Artikel ini dipersembahkan oleh mitra produk investasi kami DuitPintar.com

Duitpintar.com - Biasanya masyarakat suka melihat kesuksesan atau kemapanan seseorang dari seberapa banyak mobil yang dimiliki. khususnya bagi pemilik mobil itu sendiri yang memiliki mobil dari satu, tentunya fungsi dari setiap mobilnya pun berbeda-beda seperti untuk mobilitas harian, menghabiskan waktu weekend bareng keluarga dan hobi.

Disisi lain memiliki mobil lebih dari satu juga menimbulkan masalah baru yaitu kemacetan. Hal ini karena dengan selera dan kepentingan yang berbeda-beda bisa saja dalam satu rumah memiliki mobil pribadi masing-masing sehingga dapat menambah kepadatan jumlah unit kendaraan dijalan.

Memang tidak ada salahnya memiliki mobil lebih dari satu, namun perlu diwaspadai jangan sampai pendapatan yang kita miliki akan habis hanya untuk membiayai mobil. Sebelum Anda memutuskan untuk memiliki mobil baru kembali, ada baiknya menjawab pertanyaan dibawah ini terlebih dahulu.

1. Apa alasan punya mobil baru?

Pertanyaan ini sangat mendasar karena berkaitan dengan kondisi keuangan untuk kedepannya. Sebelum membeli mobil, fikirkan terlebih dahulu apa tujuannya apakah sekedar hobi atau memang benar-benar dibutuhkan.

Misalnya saat ini sudah memiliki mobil sedan tetapi butuh jenis MPV (Multi Purpose Vehicle) karena dapat memuat lebih banyak. kemudian setelah itu perhitungkan dengan cermat pengeluaran tambahan untuk mobil yang baru dan bandingkan apabila kita menggunakan taksi atau menyewa mobil, dari kedua pilihan tersebut mana yang lebih efisien.

2. Mobil jenis apa yang tepat?

Di pasaran ada banyak pilihan jenis mobil, hampir setiap waktu produsen mobil mengeluarkan jenis mobil terbarunya. Dari semua itu, pilihlah jenis mobil apa yang cocok untuk memenuhi kebutuhan kita.

Jika yang diprioritaskan adalah gengsi, maka jenis sedan premium terasa lebih cocok. Mobil jenis ini identik dengan mereka yang berkelas dan mengedepankan status daripada fungsi utama mobil sebagai alat mobilitas.

kemudian jika digunakan untuk mengantar anak sekolah atau istri belanja, mobil dengan jenis city car terlihat lebih cocok. Hal ini dikarena lebih hemat dalam penggunaan bahan bakar dan dengan size-nya yang lebih kecil membuat mobil jenis ini lebih felksibel untuk melintasi jalanan di perkotaan yang macet.

Dan jika lebih sering melewati jalanan yang rusak, pilihan yang tepat adalah pada mobil jenis SUV. Mobil ini terkenal tangguh dengan kondisi jalanan yang tidak mulus tetapi tetap nyaman saat dikendarai dan berada di dalam mobil. Namun, perlu diketahui kendaraan jenis ini boros dalam penggunaan bahan bakar.

3. Berapa banyak lagi yang bisa dibeli?

Untuk menjawab pertanyaan ini adalah tergantung dari isi kantong yang kita miliki. Sebaiknya untuk membeli kendaraan dilakukan dengan cara tunai karena nilainya yang terus tergerus seiring perjalanan waktu (depresiasi). Namun jika memilih dengan cara kredit, pastikan terlebih dahulu total utang yang ditanggung tidak lebih dari 30 persen. Biasanya jika lebih dari itu akan membahayakan kondisi keuangan kita.

Apabila melirik mobil bekas pun, perhatikan juga biaya rekondisinya. Bagaimana pun juga membeli mobil bekas berbeda dengan mobil baru. Pastinya mobil bekas ada cacat karena pemakaian. Setiap keputusan Kalkulasi dengan matang dan cermat.

4. Berapa besar biaya yang tersedia untuk 'merawat' mobil?

Memiliki mobil, tentunya harus mempersiapkan biaya untuk perawatannya. Perawatan mobil seperti ganti spare part, ganti ban, biaya bahan bakar, biaya parkir, asuransi atau biaya pajak kendaraan tahunan.

Ada hal yang perlu diperhatikan kembali, apabila memiliki mobil di Jakarta beban pajak yang dikenakan akan semakin tinggi makin tinggi karena menerapkan sistem pajak progresif. Pajak kendaraan kedua nilainya akan lebih besar dari pajak kendaraan pertama. Dan semakin banyak kendaraan yang dimiliki, maka pajaknya makin besar. Sebagai contoh, kendaraan keempat kena pajak 4% lebih mahal dari NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor).

5. Sampai kapan mobil itu digunakan?

Pada sebuah aset mobil terdapat depresiasi yang membuat harga mobil turun dari waktu ke waktu. Hal ini berarti semakin tua usia mobil maka harganya akan semakin turun. Bahkan ada merek mobil tertentu yang harga jual kembali jatuh hingga 30%.

Selain itu, semakin tua usia kendaraan akan semakin besar pula pengeluaran untuk pemeliharaan. Rata-rata ketika umur kendaraan sudah di atas 5 tahun menuntut penggantian komponen 'slow moving’ yang relatif mahal.

Minimal lima pertanyaan diatas dapat terjawab terlebih dahulu sebelum Anda berniat untuk menambah koleksi mobil. Persoalan memilih mobil adalah bukan semata-mata mengedepankan sisi gengsi atau fungsinya semata, tetapi juga tanggung jawab lainnya yang menyangkut kondisi keuangan keluarga.

Pastikan keputusan membeli mobil baru sudah dipertimbangkan secara matang dan cermat sehingga tidak menguras isi kantong lebih dalam.

***

Baca Juga:

Produk Cicilan Mobil Murah buat yang Bergaji Rp 3juta Udah Ada, Tapi Yakin Beneran Mampu?

Pakai Premium atau Pertamax Bukan Tergantung dari Gengsi

Mobil Bekas, Why Not? Tapi Awas, Jangan Sampai Ketipu Dapat Surat Mobil Palsu