Bareksa.com – Saat ini masih banyak kalangan belum mengetahui pentingnya berinvestasi, sehingga lebih memilih menaruh uangnya di bank dalam bentuk tabungan. Sebagian dari mereka yang telah mengetahui tentang investasi pun justru masih khawatir dana yang diinvestasikan akan berkurang.

Padahal investasi dilakukan untuk menghadapi ketidakpastian dan kebutuhan yang semakin besar di masa mendatang karena setiap tahun dana yang kita miliki nilainya akan berkurang tergerus inflasi.

Salah satu alternatif investasi adalah reksa dana. Tingginya return dan risiko dari investasi reksa dana bergantung tiap jenisnya. Reksa dana yang memiliki risiko paling tinggi adalah reksa dana saham, sementara paling rendah risikonya reksa dana pasar uang. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai return dan risiko setiap jenis reksa dana, dapat klik tautan ini.

Mari kita coba simulasikan berinvestasi secara berkala dengan menggunakan Simulator Bareksa. Pada simulator tersebut, kita akan menggunakan reksa dana pendapatan tetap Syailendra Fixed Income Fund. Reksa dana pendapatan tetap merupakan reksa dana yang memiliki risiko relatif rendah karena mayoritas asetnya dialokasikan pada obligasi yang pergerakannya tidak sefluktuatif saham.

Misalkan saja kita mulai berinvestasi reksa dana ini 3 tahun lalu dengan investasi awal sebesar Rp300.000. Selain itu, kita juga rutin menambah investasi kita sebesar Rp300.000 pada tanggal 19 setiap bulannya. Kira-kira berapa jumlah investasi kita saat ini?

Tabel: Simulasi Investasi Reksa Dana

Sumber: Bareksa.com

Hasil dari simulasi tersebut akan tampak seperti tampilan berikut ini:

Sumber: Bareksa.com

Pada simulator Bareksa ini, Anda juga bisa membandingkan hasil investasi kita dengan pergerakan inflasi atau jika uang kita disimpan di tabungan, dengan memilih benchmark yang ada di bawah grafik simulasi.

Pada grafik simulasi tampak garis berwarna hijau muda yang menggambarkan dana investasi atau uang yang kita kumpulkan setiap bulannya selama tiga tahun, dan garis berwarna tosca yang menggambarkan hasil investasi kita.

Dalam kurun waktu tiga tahun tersebut, total dana investasi yang kita kumpulkan mencapai Rp11,1 juta tersebut telah tumbuh menjadi Rp12,7 juta atau memberikan return 14,5 persen. Sementara jika uang kita disimpan dalam bentuk tabungan dengan bunga sekitar 2 persen per tahun, maka jumlah dana yang kita miliki saat ini hanya sebesar Rp11,4 juta saja. Bahkan nilai tersebut kalah dengan inflasi yang tergambar dengan garis oranye.

Lantaran nilai uang yang kita simpan di bank tergerus oleh tingginya inflasi, maka tentu saja lebih baik uang tersebut diinvestasikan. Apalagi jika disimpan dalam bentuk bulanan, uang yang kita simpan pastinya akan dipotong biaya administrasi bank tiap bulannya.

***

Butuh bantuan?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.