BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET BRIEF: Laba ELSA Turun 17%; DGIK Pasang Target Rp2,5T

16 Februari 2017
Tags:
MARKET BRIEF: Laba ELSA Turun 17%; DGIK Pasang Target Rp2,5T
Pekerja menyelesaiakan proyek konstruksi jalan layang tol akses Tanjung Priok di Jakarta, Selasa (5/5). BPS menilai realisasi proyek infrastruktur yang dananya cair pada Mei 2015 itu akan memperbaiki pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami perlambatan menjadi 4,71 persen pada triwulan I 2015. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

BRAU akan beli saham Revessel Indonesia milik Rosan Roeslani

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Elnusa Tbk (ELSA)

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2016 yang dipublikasikan Selasa, 14 Febuari 2017, Elnusa mencatatkan laba bersih sebesar Rp 310,91 miliar, turun 17,17 persen dibandingkan dengan pencapaian laba bersih 2015 sebesar Rp 375,36 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Penurunan laba bersih terjadi seiring dengan turunnya pendapatan perusahaan sepanjang 2016 menjadi Rp3,62 triliun, atau turun 3,98 persen dibandingkan pendapatan pada tahun 2015 sebesar Rp3,77 triliun.

PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR)

SMDR akan menambah dua terminal baru di tahun 2017. Saat ini, SMDR telah sudah memiliki empat terminal yang dikelola di bawah anak usahanya PT Samudera Terminal Indonesia. Untuk merealisasikan ekspansi bisnis terminal, SMDR akan mennyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 45 juta.

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

JPFA akan mengalihkan 20 juta saham hasil pembelian kembali (buyback) yang dilakukan pada tahun 2012 silam. JPFA akan mengalihkan sekitar 5,3 juta saham kepada direksi dan karyawan yang mendapatkan penghargaan berdasarkan kinerja.

Sementara sisa saham hasil pembelian kembali yaitu 14,9 juta dapat dialihkan ke pasar atau digunakan untuk tujuan lain sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku. Pengalihan berdasarkan performance share plan JPFA tahun depan.

PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU)

BRAU akan membeli saham PT Revessel Indonesia milik PT Recapital Advisors dan PT Tripillar Guna Perkasa. Recapital memiliki 48.796 saham Revessel Indonesia. Sementara Tripillar menggenggam 50 saham perusahaan tersebut. Direktur Keuangan BRAU Edy Santoso mengatakan, transaksi jual beli saham ini adalah tindak lanjut dari settlement agreement antara Rosan dengan Asia Resources Mineral Limited (ARMS) dan BRAU.

Pembelian saham Revessel Indonesia menjadi tindak lanjut pelaksanaan putusan Arbitrase Internasional yang terdaftar di Singapore International Arbitration Centre (SIAC) No 225/2013. Arbitrase tersebut memutuskan perkara antara BRAU dan ARMS melawan Rosan Roeslani (pemilik PT Revessel Indonesia). Putusan SIAC ini juga sudah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 26 Mei 2015.

PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK)

DGIK memasang target kontrak anyar Rp2,5 triliun atau meningkat 159 persen dibanding dengan pencapaian tahun 2016 yakni Rp 963 miliar. "Tahun ini akan fokus meningkatkan porsi pekerjaan infrastruktur daripada tahun lalu. Dari target kontrak baru 30 persen diincar dari pekerjaan proyek infrastruktur," kata Almanda Pohan, Public Relation Corporate DGIK kepada Kontan, Selasa 14 Febuari 2017.

Untuk mencapai target 30 persen atau sekitar Rp 750 miliar kontrak pekerjaaan proyek infrastruktur, Nusa Konstruksi Enjiniring akan terbuka terhadap proyek-proyek yang dikembangkan pemerintah maupun oleh pihak swasta.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua