BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Reksa Dana Hari Ini : Jelang Rapat FOMC, Reksa Dana Saham Catat Return Negatif

20 September 2017
Tags:
Reksa Dana Hari Ini : Jelang Rapat FOMC, Reksa Dana Saham Catat Return Negatif
U.S. Federal Reserve Chair Janet Yellen holds a news conference at the Federal Reserve in Washington - (REUTERS//Kevin Lamarque)

Meski IHSG menguat, rata-rata reksa dana saham mencatatkan return negatif 0,11 persen dalam sebulan terakhir

Bareksa.com - Berikut reksa dana yang diperdagangkan di Marketplace Reksa Dana Bareksa dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir:

1) Reksa Dana Saham : Simas Saham Unggulan (3,16 persen)
2) Reksa Dana Saham Syariah : Pratama Syariah (4,43 persen)
3) Reksa Dana Campuran : Kresna Flexima (2,54 persen)
4) Reksa Dana Campuran Syariah : Pratama Syariah Imbang (2,96 persen)
5) Reksa Dana Pendapatan Tetap : Kehati Lestari (2,83 persen)
6) Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah : Bahana Mes Syariah Fund (3,31 persen)
7) Reksa Dana Pasar Uang : Sucorinvest Money Market Fund (0,69 persen)
8) Reksa Dana Pasar Uang Syariah : Emco Barokah Syariah (0,57 persen)

Benchmark Reksa Dana:

Promo Terbaru di Bareksa

- Inflasi Agustus: -0,07 persen

- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp 100 juta dan tenor satu bulan :
> Bank BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> Bank BNI : 0,354 persen per bulan
> Bank BRI : 0,354 persen per bulan

- IHSG : 0,13 persen
- Indeks Reksa Dana Saham : -0,11 persen
- Indeks Reksa Dana Saham Syariah : -0,4 persen
- Indeks Reksa Dana Campuran : 0,18 persen
- Indeks Reksa Dana Campuran Syariah : -0,95 persen
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap : 2,05 persen
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah : 2,08 persen
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang : 0,37 persen
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang Syariah : 0,33 persen

Summary

Mengakhiri perdagangan hari kedua pekan ini, pasar saham pada Selasa, 19 September 2017 kembali ditutup di zona positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,28 persen ke level 5.901,33. Adapun indeks sektoral bergerak mixed dengan kenaikan terbesar pada sektor pertambangan 1,31 persen dan sektor properti yang menguat 1,03 persen.

Sentimen positif masih dari surplus neraca perdagangan bulan Agustus sebesar US$ 1,72 miliar yang berada di atas ekspektasi konsensus pasar. Namun investor asing tampak masih mencatatkan penjualan bersih, di mana pada perdagangan kemarin, asing tercatat jual bersih Rp 229,73 miliar di seluruh pasar. Sehingga sepanjang 2017, asing telah mencatatkan penjualan bersih Rp 8,19 triliun di seluruh pasar.

Di sisi lain, kurs rupiah kembali terkoreksi menjelang rapat terbuka komite federal (FOMC) Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) pada pekan ini. Mengutip Bloomberg, Selasa, 19 September 2017 di pasar spot rupiah melemah 0,18 persen ke level Rp 13.279 per dolar AS. Selain membahas kebijakan moneter, program penjualan obligasi dari neraca The Fed tampaknya akan diumumkan di pertemuan kali ini. Adanya pengurangan obligasi dari Neraca The Fed merupakan sentimen negatif dari global.

Pelaku Pasar memprediksi adanya pengumuman ini tidak akan terlalu mengguncang pasar. Namun kebiasaan pelaku pasar yang cenderung beralih ke risk off, yakni investor tidak mau mengambil risiko walaupun pertemuan FOMC tersebut dilaksanakan pada 20 September 2017. Sementara dari dalam negeri, investor masih menunggu stimulus lanjutan seperti rilis data suku bunga acuan Bank Indonesia yang diharapkan dapat mengurangi sentimen negatif dari global.

Meski begitu penguatan IHSG tersebut tampak belum mampu mendorong kinerja reksa dana saham secara signifikan. Reksa dana yang menempatkan sebagian besar asetnya pada efek saham ini masih mencatatkan kinerja negatif. Dalam sebulan terakhir, indeks reksa dana saham membukukan return negatif 0,11 persen. Berbeda dengan reksa dana campuran, yang juga menempatkan saham dalam aset portofolio reksa dananya berhasil membukukan return positif 0,18 persen dalam sebulan terakhir.

Selanjutnya di pasar obligasi, adanya aksi risk averse yang dilakukan sebagian investor membuat kinerja pasar surat utang (obligasi) ini mencatatkan kinerja cemerlang. Hal ini dapat terlihat dari yield (imbal hasil) obligasi tenor 10 tahun yang menjadi benchmark kembali turun ke level 6,43 persen dalam setahun. Turunnya imbal hasil obligasi ini mencerminkan adanya kenaikan harga obligasi yang ditopang dari peningkatan permintaan.

Kinerja cemerlang yang ditorehkan pasar obligasi tersebut turut menopang kinerja reksa dana pendapatan tetap yang menempatkan sebagian besar asetnya pada obligasi bertahan mencatatkan return tertinggi dibandingkan jenis reksa dana lainnya. Dalam sebulan terakhir, rata-rata reksa dana pendapatan tetap membukukan return cukup tinggi sebesar 2,05 persen.

Melihat kondisi tersebut, reksa dana pendapatan tetap dapat menjadi pilihan investasi yang menarik di pekan ini, dengan pertimbangan pasar saham yang masih menunggu stimulus lanjutan seperti rilis suku bunga acuan BI yang rencananya akan dirilis akhir pekan ini, serta masih berlanjutnya aksi jual investor asing di pasar saham yang dapat menghambat laju pergerakan IHSG.

Adapun untuk investor penghindar risiko, reksa dana pasar uang menjadi produk yang paling sesuai untuk dipilih. Dalam sebulan terakhir, indeks reksa dana pasar uang stabil di return 0,37 persen. Hal ini dikarenakan jenis reksa dana ini menempatkan asetnya pada deposito dan surat utang jangka pendek yang memiliki risiko fluktuasi pasar rendah dibanding instrumen investasi lainnya seperti saham.

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,04%
Up3,59%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,25%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,17%
Up43,56%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,79%
Up3,43%
Up0,01%
Up3,97%
Up18,39%
Up46,82%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,45%
Up1,56%
Up0,01%
Up2,14%
Down- 2,42%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua