BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

2 BUMN Rencana Terbitkan DIRE Tahun Depan

06 Oktober 2017
Tags:
2 BUMN Rencana Terbitkan DIRE Tahun Depan
Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri), Direktur Utama BEI Tito Sulistio (kanan) dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir (tengah), berbincang seusai membuka sekuritas Efek Beragun Aset (EBA) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Animo investor asing terhadap instrumen investasi Indonesia cukup tinggi

Bareksa.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ingin ikut mengembangkan industri pasar modal dengan menawarkan sejumlah instrumen investasi dari perusahaan BUMN. Usai dua BUMN menerbitkan sekuritisasi aset pada kuartal III-2017, bakal ada dua BUMN yang berencana menerbitkan dana investasi real estate (DIRE) tahun depan.

Dua BUMN yang bakal menerbitkan DIRE adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan anak usaha PT Pertamina, yakni PT Patra Jasa. (Baca juga: Bank Mandiri Cari Alternatif Pendanaan Infrastruktur, BMRI Bakal Terbitkan DIRE)

Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno mengatakan bahwa BUMN ingin mendorong pasar modal Indonesia lebih berkembang. Salah satu instrumen pasar modal yang akan diluncurkan adalah DIRE.

Promo Terbaru di Bareksa

"DIRE belum ada di Indonesia karena ada beberapa peraturan pajak yang harus diperbaiki. Ini sedang proses," tutur Rini di Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2017.

Sebagai informasi, DIRE adalah instrumen untuk menghimpun dana pemodal yang akan diinvestasikan pada aset properti maupun aset lain yang berkaitan dengan properti. Pada umumnya, dana yang terkumpul dari produk DIRE akan diinvestasikan pada properti yang memiliki pendapatan berulang (recurring income).

Menurut Rini, Patra Jasa merupakan salah satu perusahaan yang berpotensi menerbitkan DIRE. Saat ini perusahaan tersebut bergerak di tiga bidang usaha, yakni pengembangan properti, hotel dan resor serta hospitality.

Ke depan, lanjut Rini, Kementerian BUMN akan lebih banyak mendorong anak-anak usaha BUMN untuk menggalang dana di pasar modal. Salah satu upayanya adalah mencatatkan saham anak usaha BUMN di Bursa Efek Indonesia.

Pendanaan Pasar Modal

BUMN saat ini kian agresif mencari pendanaan dari pasar modal. Pencarian dana dari pasar modal tidak hanya melalui bursa efek domestik, tetapi juga luar negeri.

Setelah ada wacana mencatatkan produk sekuritisasi aset di luar negeri, dua perusahaan BUMN berencana menerbitkan obligasi global berdenominasi rupiah (global IDR bond/ Komodo Bond) di London Stock Exchange (LSE). Rencananya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan menerbitkan Komodo Bond sebesar US$200 juta sedangkan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bakal menerbitkan US$400 juta.

Rini menuturkan, pertimbangan dua perusahaan itu menerbitkan surat utang di luar negeri karena melihat animo investor asing terhadap instrumen investasi Indonesia cukup tinggi.

Sebelumnya, Kementerian BUMN menyatakan bahwa ada empat BUMN yang berpotensi menerbitkan Komodo Bond, tiga di antaranya adalah Jasa Marga, Wijaya Karya (Wika) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ketiga perusahaan tersebut membutuhkan dana besar untuk ekspansi sekaligus memiliki kondisi keuangan yang cukup baik.

Ketika dikonfirmasi, PLN menyatakan tidak berminat menerbitkan obligasi global yang ditawarkan kepada investor asing. Perseroan lebih memilih mengoptimalisasi potensi pendanaan dalam negeri karena tingkat suku bunga Indonesia sudah efisien.

Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara, Sofyan Basir menuturkan, setelah menerbitkan obligasi global pada semester I-2017, PLN belum berminat mencari sumber pendanaan lagi dari luar negeri. Dia menilai tingkat suku bunga dalam negeri saat ini sudah cukup rendah sehingga perseroan bisa mendapatkan dana murah. (Baca juga: Menilik Strategi Efisiensi PLN Hingga 2026 di Tengah Pertumbuhan Pelanggan)

"Sekarang ada yang menawarkan bunga 7-8 persen dalam rupiah, efisien sekali," katanya.

Dia menuturkan, salah satu strategi keuangan PLN tahun depan adalah membeli obligasi yang mahal kemudian menambah tenornya dan menurunkan tingkat kuponnya. "Kalau perlu kita reprofiling obligasi," jelas dia. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,44

Up0,08%
Up3,33%
Up0,02%
Up5,55%
Up18,27%
-

Capital Fixed Income Fund

1.769,29

Up0,54%
Up3,38%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,32%
Up43,94%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,07

Down- 0,93%
Up3,17%
Up0,01%
Up3,84%
Up18,21%
Up46,65%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.036,37

Down- 0,18%
Up1,84%
Up0,01%
Up2,73%
Down- 2,13%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.034,65

Up0,48%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua