BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Fundamental dan Teknikal Saham TLKM : Asing Lepas Rp3,35 Triliun, Ini Prospeknya

21 Maret 2018
Tags:
Fundamental dan Teknikal Saham TLKM : Asing Lepas Rp3,35 Triliun, Ini Prospeknya
Pekerja melakukan penggantian antena pada menara BTS Telkomsel di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (17/11). Telkomsel berencana menambah kapasitas jaringan pita lebar atau "broadband" di beberapa titik destinasi wisata prioritas, salah satunya adalah wilayah Kepulauan Seribu. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)

Secara year to date hingga penutupan kemarin saham TLKM anjlok 17,57 persen

Bareksa.com - Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)Tbk (TLKM) pada perdagangan Selasa, 20 Maret 2018 ditutup turun cukup tajam 4,18 persen dengan berakhir di level Rp3.660 per saham.

Saham TLKM menjuarai nilai transaksi perdagangan bursa kemarin senilai Rp937,75 miliar atau setara dengan 13,3 persen dari nilai transaksi keseluruhan yang terjadi.

Investor asing terpantau melakukan aksi penjualan sangat masif pada saham TLKM dengan mencatatkan net sell pada perdagangan kemarin Rp394,73 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Sepanjang 2018 ini saham TLKM telah dijual investor asing senilai Rp3,35 triliun. Angka itu setara dengan 17,32 persen dari aksi jual investor asing pada pasar saham Indonesia hingga penutupan kemarin.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top seller atau sebagai penjual terbanyak saham TLKM antara lain Macquarie Sekuritas (RX) dengan nilai penjualan Rp296,01 miliar.

Kemudian JP MorganSekuritas (BK) menjual Rp235,73miliar dan Credit SuisseSekuritas (CS) Rp101,79miliar. Ketiganya berkontribusi terhadap nilai transaksi TLKM masing-masing 31,57 persen, 25,14 persen, dan 10,85 persen.

Saham TLKM menjadi salah satu saham big caps yang turun cukup dalam sehingga turut menekan IHSG pada 2018 ini. Secara year to date hingga penutupan kemarin saham TLKM anjlok 17,57 persen.

Lantas bagaimana dengan fundamental TLKM itu sendiri?

Kinerja Keuangan Telkom 2017 (Rp miliar)

Illustration
Sumber : laporan keuangan perusahaan

Fundamental TLKM

Menurut analisis Bareksa, secara fundamental, operator telekomunikasi pelat merah ini masih membukukan kinerja cukup solid sepanjang 2017 dengan berhasil mengantongi laba bersih Rp32,7 triliun, atau melonjak 12,1 persen dari capaian 2016 yang senilai Rp29,17 triliun.

Kenaikan laba bersih itu disokong oleh pendapatan yang naik 10,25 persen dari sebelumnya Rp116,33 triliun pada 2016, menjadi Rp128,26 triliun pada 2017.

Di sisi lain, perusahaan berhasil melakukan efisiensi cukup baik yang tercermin dari persentase kenaikan laba usaha yang lebih tinggi dibandingkan persentase kenaikan pendapatan.

Laba usaha perusahaan tercatat Rp49,33 triliun pada 2017, naik 12,09 persen dari sebelumnya Rp39,2 triliun pada 2016. Alhasil, margin laba usaha tercatat naik menjadi 34,25 persen pada 2017, dibandingkan 33,7 persen pada tahun 2016.

Hal tersebut menggambarkan tingkat profitabilitas atau kemampuan menghasilkan laba Telkom semakin baik.

Namun secara likuiditas, Telkom terlihat mengalami tekanan di mana posisi kasnya mengalami penurunan 15,53 persen dari sebelumnya 29,77 triliun pada tahun 2016, menjadi Rp 25,15 triliun pada 2017.

Alhasil cash ratio yang merupakan perbandingan antara jumlah kas dengan jumlah utang lancar perusahaan mengalami penurunan dari 0,75 pada 2016 menjadi 0,55 pada 2017. Hal tersebut menggambarkan kemampuan perusahaan untuk melunasi utang lancarnya dengan kas yang dimilikinya mengalami penurunan.

Secara solvabilitas, Telkom juga mengalami peningkatan risiko akibat adanya kenaikan porsi utang terhadap aset perusahaan (debt to asset ratio) dari sebelumnya 41,24 persen pada 2016 menjadi 43,51 persen pada 2017.

Hal tersebut menggambarkan adanya kenaikan porsi utang perusahaan terhadap total asetnya secara keseluruhan. Artinya di sisi lain porsi ekuitas atau modal sendiri perusahaan terhadap asetnya berkurang.

Analisis Teknikal TLKM
Illustration
Sumber : Bareksa

Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal, candle saham TLKM pada perdagangan kemarin membentuk bearish candle dengan body yang cukup besar menandakan adanya tekanan cukup tinggi pada saham ini sehingga menyebabkan turun cukup dalam.

Hal itu terkonfirmasi pada volume yang terlihat mengalami peningkatan signifikan pada perdagangan kemarin yang menandakan adanya tekanan jual yang sangat tinggi pada saham ini, terutama yang dilakukan oleh investor asing.

Selain itu, pergerakan saham TLKMt erlihat masih dalam fase downtrend dengan pergerakan harga yang berada di bawah garis MA 5, MA 20, dan MA 60. Adapun stochastic terlihat telah berada dalam area jenuh jual.

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua