BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Reksa Dana Hari Ini : Pratama Capital-AM Juarai Kinerja 4 Kategori Reksa Dana

16 Oktober 2017
Tags:
Reksa Dana Hari Ini : Pratama Capital-AM Juarai Kinerja 4 Kategori Reksa Dana
ilustrasi hujan uang, Copyright: <a href='http://www.123rf.com/profile_belchonock'>belchonock / 123RF Stock Photo</a>

Dalam sepekan lalu, IHSG berhasil mencatatkan penguatan sebesar 0,32 persen

Bareksa.com - Berikut reksa dana yang diperdagangkan di Marketplace Reksa Dana Bareksa dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir :

1) Reksa Dana Saham : Pratama Saham (3,28 persen)
2) Reksa Dana Saham Syariah : Pratama Syariah (5,99 persen)
3) Reksa Dana Campuran : Pratama Berimbang (3,55 persen)
4) Reksa Dana Campuran Syariah : Pratama Syariah Imbang (4,5 persen)
5) Reksa Dana Pendapatan Tetap : Capital Fixed Income Fund (0,9 persen)
6) Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah : Bahana Mes Syariah Fund (0,64 persen)
7) Reksa Dana Pasar Uang : Sucorinvest Money Market Fund (0,55 persen)
8) Reksa Dana Pasar Uang Syariah : Emco Barokah Syariah (0,5 persen)

Benchmark Reksa Dana:

Promo Terbaru di Bareksa

- Inflasi September: 0,13 persen

- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp 100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

- IHSG: 1,34 persen
- Indeks Reksa Dana Saham : 0,58 persen
- Indeks Reksa Dana Saham Syariah : -0,13 persen
- Indeks Reksa Dana Campuran : 0,51 persen
- Indeks Reksa Dana Campuran Syariah : -0,01 persen
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap : -0,16 persen
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah : 0,23 persen
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang : 0,34 persen
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang Syariah : 0,29 persen

Summary

Setelah mengalami penguatan pada perdagangan sebelumnya, pasar saham terkoreksi di akhir pekan perdagangan (Jumat, 13 Oktober 2017). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,04 persen ke level 5.924,12. Adapun mayoritas indeks sektoral menghambat laju indeks dengan penurunan terbesar pada sektor agrikultur 0,66 persen dan sektor pertambangan yang turun 0,61 persen.

Aksi jual investor asing tampak kembali mewarnai pasar saham. Di akhir pekan perdagangan, asing mencatatkan penjualan bersih Rp 194,81 miliar di seluruh pasar. Sehingga dalam sepekan lalu, asing telah membukukan penjualan bersih Rp 1,33 triliun di seluruh pasar.

Laju IHSG terhambat disebabkan investor cenderung wait and see menunggu sentimen yang dapat mendongkrak kenaikan IHSG lebih lanjut. Di pekan ini, adanya rilis data makroekonomi seperti rilis data neraca dagang, data ekspor serta impor Indonesia periode September 2017 menjadi perhatian investor. Adapun rilis suku bunga acuan Bank Indonesia yang rencananya akan diumumkan Kamis mendatang turut menjadi perhatian dalam hal pengambilan keputusan investasi.

Jika dilihat dalam sepekan lalu, IHSG berhasil mencatatkan penguatan sebesar 0,32 persen. Di sisi lain, nilai tukar rupiah kembali mencatatkan penguatan pada penutupan perdagangan di akhir pekan lalu. Mengutip Bloomberg, di pasar spot, rupiah terapresiasi 0,04 persen ke level Rp13.498 per dolar AS.

Adapun koreksi tipis IHSG di akhir pekan lalu tidak memberikan pengaruh signifikan pada kinerja reksa dana saham. Reksa dana jenis ini menempatkan sebagian besar asetnya pada efek saham. Dalam sebulan terakhir, indeks reksa dana saham mencatatkan return positif 0,58 persen.

Melihat kondisi tersebut, reksa dana saham bisa menjadi pilihan investasi yang menarik dalam pekan ini. Adanya ekspektasi akan cukup positifnya data makro ekonomi dan kinerja keuangan emiten kuartal III 2017 akan memberikan stimulus pada pergerakan IHSG. Hal tersebut dapat turut menopang reksa dana saham mencatatkan kinerja bertumbuh.

Positifnya pasar saham dalam sepekan lalu turut pula mempengaruhi kinerja reksa dana campuran. Reksa dana yang juga menempatkan saham dalam aset portofolio reksa dananya ini berhasil membukukan return positif 0,51 persen dalam sebulan terakhir.

Selanjutnya di pasar obligasi, yield (imbal hasil) obligasi tenor 10 tahun --sebagai benchmark-- stabil di level 6,54 persen dalam setahun. Adapun meningkatnya ekspektasi risiko global memberikan sentimen negatif pada kinerja pasar obligasi.

Hal itu turut menekan kinerja reksa dana pendapatan tetap yang menempatkan sebagian besar asetnya pada obligasi. Dalam sebulan terakhir, indeks reksa dana pendapatan tetap membukukan return negatif 0,16 persen.

Untuk investor penghindar risiko, reksa dana pasar uang menjadi produk yang paling sesuai untuk dipilih. Dalam sebulan terakhir, indeks reksa dana pasar uang stabil di return 0,34 persen. Hal ini dikarenakan jenis reksa dana ini menempatkan asetnya pada deposito dan surat utang jangka pendek yang memiliki risiko fluktuasi pasar rendah dibanding instrumen investasi lainnya seperti saham.

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,04%
Up3,59%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,25%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,17%
Up43,56%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,79%
Up3,43%
Up0,01%
Up3,97%
Up18,39%
Up46,82%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,45%
Up1,56%
Up0,01%
Up2,14%
Down- 2,42%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua