BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Tatadana: 5 Tips Terhindar dari Investasi Bodong

03 April 2015
Tags:
Tatadana: 5 Tips Terhindar dari Investasi Bodong
Warga yang menjadi anggota investasi Jasa Keuangan PT. Cahaya Bintang Sentosa (CBS) melihat pengumuman penyegelan kantor tersebut oleh Satpol PP Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (4/2/2015) (Antara foto/Rudi Mulya).

Perencana keuangan dari Tatadana, Indra Sujriah, berbagi tips bagaimana ciri-ciri investasi bodong.

Illustration

Bareksa.com - Maraknya tawaran investasi dengan berbagai skemanya membuat kita harus cermat memilih. Cuma, sebagai manusia biasa, terkadang kita sudah kepincut serakah sehingga suka membenarkan investasi yang aneh-aneh. Ketika sudah kena tulahnya, barulah menyesal dan lalu menyalahkan pihak otoritas.

Salah satu perencana keuangan dari Tatadana, Indra Sujriah, berbagi tips bagaimana ciri-ciri investasi bodong yang harus dihindari.

Promo Terbaru di Bareksa

"Ini bukan panduan, namun bisa menjadi pedoman saya pribadi jika ingin berinvestasi," kata Indra kepada Bareksa.

Beberapa ciri investasi bodong adalah sebagai berikut:

1. Menjanjikan pendapatan yang nilainya tetap (fixed return) dengan imbal hasil yang dijamin lebih tinggi dari deposito bank.

Suatu usaha pasti menimbulkan ketidakpastian. Mudah saja contohnya. Pendapatan setiap bulan dari perusahaan tempat kita bekerja juga tidak pasti. Bisa naik, bisa turun. Begitupun dengan investasi. Tidak ada yang bisa menjamin berapa keuntungan yang bisa diperoleh.

Berbeda jika kita menabung di bank. Risikonya sangat kecil karena dijamin dalam level tertentu oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Di bank, bunga deposito yang dihasilkan juga nilainya tetap. Tapi karena kecilnya risiko tentunya bunga deposito juga semakin kecil. Apalagi jika arah perekonomian membaik sehingga membuat suku bunga acuan dari Bank Indonesia juga akan menurun.

Selain itu, investasi juga biasanya memerlukan waktu sebelum menghasilkan keuntungan. Artinya, keuntungan akan lebih stabil jika diinvestasikan pada jangka waktu yang panjang. Sebaliknya, investasi bodong justru selalu menjanjikan keuntungan dalam jangka pendek; selain juga menjamin keuntungan dengan prosentase yang menakjubkan. Di mana logikanya?

2. Sistem seperti Multi Level Marketing (MLM) berantai

Investasi bodong biasanya menawarkan tambahan keuntungan yang tinggi jika investor bisa menjual produk investasi ke pihak lain. Para pelaku investasi bodong biasanya menggunakan skema Ponzi dan piramid. Dalam skema ini, umumnya investor lama dibayari oleh uang investor yang baru bergabung. Kebanyakan perusahaan investasi bodong mendapatkan keuntungan bukan dari hasil penjualan produk dan investasi, melainkan dari masuknya dana segar anggota baru.

Jika ingin memiliki usaha MLM ada baiknya Anda mengecek terlebih dahulu apakah perusahaan tersebut terdaftar di APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia) atau tidak.

3. Perusahaan baru berdiri dalam jangka waktu pendek

Umumnya perusahaan investasi bodong baru berjalan 1-3 tahun. Karena menggunakan skema Ponzi dan piramid, ketika uang Perusahaan tidak lagi cukup untuk membayar investor, maka pemilik perusahaan akan kabur begitu saja, bersama uang investor yang bernasib nahas.

4. Perusahaan investasi bodong tidak terdaftar di institusi resmi atau pemerintah

Setiap lembaga investasi resmi harus terdaftar di salah satu institusi pemerintah seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, atau Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) Kementerian Perdagangan. Di lembaga-lembaga itulah terdapat daftar perusahaan yang secara legal berhak menerima dana masyarakat untuk tujuan investasi.

5. Logika: If it sounds too good to be true...

Intinya, jangan sampai emosi kita mudah terbuai. Ketika gejala itu mulai Anda alami, sebaiknya Anda berhenti dan mundur sejenak. Tunggu beberapa saat hingga logika sehat Anda mulai bekerja kembali. Seringkali antara emosi dan logika tidak berjalan berdampingan.

Lima poin ini pada dasarnya sudah cukup untuk menjaga diri kita dari berbagai skema investasi bodong. (Baca juga: Bukan Investasi Bodong; Fund Fact Sheet Jadi Bukti Transparansi Reksa Dana)

* Indra Sjuriah CFP® merupakan financial planner dari lembaga perencana keuangan independen Tatadana (email: [email protected])

***

Anda tertarik mempelajari seluk-beluk investasi reksa dana yang diawasi secara ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan RI? Silakan daftar menjadi nasabah Marketplace Reksa Dana Online Terintegrasi Bareksa - Buana Capital dengan mengklik tautan ini.

Jika Anda ingin belajar dan mendalami investasi reksa dana, termasuk bagaimana menggunakan berbagai perangkat online untuk mengukur, membandingkan, dan memonitor reksa dana dengan return terbaik, silakan mengikuti workshop Bareksa Fund Academy online maupun offline. Untuk mendaftar silakan klik taufan ini. GRATIS. (np)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,04%
Up3,59%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,25%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,17%
Up43,56%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,79%
Up3,43%
Up0,01%
Up3,97%
Up18,39%
Up46,82%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,45%
Up1,56%
Up0,01%
Up2,14%
Down- 2,42%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua