BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH: Telkom Terbitkan Obligasi Rp5 Triliun 2016

04 Agustus 2015
Tags:
 MARKET FLASH: Telkom Terbitkan Obligasi Rp5 Triliun 2016
An employee of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) works at the service outlet of the Telkom headquarters in Jakarta in this June 11, 2010 file photo. REUTERS/Supri

Indocement pangkas capex; ITMG garap PLTU gandeng Thailand

Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI)

ADHI memaparkan sejumlah perusahaan asuransi telah menyatakan minatnya sebagai investor untuk menyerap saham yang bakal ditawarkan dalam rights issue perseroan pada September 2015. Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan mengatakan sejumlah lembaga asuransi milik negara seperti PT Taspen (Persero) serta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial bakal bersiaga menyerap saham perseroan apabila pemegang saham asing tidak mengambil haknya dalam rights issue itu.

Promo Terbaru di Bareksa

Kiswodarmawan mengatakan pemegang saham Adhi Karya antara lain berasal dari Hong Kong, Singapura dan Malaysia. Pada saat ditemui dalam roadshow, pemegang saham asing telah menyatakan komitmennya menyerap saham ADHI. Dalam prospektus pekan lalu, perkiraan harga rights issue ADHI adalah Rp1.510 hingga Rp2.400 per lembar, lebih rendah dibandingkan rencana awal Rp2.000 hingga Rp2.700. Total dana yang diincar mencapai Rp2,74 triliun, untuk pendanaan tahap pertama proyek transportasi light rail transit di Jakarta.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom (TLKM)

Telkom berencana menerbitkan obligasi senilai Rp5 triliun pada awal tahun depan sebagai salah satu sumber pendanaan perseroan. Direktur Keuangan Telkom Heri Sunaryadi mengatakan pada saat ini bukan merupakan saat yang tepat untuk menerbitkan obligasi. Penerbitan pada semester I tahun depan, juga bakal dilakukan apabila situasi pasar dianggap mendukung. Heri mengatakan sebagai perusahaan infrastruktur pihaknya membutuhkan tenor utang yang lebih panjang. Penerbitan obligasi itu merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Rp12 triliun, di mana perusahaan telah menerbitkan Rp7 triliun pada tahap pertama pada semester I/2015. Obligasi itu menyandang peringkat AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dimana PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Securities Tbk menjadi penjamin emisi.

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

Di tengah penurunan penjualan, Indocement menurunkan belanja modal pada 2015 sebesar 22,22 persen menjadi Rp3,5 triliun. Produsen semen bermerek Tiga Roda itu juga merambah kerja sama baru dan memperluas pasar ekspor ke Australia. Awalnya, Indocement mencanangkan belanja modal pada 2015 sebesar Rp4,5 triliun. Namun, sepanjang semester I/2015 total volume penjualan merosot 7,7 persen menjadi 8,32 juta ton dibandingkan 9,01 juta ton pada periode sama tahun lalu. Volume penjualan domestik berkontribusi 99 persen pada total volume penjualan paruh pertama tahun ini.

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

ITMG sedang mempersiapkan diri mengikuti tender pembangkit listrik tenaga uap Jawa 7 yang diperkirakan bernilai US$2 miliar, dengan menggandeng induk usaha dan perusahaan asal Thailand. PLTU itu berkapasitas 2x1.000 megawatt berlokasi di Serang Banten. Tender dijadwalkan digelar pada Oktober 2015. Konsorsium produsen batu bara itu dengan Banpu, yaitu induk usahanya di Thailand, dan Ratchaburi Electricity Generating Holding Public Company Limited.

PT Bank Mayapada Tbk (MAYA)

MAYA melakukan penawaran umum terbatas VIII atau rights issue senilai Rp651,53 miliar guna memperkuat struktur permodalan dan ekspansi usaha perseroan. Dalam prospektus ringkas, rights issue terhadap 391,31 juta lembar saham seri B dengan nominal Rp100 per lembar yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp1.665 per lembar. Nilainya setara 9,09 persen modal disetor penuh. Aksi ini akan dimintakan persetujuan pemegang saham dalam RUPS 9 September 2015.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam

Antam mecatatkan penjualan bersih Rp7,89 triliun pada semester peratama tahun ini, hampir dua kali lipat pendapatan periode sama tahun lalu. Penjualan emas yang melesat tetap menjadi kontributor utama pendapatan perusahaan pelat merah itu. Penjualan emas mencapai Rp5,65 atau RP72 persen dari penjualan bersih Antam, volumenya juga naik 180 persen secara tahunan menjadi 11 ton. Volume penjualan feronikel juga naik 27 persen menjadi 11.307 TNi sedangkan pendapatan naik 13 persen menjadi RP1,97 triliun.

PT Kresna Graha Sekurindo (KREN)

KREN resmi menjadi perusahaan induk di bidang investasi, setelah mengubah nama menjadi PT Kresna Graha Investama Tbk. Perusahaan yang awalnya bergerak di bidang usaha jasa keuangan segera mengakuisisi sejumlah perusahaan dan mengklaim telah mengantongi izin dari OJK untuk memisahkan unit bisnis perusahaan efek. Saat ini KREN memiliki dua anak usaha di jasa keuangan yaitu PT Kresna Securities dan PT Kresna Asset Management. Perseroan akan mengakuisisi tiga perusahaan di bidang e-commerce, dua di antaranya adalah asing. Meski belum mengatakan nilai investasinya, tapi KREN mengatakan memiliki kas cukup, yang per akhir Juni mencapai Rp63,74 miliar.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,04%
Up3,59%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,25%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,17%
Up43,56%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,79%
Up3,43%
Up0,01%
Up3,97%
Up18,39%
Up46,82%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,45%
Up1,56%
Up0,01%
Up2,14%
Down- 2,42%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua