkan standarisasi untuk QR Code tersebut.

"Jadi di-make sure bisa bekerja sebelum bisa dikeluarkan," ujar dia di Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Promo Terbaru di Bareksa

Menurut dia, nantinya semua bank harus mengajukan izin untuk bisa melakukan QR Code tersebut. Sedangkan saat ini, kurang dari 10 bank yang siap menggunakan QR Code.

Mengenai koneksi ke merchant, menurut Sugeng sejauh ini merchant sudah mulai menyadarinya. "Waktu itu merchant minta izin kami izinkan dengan syarat harus adjust dengan BI," papar dia.

Sementara sampai saat ini, di industri perbankan, baru PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang memiliki layanan QR Code. Layanan QR Code BNI termasuk dalam aplikasi non tunai bernama Your All Payment (YAP). Aplikasi ini berguna untuk menarik nasabah dari kalangan milenial.

Direktur BNI, Anggoro Eko Cahyo, mengatakan saat ini sudah ada 3 ribu merchant yang menerima pembayaran dengan Yap. Pada akhir 2018, BNI menargetkan merchant Yap akan bertambah menjadi minimal 100.000 merchant.

“Kami ingin mengajak masyarakat untuk menikmati budaya bertransaksi baru dengan Yap yang bukan hanya cashless, melainkan juga hilangnya ketergantungan terhadap kartu atau cardless,” ujar dia.

Sementara dari sisi SEVP Teknologi Informasi BNI, Dadang Setiabudi, mengatakan dari sisi pengunduh, pihaknya menargetkan bisa mencapai 100 ribu orang. Target ini sangat realistis di tengah tingginya penggunaan teknologi di masyarakat.

Anggoro melanjutkan, tidak seperti aplikasi pembayaran dengan smartphone lainnya yang hanya mengandalkan uang elektronik sebagai sumber dananya, Yap menjadi yang pertama dengan menggunakan tiga sumber dana, yaitu kartu bebit, kartu kredit, dan uang elektronik BNI (UnikQu) sesuai pilihan pengguna saat bertransaksi.

Rencana BRI

Selain BNI, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) juga berencana menjajal kemungkinan tersebut. BRI akan meluncurkan layanan tersebut pada kuartal I 2018.

Direktur BRI, Indra Utoyo, menjelaskan di luar negeri, layanan berbasis QR Code ini memang sudah banyak dipergunakan bahkan untuk transaksi ritel di toko-toko kecil.

"Di Cina, dengan adanya layanan Wechat memungkinkan adanya banyak inovasi dalam layanan jasa keuangan," kata dia.

Namun untuk Indonesia, harus ada standarisasi terlebih dahulu sebelum berkembangnya layanan QR Code. Dalam hal ini, BRI bersama dengan bank lain memberikan masukan kepada regulator mengenai standarisasi tersebut.

"Melalui Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), kami memberikan masukan kepada BI,"kata dia.(K09/AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,56

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,42%
Up18,15%
-

Capital Fixed Income Fund

1.768,33

Up0,60%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,87%
Up17,27%
Up43,79%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.747,67

Down- 0,86%
Up3,27%
Up0,01%
Up3,89%
Up18,25%
Up46,68%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,85

Down- 0,43%
Up1,59%
Up0,01%
Up2,67%
Down- 2,39%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.034,13

Up0,54%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua