BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga BBM Bersubsidi Naik, Beras Jadi Lebih Mahal 5-6%: Data Bareksa

31 Oktober 2014
Tags:
Harga BBM Bersubsidi Naik, Beras Jadi Lebih Mahal 5-6%: Data Bareksa
Seorang petani memanen padi di areal sawah kelurahan Bojongsari, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (17/10/2014) (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Kenaikan harga beras tertinggi terjadi pada tahun 2005 karena berbarengan dengan kemarau panjang

Bareksa.com - Santer dikabarkan, pemerintah Jokowi-JK akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di bulan November ini. Lantas bagaimana dampaknya pada kenaikan harga bahan-bahan pokok?

Mari kita lihat datanya, khususnya menyangkut harga beras. Menurut data Bareksa.com, setiap kali harga BBM naik, harga beras terdongkrak dalam kisaran 2,4 persen sampai 9,38 persen.

Selama 15 tahun terakhir Indonesia sudah mengalami tiga kali kenaikan harga BBM bersubsidi, yakni pada tahun 2005, 2008 dan 2013.

Promo Terbaru di Bareksa

Pada tahun 2005, harga BBM bersubsidi naik dua kali yakni pada bulan Maret dan Oktober. Untuk jenis Premium, masing-masing kenaikannya di dua bulan itu adalah sebesar 32,6 persen dan 87,5 persen.

Grafik: Harga Beras Jenis IR-41, di Pasar Cipinang Tahun 2005

Illustration

Sumber: Pasar Beras Cipinang, Diolah Bareksa

Berdasarkan data harga beras di Pasar Beras Cipinang yang merupakan sentral perdagangan beras, pada kenaikan harga BBM di bulan Maret, harga beras jenis IR-64 justru mengalami penurunan sebesar 9,38 persen menjadi Rp2.900 per kg dibandingkan harga pada dua bulan sebelumnya.

Penurunan terus berlanjut hingga dua bulan berikutnya, harga beras menjadi Rp2.800 per kg pada bulan Mei 2005. Penurunan yang terjadi dikarenakan melimpahnya pasokan akibat panen raya yang terjadi di bulan Maret hingga Mei.

Grafik: Harga Beras Jenis IR-41, di Pasar Cipinang Tahun 2005

Illustration

Sumber: Pasar Beras Cipinang, Diolah Bareksa

Penurunan harga yang terjadi hingga bulan Mei tidak berlangsung lama. Saat kenaikan harga BBM yang kedua di bulan Oktober, harga beras naik 9,38 persen dari harga dari dua bulan sebelum kenaikan menjadi Rp3.500 per kg. Dan dua bulan setelahnya, di bulan Desember, harga beras kembali melonjak hingga 15,7 persen menjadi Rp4.050 per kg, yang disebabkan juga adanya kekeringan panjang yang melanda akibat adanya El Nino sejak Agustus.

Dikutip dari Tribunnews.com, ada sekitar 127.788 ha lahan sawah yang puso dan kekeringan yang terjadi di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagainya menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jawa Timur, Achmad Nurfalakhi, mengatakan 13,9 ribu hektar sawah bertanaman padi di Jawa Timur mengalami kekeringan, dikutip dari Tempo. "Dampak kekeringan sawah ini, tanaman padi mengalami puso (gagal panen)"

Berdasarkan data harga rata-rata eceran beras nasional dari 29 kota besar di Indonesia yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras melonjak 18,5 persen menjadi Rp3.634 per kg sepanjang tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2004.

Grafik: Harga Rata-Rata Beras Eceran Periode Tahunan (Rp/kg) & Pertumbuhan Per Tahun

Illustration

Sumber: BPS, diolah Bareksa

Kenaikan harga terbesar dialami kota Palu dan Kendari, masing-masing meningkat 40,94 persen dan 33,5 persen. Sedangkan harga beras di Jakarta dan Bandung, kota yang dekat dengan sentra beras Cianjur, hanya mengalami kenaikan sebesar 9,9 persen dan 13,7 persen.

Grafik: Harga Beras Jenis IR-41, di Pasar Cipinang Tahun 2008

Illustration

Sumber: Pasar Beras Cipinang, Diolah Bareksa

Bulan Mei 2008, Pemerintah kembali menaikkan harga BBM bersubsidi, untuk tipe Premium naik 33,3 persen. Hal ini mendorong naiknya harga beras IR-64 di Pasar Beras Cipinang meningkat sebesar 6,7 persen menjadi Rp5.550 per kg pada periode kenaikan.

Kenaikan harga beras tidak berlangsung lama seiring panen raya yang terjadi di beberapa daerah produsen beras. Harga beras pun turun menjadi Rp5.400 per kg di bulan Juli, dua bulan setelah kenaikan harga BBM.

Grafik: Harga Beras Jenis IR-41, di Pasar Cipinang Tahun 2013

Illustration

Sumber: Pasar Beras Cipinang, Diolah Bareksa

Pada kenaikan harga BBM di bulan Juni 2013 -- dimana harga BBM jenis Premium naik 44,44 persen -- harga beras hanya naik 2,44 persen menjadi Rp8.400 per kg dari harga dua bulan sebelum kenaikan. Dua bulan setelahnya pun, harga beras masih mengalami kenaikan 3,57 persen menjadi Rp8.700 per kg.

Jadi, jika pemerintahan Jokowi-JK akan menaikkan harga BBM jenis Premium sebesar Rp3.000 per liter pada akhir tahun ini -- atau sekitar 46,15 persen -- maka berdasarkan data historis di atas, kenaikan harga beras diperkirakan dapat berkisar di level 5 persen sampai 6 persen, jika tidak terjadi gangguan kekeringan atas panen padi. (np)

Tabel Persentase Kenaikan BBM Dibanding Dengan Kenaikan Harga Beras

Illustration

Sumber: Pasar Beras Cipinang, diolah Bareksa

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,04%
Up3,59%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,25%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,17%
Up43,56%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,79%
Up3,43%
Up0,01%
Up3,97%
Up18,39%
Up46,82%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,45%
Up1,56%
Up0,01%
Up2,14%
Down- 2,42%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua