Bareksa.com - Berikut sejumlah berita korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

SMGR bersama perusahaan tambang dan industri mineral PT Samana Citra Agung membentuk perusahaan patungan bernama PT Semen Indonesia Aceh. Langkah tersebut sebagai awal ekspansi pabrik baru di Pidie, Aceh dengan nilai investasi Rp5 triliun.

SMGR memiliki 87,5 persen saham di peruahaan patungan itu dan mitranya memegang 12,5 persen. Pabrik berkapasitas 3 juta ton akan dibangun di atas laha seluas 1.500 hektare mulai tahun ini dan diharapkan beroperasi pada 2020.

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)

KRAS akan menghentikan sementara fasilitas produksi hulu baja, electric arch furnace, untuk meningkatkan daya saing di tengah harga baja yang rendah serta tingginya harga gas alam Indonesia. Saat ini perusahaan mengimpor produk setengah jadi untuk kembali diolah menjadi produk hilir.

KRAS optimistis mampu mencetak laba bersih US$69 juta tahun ini, membalikkan rugi bersih tahun lalu. Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan 20 persen. Perseroan akan melakukan restrukturisasi terhadap anak usaha.

PT Visi Media Asia Tbk (VIVA)

VIVA tahun ini berencana melakukan refinancing utang dolar senilai US$166 juta. Pelunasan utang itu akan meningkatkan cash flow perseroan karena penurunan bunga dan risiko nilai tukar.

Perseroan berharap menggantinya dengan utang rupiah dan dapat menghemat hingga Rp200 miliar karena hilangnya risiko nilai tukar. Perseroan tidak akan menunggu utang tersebut jatuh tempo. Tahun ini VIVA menargetkan pendapatan Rp2,55 triliun dan EBITDA margin 40 persen.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

BSDE membukukan pendapatan Rp6,21 triliun pada tahun lalu, naik 11 persen dibandingkan Rp5,61 triliun pada 2014. Kenaikan perndapatan didorong oleh tingginya penjualan di berbagai klaster perumahan terutama di BSD City.

Proyek lain yang mendapat permintaan tinggi antara lain Grand Wisata Bekasi, Kota Wisata Cibubur, Taman Bajar Wijaya Tangerang dan Grand City Balikpapan. Nilai prapenjualan (marketing sales) tahun lalu sebesar Rp6,8 triliun.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

PGAS mencatat laba bersih US$401,19 juta tahun lalu atau sekitar Rp5,53 triliun. Jumlah tersebut turun 44,49 persen dibandingkan laba tahun sebelumnya. Pendapatan bersih juga turun 9,9 persen menjadi US$3,07 miliar.

Tahun lalu, PGAS membangun lebih dari 800 kilometer pipa gas di sejumlah wilayah termasuk Kepulauan Riau, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur dan DKI Jakarta. Panjang pipa has tersebut lebih dari 500 kilometer. PGAS memiliki pelanggan industri dan pembangit listrik dengan 1.520 pelanggan komersial dan 1.850 pelanggan UKM. Pelanggan rumah tangga sebanyak 107.960.