Bareksa.com - Siapa sih yang enggak senang liburan? Apalagi liburannya dengan jalan-jalan ke luar kota bersama keluarga atau kerabat.

Tapi kita perlu tahu, liburan seperti itu butuh uang tidak sedikit. Bahkan kadang, kita harus menguras habis uang kita yang ada di tabungan. Maka dari itu, liburan juga butuh persiapan, terutama dari sisi pendanaan.

Selain menabung di bank, buat kamu yang memang sudah punya rencana liburan saat lebaran, natal, atau pun tahun baru, ada baiknya menabung juga dilakukan di instrumen investasi seperti reksa dana. Salah satu jenis reksa dana yaitu reksa dana pasar uang jadi yang paling cocok buat rencana liburan kamu.

Pengen tahu alasannya?

Jadi begini. Setiap jenis reksa dana itu punya karakternya masing-masing. Nanti saat kamu pertama kali membuka rekening reksa dana, maka manajer investasi (pihak yang mengelola dana kamu) akan menanyakan tujuan investasi kamu.

Jika dalam hal ini kamu punya tujuan investasi untuk mengumpulkan dana liburan, maka kamu akan disarankan masuk ke reksa dana pasar uang. Seperti yang kita tahu, sebagian besar dana kamu yang masuk reksa dana pasar uang akan ditempatkan di deposito perbankan dan sisanya di obligasi dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun.

Artinya, investasi di reksa dana pasar uang juga ditujukan untuk kamu yang ingin berinvestasi kurang dari 1 tahun. Maka kamu yang saat ini mulai masuk ke reksa dana pasar uang, sudah bisa mencairkan dana saat lebaran, natal, atau pun jelang tahun baru nanti.

Lalu, apa bedanya jika simpan di deposito?

Simpanan deposito memerlukan jangka waktu tertentu. Jadi, bila kamu simpan uang mulai Januari, tidak bisa ditambah atau ditarik sampai jatuh temponya, misal setahun kemudian. Hal ini berbeda dengan reksa dana yang bisa ditambah (top up) atau dicairkan (redeem) kapan saja.

Secara keseluruhan, keuntungan atau return reksa dana pasar uang ini lebih rendah dibandingkan suku bunga acuan ataupun bunga deposito perbankan secara umum. Namun, pergerakannya terbilang lebih stabil bila dibandingkan dengan deposito dalam kondisi suku bunga rendah ini. Selain itu, reksa dana memilki keunggulan dari sisi pajak.

Reksa dana pasar uang tidak dikenakan pajak sebesar 20 persen seperti bunga deposito sehingga hasil keuntungan bersifat neto (bersih). Selain itu, secara tahunan reksa dana pasar uang berpotensi menghasilkan keuntungan lebih besar daripada tolak ukur suku bunga acuan dan deposito.

Untuk lebih jelasnya, coba simak hasil kalkulator investasi di Bareksa ini. Kita ambil contoh kamu mulai masuk reksa dana pasar uang Rp1.000.000 pada bulan pertama, lalu kamu rutin menambah dana investasi kamu Rp500.000 tiap bulan. Berikut hasilnya:

Untuk lebih jelas, begini hitungan nilai dan hasil investasi kamu dalam kurun waktu 11 bulan dengan perkiraan return 5,5 persen setahun:

Seperti terlihat di dalam tabel, dalam 11 bulan ke depan kamu bisa mengumpulkan dana pokok sebesar Rp6.500.000. Karena dana ini disimpan dalam reksa dana pasar uang, ada kemungkinan bisa bertambah Rp158.484. Maka, pada Desember 2017, kamu bisa memiliki uang sebesar Rp6.658.484.

Jumlah dana tersebut sudah bersih (nett) tanpa dipotong pajak dan sudah siap untuk dipakai liburan akhir tahun. Lain halnya jika kamu menabung di bank atau menyimpan di deposito yang kena pajak 20 persen dari bunga, uang kamu justru bisa terpotong bukannya bertambah.

**

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS