BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Pentingkah Memiliki Asuransi Jiwa?

02 Oktober 2015
Tags:
Pentingkah Memiliki Asuransi Jiwa?
Petugas menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BNI Melawai, Jakarta, Selasa (15/9). Nilai tukar rupiah terpuruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang Federal Open Market Committee (FOMC), Selasa (15/9) menyentuh level Rp 14.408 per dolar AS atau melemah 0,52 persen dibandingkan hari sebelumnya Rp 14.333 per dolar AS. ANTARA FOTO/Yudhi M.

Sebagian orang menganggap asuransi adalah bujet tambahan yang akan mengurangi porsi tabungan atau bahkan porsi belanja.

Bareksa.com - Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika mendengar kata asuransi jiwa atau untuk mudahnya, kita sebut saja asuransi? Sebagian orang menganggap asuransi adalah bujet tambahan yang akan mengurangi porsi tabungan atau bahkan porsi belanja.

Itulah mengapa, saat mengelola sebuah Agency Personal Financial Services, penolakan asuransi terbanyak justru datang dari istri ketika suami ditawarkan produk asuransi jiwa. Para istri menolak karena takut uang belanja dari suami berkurang karena harus menyisihkannya untuk membayar premi asuransi.

Persoalan lain -- dan inilah realita yang banyak terjadi, banyak klien membeli asuransi, tapi tak mengerti fitur dan benefit produk asuransi yang dimilikinya. Ditambah masih ada “oknum” agen asuransi yang bergabung di industri asuransi semata-mata untuk mengejar pendapatan.

Promo Terbaru di Bareksa

Sehingga terkadang memaksa calon klien membeli produk asuransi dari mereka, tapi tak menjelaskan fitur dan benefitnya dengan detil. Alhasil, sering kita temukan keluhan di koran soal klaim asuransi yang tak sesuai “harapan”.

Padahal faktanya, rata-rata hal itu terjadi bukan karena klaim yang tak sesuai harapan; tapi akibat agen tak menerangkan dengan detil klausul, fitur serta benefit atau klien tak memahami produk yang dibelinya.

Nilai Ekonomis dan Uang Pertanggungan

Hal pertama yang harus diketahui saat akan memiliki sebuah produk asuransi adalah TUJUAN memiliki asuransi itu sendiri. Ada beberapa tujuan memiliki asuransi, seperti memiliki warisan yang cukup untuk ahli waris, memiliki “cadangan” biaya yang cukup untuk pelayanan kesehatan, atau memiliki tabungan dan investasi yang tetap berlanjut walau pembayarnya tak lagi mampu melakukan pembayaran.

Meskipun namanya asuransi jiwa, tapi tak ada dalam konsepnya asuransi itu memberi proteksi pada jiwa. Konsep melindungi jiwa adalah konsep yang salah kaprah. Yang dilindungi oleh asuransi ini adalah “pendapatan” anda. Asuransi memastikan keluarga yang kehilangan pendapatan -- dikarenakan sumber pendapatan terkena risiko -- dapat tetap hidup layak.

Bila ini adalah produk asuransi pertama yang Anda miliki, maka sebaiknya arahkan tujuan anda untuk “melindungi” nilai ekonomis Anda terlebih dahulu.

Apa itu Nilai Ekonomis? Penjelasan sederhananya begini : nilai ekonomis adalah sejumlah dana yang tersedia dalam sebuah rekening (katakan mudahnya, deposito) yang siap “menghidupi” keluarga Anda, dengan jumlah yang sama bila Anda sebagai sumber nafkah utama mengalami risiko (katakan meninggal dunia atau sakit kritis yang membuat anda tak lagi bisa bekerja atau menghasilkan uang).

Contohnya bila Anda setiap bulan memberi “uang nafkah” untuk membayar semua kebutuhan rumah tangga, aneka rupa tagihan dan cicilan sebesar Rp10 juta atau total Rp120 juta per tahun.

Dengan asumsi bunga deposito bersih sekitar 5 persen per tahun, agar bunganya per tahunnya Rp120 juta (sesuai kebutuhan di atas) maka harus ada tabungan di deposito tersebut sebesar Rp2,4 miliar. Artinya, dengan sejumlah Rp2,4 miliar keluarga Anda memiliki “dana abadi” yang bunganya menjamin hidup mereka minimal sama gaya hidupnya saat pencari nafkah menerima risiko.

Bagi sebagian orang, berdisiplin menabung hingga nilai tabungan mencapai Rp2,4 miliar mungkin tidak masalah. Tapi faktanya, banyak yang tak bisa berdisiplin menabung. Maka, asuransi jawabannya.

Saat nilai ekonomis belum terpenuhi, belilah produk asuransi yang uang pertanggungannya minimal sama (atau kalau bisa lebih besar) dari nilai ekonomis Anda. Dalam hal ini, di antara berbagai pilihan produk asuransi, produk Term Life adalah jawabannya. Produk Term Life adalah produk asuransi jiwa yang dapat memberi uang pertanggungan cukup besar (tentu sesuai nilai ekonomis Anda), tapi dengan iuran premi relatif murah.

Sebagai ilustrasi sederhana (walaupun tetap memerlukan perhitungan spesifik untuk tiap individu), saya laki-laki berusia 43 tahun serta tak merokok, memiliki asuransi Term Life dengan uang pertanggungan Rp2 Miliar cukup dengan menyisihkan Rp2 juta per bulan (atau Rp60 ribu per hari).

Artinya bila terjadi risiko pada saya, yang membuat saya tak bisa mencari nafkah, maka keluarga saya akan menerima Rp2 miliar yang bisa mereka masukkan ke rekening untuk melanjutkan “gaya hidup” mereka. Cukup dengan menyisihkan Rp60.000,- per hari, saya kira tak akan mempengaruhi uang belanja harian.

Nah, kita baru bicara dari sisi pemenuhan nilai ekonomis. Kita belum bicara manfaat asuransi (jiwa) yang lain. Dalam tulisan selanjutnya, saya akan berbagi soal fenomena “under insured” yang banyak terjadi di Indonesia, yakni merasa sudah memiliki banyak asuransi namun ternyata tak mencukupi.

*Penulis : Basri Adhi, Co-Owner BHR Agency-AIA Financial

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,04%
Up3,59%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,25%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,17%
Up43,56%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,79%
Up3,43%
Up0,01%
Up3,97%
Up18,39%
Up46,82%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,45%
Up1,56%
Up0,01%
Up2,14%
Down- 2,42%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua