BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH: Laba JSMR Naik 3,14%; SSIA Siapkan Joint Venture Rp1,3 Triliun

12 Februari 2016
Tags:
MARKET FLASH:  Laba JSMR Naik 3,14%; SSIA Siapkan Joint Venture Rp1,3 Triliun
Ratusan mobil melintas di jalan tol dalam kota Jakarta, Senin (9/3). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

SCPI tender offer untuk delisting; BSDE target marketing sales stagnan

Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:

PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk (SCPI)

SCPI menyatakan keseriusannya keluar dari bursa alias delisting. Dalam pernyataan Kamis (11/2), emiten yang dulu bernama PT Schering-Plough Indonesia ini mengungkapkan rencana penawaran tender alias tender offer saham publik. Masa penawaran tender berlangsung hingga 29 Februari 2016.

Promo Terbaru di Bareksa

Pemegang saham utama SCPI, yakni Merck Sharp & Dohme Corp menawarkan harga tender offer Rp 100.000 per saham, jauh di atas harga saham SCPI terakhir Rp 29.000 per saham. SCPI sudah mengumumkan delisting di 2013. Proses ini gagal, karena para pemegang saham tidak menjual saham mereka kembali.

PT Jasa Marga Tbk (JSMR)

JSMR mencatatkan pendapatan Rp 7,63 triliun sepanjang 2015 bertumbuh 5,67 persen ketimbang pendapatan 2014 sebesar Rp 7,63 triliun. Pendapatan jalan tol merupakan kontributor terbesar sekitar 93,31 persen atau sebesar Rp 7,12 triliun. Lantas sisanya berasal dari pendapatan lain-lain Rp 509,65 miliar.

Di sisi lain, EBITDA bertumbuh 6,9 persen dari Rp 4,00 triliun pada 2014 menjadi Rp 4,28 triliun pada 2015, seiring dengan aktivitas investasi oleh perseroan, ujar Reynaldi Hermansjah, Direktur Keuangan JSMR. Laba bersih operator jalan tol ini bertumbuh 3,14 persen menjadi Rp1,46 triliun. Pertumbuhan laba melambat dibanding sebesar 36,6 persen pada 2014.

PT Surya Semesta Internusa Tbk

SSIA berencana mendirikan perusahaan patungan dengan modal awal Rp1,3 triliun untuk ekspansi lahan industri di Karawang. Perseroan tengah menjajaki satu calon mitra dalam pembentukan joint venture tersebut.

Perusahaan patungan itu ditargetkan bisa menggarap lahan seluas 400 hektare (ha). Dari jumlah itu, 110 ha merupakan milik SSIA dan 130 ha milik calon mitra. Sisaya 160 ha akan diakuisisi dari pihak lain.

Grup Mahaka

Grup yang dipimpin pengusaha Erick Thohir itu akan fokus mengembangkan bisnis digital melalui dua entitas usaha yang sudah tercatat di bursa, yakni PT Mahaka Radia Integra Tbk (MARI) dan PT Mahaka Media Tbk (ABBA).

MARI, yang mulai tercatat di bursa kemarin, menargetkan pada 2017 bisnis digital bisa berkontribusi sekitar 10 persen terhadap total pendapatan perseroan. Kegiatan bidang jasa digital termasuk internet content dan e-commerce.

PT Acset Indonusa Tbk (ACST)

ACST menargetkan perolehan kontrak baru Rp3,5 triliun sepanjang tahun ini, bertumbuh 10 persen dari realisasi tahun lalu. Kontrak baru tetap menyasar pada proyek properti dan perkantoran.

Perseroan juga akan meningkatkan kompetensi di pekerjaan fondasi dengan mengikuti tender proyek infrastruktur dan pembangkit listrik. Belanja modal yang disiapkan tahun ini sekitar Rp100 - 140 miliar.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

BSDE menargetkan pendapatan prapenjualan (marketing sales) Rp6,86 triliun tahun ini, sama dengan realisasi tahun lalu. Perseroan akan meluncurkan sejumlah proyek yang tertunda antara lain kawasan komersial Aerium di Jakarta Barat dan proyek superblok di Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

Proyek komersial diharapkan menjadi salah satu penopang kinerja BSDE dengan target prapenjualan Rp3,08 triliun. Target itu naik hampir dua kali lipat dari realisasi tahun lalu Rp1,57 triliun seiring dengan porsinya yang naik menjadi 46 persen dibandingkan sebelumnya hanya 15 persen.

Paket Kebijakan Ekonomi X

Pemerintah membuka kesempatan asing untuk memiliki 100 persen saham di 17 sektor usaha antara lain restoran, industri film, pengusahaan jalan tol, industri bahan obat, crumb rubber dan cold storage. Paket kebijakan itu merupakan revisi daftar negatif investasi (DNI) yang bertujuan menarik investasi asing.

Pemerintah juga mengeluarkan 35 bidang usaha dari DNI sehingga terbuka untuk asing, termasuk sektor pariwisata, rekreasi, gelanggang olah raga, penyelenggara transaksi perdagangan elektronik bernilai Rp 100 miliar ke atas. Selain itu, revisi DNI membuka 20 bidang usaha asing dengan besaran saham tertentu yang sebelumnya hanya untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) 100 persen seperti pelayanan penunjang kesehatan, angkutan orang moda darat, film dan instalasi tenaga listrik tegangan tinggi.

PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB)

SMCB merampungkan pembelian 1,94 juta saham atau 99,99 persen kepemilikan PT Lafarge Cement Indonesia dari milik Financiere Lafarge SA senilai Rp2,13 triliun. Transaksi ini bagian dari proses merger antara dua perusahan semen multinasional itu.

SMCB mengantongi dua fasilitas pinjaman untuk mendanai aksi akuisisi itu dari Holderfin BV, pemegang saham perseroan yang berbasis di Belanda. Fasilitas pinjaman pertama senilai 50 juta euro dan kedua senilai 100 juta euro. Transaksi berlaku efektif 10 Februari 2016.

PT Adhi Karya Tbk (ADHI)

ADHI mengantongi kontrak baru Rp1,1 triliun sepanjang Januari dan total tender Rp1,7 triliun. Kontribusi terbesar per lini bisnis dari konstruksi sebesar 86,9 persen. Berdasarkan sumber dana, terbanyak dari swasta sebesar 46,9 persen, BUMN 26,6 persen dan APBN/APBD 26,5 persen.

Realisasi kontrak baru itu datang dari sejumlah proyek termasuk pembangunan Rusun Bojong Rp241,7 miliar di Bogor, pekerjaan struktur dan arsitekur fasilitas produksi PT Kimia Farma Tbk (KAEF) senilai Rp136,5 miliar di Bandung. Perseroan menargetkan laba bersih tahun ini Rp750 miliar.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,46

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua