BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Dana Repatriasi Tax Amnesty Diarahkan ke Deposito, Bunga Bank Bisa Turun?

24 Mei 2016
Tags:
Dana Repatriasi Tax Amnesty Diarahkan ke Deposito, Bunga Bank Bisa Turun?
Seseorang menghitung uang rupiah - (Flickr/Fabe Reinhardt)

Kewajiban menempatkan dana di deposito akan membuat bank kelebihan likuiditas

Bareksa.com - Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengampunan Pajak (tax amnesty/TA) diprediksi akan rampung dalam 2 sampai 3 minggu ke depan. Konsultan pajak yang juga Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis, Yustinus Prastowo mengatakan salah satu yang dibahas dalam RUU ini terkait keinginan pemerintah menempatkan dana hasil repatriasi ke dalam negeri.

Deposito bank salah satu instrumen yang diajukan untuk penempatan dana di tahun pertama sebelum masuk ke instrumen lain seperti Surat Berharga Negara (SBN), serta obligasi BUMN. (Baca juga: Ini Ringkasan RUU Tax Amnesty Yang Dibahas DPR)

Lantas apa impaknya penempatan dana ini terhadap perbankan?

Promo Terbaru di Bareksa

Bank Indonesia (BI), sebelumnya memprediksi bahwa total dana yang berpotensi dibawa pulang dari luar negeri melalui fasilitas repatriasi, bisa mencapai Rp560 triliun. Jika saja sesuai dengan prediksi BI, maka dana hasil repatriasi akan menambah likuiditas pasar keuangan dalam jumlah yang cukup signifikan.

Nilai tersebut, lebih besar daripada investasi asing secara langsung (foreign direct investment/FDI) yang masuk ke Indonesia di tahun 2014 dan 2015 yakni sebesar Rp492 triliun. Selain itu, Rp560 triliun juga setara dengan 31 persen total dana deposito tercatat di bank saat ini, yakni sebesar Rp1.824 triliun.

Padahal, likuiditas bank saat ini masih dalam kondisi yang cukup melimpah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana pihak ketiga (DPK) yang disimpan di bank pada bulan Maret tercatat naik 1 persen menjadi Rp4.468 triliun dibanding Desember 2015 Rp4.413 triliun. Sementara kredit yang disalurkan bank, pada periode yang sama malah turun 2 persen menjadi Rp4.029 triliun dari Desember 2015 Rp4.092 triliun. Rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) bank pada akhir kuartal I turun menjadi 89,60 persen dari Desember sebesar 92,1 persen.

Grafik: Penyaluran Kredit & Dana Pihak Ketiga Bank

Illustration
sumber: OJK

Jika saja dana deposito terus bertumbuh tanpa diiringi dengan terjadinya pertumbuhan kredit, maka perbankan perlu melakukan penyesuaian. Pertumbuhan simpanan deposito akan meningkatkan biaya dana bank, sementara penyaluran kredit yang terhambat akan menekan pendapatan bank. Dengan demikian, bunga deposito perlu diturunkan untuk menjaga marjin bunga yang diperoleh bank.

Kecuali, jika upaya pemerintah dan otoritas perbankan berhasil mendong pertumbuhan kredit. Di kuartal I 2016, pertumbuhan ekonomi kembali melambat ke 4,92 persen. Daya beli masyarakat juga belum pulih ditandai dengan inflasi yang masih landai di kisaran 3,3-4,5 persen dari tahun sebelumnya 6,25-7 persen. Perekonomian yang kurang bergairah di kuratal I menyebabkan pengusaha menahan diri untuk menarik pinjaman perbankan. Sementara strategi Bank Indonesia (BI) yang merubah suku bunga acuan bank baru berlaku efektif Agustus 2016 sehingga belum dirasa manfaatnya sekarang.

Sebagai gantinya, untuk menyerap likuiditas yang melimpah, bank di kuartal I lebih agresif untuk berinvestasi di instrumen utang seperti Obligasi dan Surat Berharga Negara (SBN). Berdasarkan data OJK, investasi surat berharga yang dilakukan bank sudah meningkat sejak akhir tahun 2015. Di Desember investasi bank di surat berharga baru sebesar Rp660 triliun, namun pada Maret 2016 jumlahnya sudah meningkat 22 persen menjadi Rp808 triliun. Ini berbanding terbalik dengan kredit yang cenderung menurun di kuartal I.

Grafik: Penyaluran Kredit & Investasi Surat Berharga Bank

Illustration
sumber: OJK

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.773,44

Up0,54%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,81%
Up17,26%
Up44,73%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.323,46

Up0,67%
Up4,06%
Up0,03%
Up5,62%
Up18,63%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,18

Down- 0,54%
Up2,72%
Up0,01%
Up3,85%
Up18,36%
Up46,76%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.044,67

Up0,52%
Up2,65%
Up0,02%
Up2,95%
Down- 1,71%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.037,08

Up0,52%
Up3,63%
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua