Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di ekonomi, pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari berbagai media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 23 Februari, 2018 :

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)

Perusahaan energi ini membukukan pendapatan US$597,53 juta sepanjang 2017. Angka ini melonjak 52,64 persen.

Naiknya pendapatan MEDC membuat perusahaan akhirnya bisa mengantongi laba bersih US$164,32 juta, dari tahun sebelumnya rugi US$149,57 juta.

Kenaikan pendapatan perusahaan berhasil menutup sejumlah beban pokok dan biaya, yang tercatat naik 34 persen menjadi US$297,36 juta.

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Perusahaan batu bara ini membukukan laba bersih US$252,61 juta pada 2017. Angka itu naik 93,26 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$130,71 juta.

Laba bersih perusahaan terdongkrak oleh naiknya penjualan. ITMG membukukan penjualan US$1,69 miliar, melonjak 23,55 persen dari tahun sebelumnya.

Beban pokok pendapatan ITMG tahun lalu US$1,18 miliar. Sehingga laba kotor pada 2017 sebesar US$505,45 juta, lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)

PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) memulai tahun ini dengan pertumbuhan penjualan dua digit. Penjualan tumbuh 17 persen pada Januari 2018 jika dibandingkan bulan yang sama di 2017.

Perusahaan ritel untuk produk perkakas dan perlengkapan ini meraih pendapatan Rp446 miliar per Januari 2017. Dengan menghitung angka pertumbuhan tersebut, maka pada Januari 2018 ini, ACES telah meraup penjualan Rp541,82 miliar.

Sepanjang tahun ini, ACES menargetkan pertumbuhan pendapatan 10 persen. Target ini lebih kecil dari pertumbuhan pendapatan 2017 lalu yang sebesar 18 persen.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)

WIKA akan mengantongi sejumlah nilai kontrak baru dari pekerjaan proyek di luar negeri pada kuartal I 2018.

Direktur Operasi III Wijaya Karya, Destiawan Soewardjono, mengatakan perseroan telah mengantongi nilai kontrak baru (NKB) Rp170 miliar dari pengerjaan rumah susun di Aljazair pada Januari 2018.

Pada Februari 2018, WIKA juga akan mendapatkan kontrak baru dari pengerjaan housing di Dubai, Uni Emirat Arab Rp300 miliar. WIKA menargetkan dapat mengantongi pengerjaan proyek senilai Rp400 miliar di Myanmar pada Maret 2018.

Perusahaan diproyeksikan mendapatkan NKB dari luar negeri sebesar Rp870 miliar pada kuartal I 2018.

PT Waskita Karya (persero) Tbk (WSKT)

Direktur Utama PT Waskita Karya (persero) Tbk (WSKT), Muhammad Choliq, terus mengurangi porsi kepemilikannya di perusahaan pelat merah tersebut. Kamis lalu, manajemen WSKT melayangkan surat yang berisi perubahan jumlah kepemilikan saham Choliq di WSKT.

"Jumlah saham setelah transaksi adalah 31.611.234," kata Shastia Hadiarti, Sekretaris Perusahaan WSKT dalam keterbukaan di BEI, Kamis (22 Februari 2018). Pengurangan 1,2 juta saham tersebut berlangsung pada Senin lalu (19 Februari 2018). (AM)