BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH: Reklamasi APLN Terancam Batal; BKPM: Minat Asing Di Maritim Rp120T

23 Februari 2015
Tags:
MARKET FLASH: Reklamasi APLN Terancam Batal; BKPM: Minat Asing Di Maritim Rp120T
Suasana aktivitas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (22/6) - (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

PT United Tractor Tbk (UNTR) akan membuka cabang (point support) di Pulau Jawa senilai $50 juta

Bareksa.com - Berikut market issue yang kami peroleh dari koran hari ini:

- Dua proyek milik PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), yakni reklamasi pembuatan pulau Pluit City senilai Rp4,9 triliun di utara Jakarta dan proyek kawasan industri di atas lahan milik petani di wilayah Telukjambe Barat, Karawang terancam tidak jadi digarap karena menuai protes dan sengketa.

- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat tiga investor asing berencana menanamkan investasi senilai $9,3 miliar (Rp119,57 triliun) di sektor maritim nasional. Dua investor berencana menanamkan modalnya di industri galangan kapal dan satu investor di industri perikanan.

Promo Terbaru di Bareksa

- PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) baru mengantongi kontrak baru Rp40 miliar di bulan Januari 2015. Kontrak baru itu berasal dari proyek swasta, yakni pembangunan gedung Stella Maris di Makassar. Tahun ini, Waskita menargetkan bisa menggarap proyek senilai total Rp38,8 triliun dengan Rp20,8 triliun diantaranya merupakan proyek baru dan sisanya berasal dari proyek yang telah berlangsung (carry over).

- Anak usaha Waskita, PT Waskita Precast, tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan asal Malaysia dan Tiongkok untuk pembangunan pabrik beton pracetak di Kalimantan dan ekspor produk.

- PT United Tractor Tbk (UNTR) akan membuka cabang (point support) di Jawa senilai $50 juta sebagai strategi untuk memperluas jangkauan pasar. Tahun ini, UNTR mengalokasikan belanja modal $300 miliar yang akan digunakan untuk pembukaan cabang tersebut dan sisanya dialokasikan untuk bisnis kontraktor penambangan.

- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melalui anak usahanya PT Krakatau National Resources pada Kamis lalu meneken nota kesepahaman dengan PT Mineral Sukses Makmur yang merupakan anak usaha Aus Asia Mineral Limited asal Australia untuk bekerjasama dalam jual beli bijih besi. Keduanya akan membentuk usaha patungan untuk mengelola tambang bijih besi yang sudah berproduksi.

- PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mulai membangun akses broadband di 18 pelabuhan di Indonesia dengan total dana mencapai Rp90 miliar.

- PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) tengah mencari mitra strategis untuk mengelola Blok Buzi di Mozambik, Afrika dengan menawarkan 30 persen hak kepemilikan di blok tersebut. Selain itu, ENRG juga tengah mencari pinjaman hingga $200 juta untuk refinancing utang.

- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) akan mengurangi saham PT Sari Burger Indonesia secara bertahap hingga kepemilikannya menjadi 49 persen. Divestasi saham pengelola Burger King tersebut akan dilakukan selama dua tahun.

- PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) menargetkan produksi batubara anak usahanya, PT Indo Wana Bara Mining Coal, mencapai 1,75 juta ton mulai April tahun ini dan diharapkan naik hingga 13,5 juta ton pada 2019. SIAP menyediakan Rp75 miliar untuk membiayai komersialisasi awal tambang batubara Indo Wahana tahun ini.

- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) siap berbisnis jual beli online (e-commerce). Kuartal I atau II tahun ini ERAA akan melakukan relaunching dan rebranding portal e-commerce. Sementara TELE akan mulai bisnis e-commerce pada kuartal III-2015 dan juga berencana membangun payment gateway sendiri untuk mendukung portal online tersebut.

- Pemerintah diketahui akan menerbitkan samurai bond pada April 2015 dengan target emisi 60 miliar yen (Rp6,4 triliun). Dikabarkan target emisi tersebut mencakup versi obligasi dengan garansi dan tanpa menggunakan garansi. Proporsi non garansi diperkitakan 5-15 persen dari total emisi.

- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menargetkan fee based income dari bisnis wealth management naik 16 persen ke posisi Rp696 miliar pada tahun ini dengan menambah jumlah produk reksa dana. (np)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,04%
Up3,59%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,25%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,17%
Up43,56%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,79%
Up3,43%
Up0,01%
Up3,97%
Up18,39%
Up46,82%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,45%
Up1,56%
Up0,01%
Up2,14%
Down- 2,42%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua