BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Euforia IHSG Berlanjut, Apakah Fundamental Ekonomi Mendukung?

08 Agustus 2016
Tags:
Euforia IHSG Berlanjut, Apakah Fundamental Ekonomi Mendukung?
Produk mie instan Indomie milik PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) di salah satu supermarket - (Company)

Data indikator konsumsi sudah menunjukan pemulihan ekonomi yang akan mendukung penguatan IHSG

Bareksa.com – Euforia Indeks Harga Saham Gabungan setelah diberlakukannya aturan pengampunan pajak serta sentimen positif dari reshuffle kabinet masih terus membayangi pergerakan pasar finansial terutama pasar saham. Seberapa lama euforia ini akan berlanjut tergantung dukungan fundamental ekonomi Indonesia juga terhadap momen positif itu.

Dalam pantauan Bareksa, beberapa sinyal perbaikan ekonomi mulai terlihat dalam beberapa bulan belakangan terutama indikator konsumsi.

Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) per Juni 2016 telah meningkat ke level 113,7 dari angka terendahnya pada September 2015 lalu yang hanya mencapai level 97,5. IKK di atas level 100 menunjukan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi sehingga akan mendorong naiknya konsumsi, sementara jika angkanya berada di bawah level 100 menunjukan pesimisme konsumen.

Promo Terbaru di Bareksa

Naiknya IKK per akhir semester pertama tahun ini mengindikasikan peningkatan aktivitas ekonomi. Pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2016 yang sebesar 5,2 persen year-on-year (yoy) tercatat melebihi ekspektasi pasar. Leo Rinaldy, ekonom Mandiri Sekuritas dalam laporan risetnya tanggal 29 Juli 2016 sebelumnya telah memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua 2016 akan lebih baik dibanding kuartal pertama karena dukungan permintaan domestik.

“Pertumbuhan konsumsi diperkirakan akan lebih cepat di kuartal kedua sebesar 5 persen dibanding kuartal sebelumnya 4,94 persen dipicu Idul Fitri dan inflasi yang rendah”, ungkap Leo dalam riset tersebut.

Grafik: Indeks Kepercayaan Konsumen Periode Juli 2015 – Juni 2016

Illustration

Sumber: Bank Indonesia, diolah Bareksa

Naiknya konsumsi juga sudah mulai terlihat dari data penjualan ritel Indonesia. Per Mei 2016, penjualan ritel meningkat 13,5 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menembus level tertinggi sepanjang 2016 ini. Perlu dicatat, sejak semester kedua tahun lalu pertumbuhan penjualan ritel mengalami perlambatan akibat pelemahan nilai tukar rupiah yang biaya produksi barang ritel meningkat.

Grafik: Penjualan Retail Periode Desember 2014 – Mei 2016 (YoY)

Illustration

Sumber: Bank Indonesia, diolah Bareksa

Di samping itu, membaiknya sektor konsumsi tercermin dari beberapa emiten ritel yang telah merilis kinerjanya di kuartal kedua 2016.

Sepanjang kuartal kedua 2016, PT Ace Hardware Tbk (ACES) melaporkan pertumbuhan penjualan toko dengan luasan yang sama (same store sales growth) 4,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Operator gerai Hypermart, PT Matahari Putra Prima (MPPA) juga pertama kali membukukan SSSG positif yaitu 4,5 persen setelah selama tiga kuartal berturut-turut selalu negatif.

Lonjakan SSSG terjadi pada PT Ramayana Lestari Tbk (RALS) yang membukukan pertumbuhan 27,5 persen.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.316,44

Up0,14%
Up3,25%
Up0,02%
Up5,57%
Up18,23%
-

Capital Fixed Income Fund

1.770,24

Up0,56%
Up3,37%
Up0,02%
Up6,87%
Up17,20%
Up44,34%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.749,14

Down- 0,90%
Up3,16%
Up0,01%
Up3,87%
Up18,25%
Up46,69%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.037,94

Down- 0,06%
Up1,99%
Up0,02%
Up2,93%
Down- 2,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.035,17

Up0,49%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua