Bareksa.com - Tahun ini, nilai pasar saham emiten Grup Bakrie merosot tajam Rp78,38 triliun menjadi Rp39,89 triliun (0,77 persen dari total kapitalisasi BEI) dibandingkan empat tahun lalu yang mencapai Rp113,27 triliun (3,5 persen dari total kapitalisasi BEI).

Jatuhnya harga saham itu bersamaan dengan terkoyaknya finansial emiten Bakrie. Salah satunya PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang mengajukan proteksi dari kemungkinan tuntutan pailit para kreditur ke Pengadilan Niaga Manhattan, Amerika Serikat, karena anak usahanya, PT Bumi Investment Pte Ltd gagal membayar bunga obligasi Oktober 2014.

Situasi yang dihadapi BUMI bertolak belakang dibandingkan pada tahun 2008 dimana BUMI menempati puncak kapitalisasi pasar, di atas PT Astra International Tbk (ASII) maupun PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Oleh karena jatuhnya kapitalisasi pasar tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai memantau Grup Bakrie, termasuk memantau koreksi nilai saham dan penyebabnya. "Kalau ada indikasi pelanggaran tentu perlu pengawasan khusus," kata Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK. (np)

Kontan, hal 1.