BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Trend Suku Bunga Rendah, NPL Perbankan Diperkirakan Akan Turun

03 Maret 2015
Tags:
Trend Suku Bunga Rendah, NPL Perbankan Diperkirakan Akan Turun
Petugas menunjukkan uang rupiah pecahan Rp100 ribu di gerai BNI Syariah, Kuningan, Jakarta

Tingginya tingkat suku bunga perbankan selama tahun 2014 ikut menyebabkan kenaikkan resiko kredit bermasalah.

Bareksa.com – Tren penurunan suku bunga perbankan di awal tahun 2015 yang ditujukan untuk mendorong penyaluran kredit diperkirakan akan menjadi sentimen positif bagi industri perbankan, terutama menurunkan kredit bermasalah. Pasalnya, tingginya tingkat suku bunga perbankan selama tahun 2014 ikut menyebabkan kenaikkan resiko kredit bermasalah.

Hal ini tercermin dari kenaikan rasio kredit bermasalah (NPL ratio) pada beberapa emiten perbankan yang telah merilis laporan keuangannya. Mandiri Sekuritas, dalam laporan yang telah dibagikan kepada nasabahnya, juga menyebutkan rasio NPL industri perbankan secara keseluruhan meningkat menjadi 2,16 persen di tahun 2014 dari tahun sebelumnya yang sebesar 1,77 persen.

Kenaikan rasio NPL perbankan di 2014 terjadi seiring kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menetapkan kenaikan suku bunga acuan BI Rate di pertengahan tahun 2013 dan tetap menjaganya di level 7,5-7.75 persen hingga akhir tahun 2014. Padahal, pada empat tahun sebelumnya rasio NPL perbankan terus mengalami penurunan.

Promo Terbaru di Bareksa

Grafik Perbandingan Rasio NPL Beberapa Emiten Perbankan 2010-2014

Illustration

Sumber: Perusahaan, diolah Bareksa

Analis Buana Capital Suria Dharma mengungkapkan kebijakan BI tersebut mau tidak mau memaksa perbankan ikut menaikkan suku bunga deposito dan juga suku bunga kreditnya.

“Bank menaikkan suku bunga kredit agar margin keuntungannya tidak tergerus. Sementara, bunga kredit ini sensitif (bagi kreditur). Karena ketika bunga kredit dinaikkan, resiko kredit bermasalah juga akan ikut naik,“ ungkapnya melalui sambungan telepon dengan Bareksa 3 Maret 2015.

Bagi perbankan besar, kenaikan suku bunga kredit tidak diharuskan untuk dilakukan karena sumber pendanaan (cost of fund) yang mereka dapatkan juga relatif lebih murah. Sehingga, kenaikan rasio NPL-nya pun tidak terlalu tinggi.

Sementara, kondisi serupa akan sulit diatasi oleh perbankan dengan modal menengah seperti PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA). Bank CIMB Niaga terpaksa menaikkan suku bunga kreditnya untuk menjaga margin dan hal itu menyebabkan rasio NPL tercatat lebih tinggi dibandingkan empat bank lainnya yang ukurannya lebih besar. (qs)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.312,44

Down- 0,08%
Up3,34%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,23%
-

Capital Fixed Income Fund

1.768,97

Up0,54%
Up3,38%
Up0,02%
Up6,87%
Up17,31%
Up43,84%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.747,79

Down- 0,93%
Up3,15%
Up0,01%
Up3,84%
Up18,26%
Up46,65%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,9

Down- 0,36%
Up1,69%
Up0,01%
Up2,70%
Down- 2,29%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.034,47

Up0,49%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua