Bareksa.com – Potensi keuntungan saham membuat banyak orang tertarik untuk berinvestasi saham secara langsung. Sayangnya banyak pemain saham yang tidak mengerti cara berinvestasi saham secara benar. Alhasil bukannya mendapat keuntungan, para pemain saham pemula justru lebih banyak yang mengalami kerugian.

Sebagai pemula, ada baiknya Anda mulai berinvestasi pada reksa dana. Jika memang Anda siap menempatkan dana pada produk saham, cobalah terlebih dahulu memulai berinvestasi pada reksa dana saham.

Kenapa?

Meskipun dalam jangka panjang kinerja saham terus mengalami kenaikan, tetapi dalam perjalanannya harga saham berfluktuasi akibat adanya perubahan iklim investasi.

Oleh karena itu jika Anda tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang perdagangan saham. Risiko kerugian yang akan timbul justru semakin besar.

Produk reksa dana saham dikelola oleh Manajer Investasi yang memahami perdagangan saham dan memiliki kemampuan menganalisa saham baik dengan cara fundamental maupun teknikal.

Artinya jika Anda membeli reksa dana saham, sama saja dengan berinvestasi saham secara langsung tetapi dengan risiko yang lebih kecil.

Apa yang perlu diperhatikan dalam reksa dana saham?

Sayangnya tidak ada reksa dana saham yang selalu superior setiap tahunnya. Reksa dana saham yang mampu mengalahkan IHSG pasti berbeda setiap tahun. Perhatikan perbandingan kinerja IHSG dengan indeks reksa dana saham di bawah ini.

Kinerja indeks reksa dana saham (rata-rata hasil reksa dana saham seluruh Indonesia) dalam 10 tahun terakhir hanya naik 89,92 persen, berada di bawah IHSG yang naik 154,57 persen. Artinya tidak semua reksa dana saham memiliki kinerja yang bagus.

Grafik: Pergerakan IHSG (Composite) Dibandingkan Dengan Indeks Reksa Dana Saham

Sumber: Bareksa.com

Inilah yang menyebabkan reksa dana indeks sangat populer di Amerika Serikat. Pasalnya mayoritas investor di Amerika Serikat pada akhirnya berfikir jika indeks saham acuan berada di atas kinerja reksa dana saham mengapa tidak berinvestasi pada saham-saham yang berada dalam indeks.

Tertarik dengan reksa dana saham indeks?

Reksa dana CIMB Principal Index IDX30 bisa menjadi pilihan jika Anda ingin berinvestasi di reksa dana saham indeks. Portofolio reksa dana ini mengacu pada indeks IDX 30 yaitu indeks yang terdiri dari 30 saham-saham big cap yang dipilih dari indeks LQ 45 secara selektif.

Grafik: Perbandingan Reksa Dana CIMB-P IDX30 dengan Indeks IDX 30 dan Indeks Reksa Dana Saham

Sumber: Bareksa.com

Sejak akhir tahun 2016 sampai 12 Juli 2017, CIMB Principal Index IDX30 menghasilkan kenaikan harga 12,77 persen, mengikuti dengan indeks acuannya IDX30 yang dalam periode tersebut naik 12,02 persen. Kinerja ini jauh di atas rata-rata reksa dana saham lainnya yang hanya naik 3,21 persen.

Selain berkinerja baik, reksa dana ini dikelola oleh CIMB Principal Asset Management yang terpercaya dan berpengalaman tidak hanya di Indonesia tetapi juga di pasar keuangan dunia. Pasalnya perusahaan ini tergabung oleh dua grup besar yakni CIMB Group dan Principal Financial Group.

CIMB Berhad Asset Management hingga akhir 2016 telah mengelola dana RM67,5 miliar atau berkisar Rp210 triliun. Sementara Principal Financial Group mengelola dana USD 595,8 miliar atau berkisar Rp 7.900 triliun.

CIMB Principal Asset Management juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (ADV | np)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.