BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Sejak Awal Tahun Memerah Namun Hari Ini Sektor Properti Menghijau, Apa Sebabnya?

09 Agustus 2017
Tags:
Sejak Awal Tahun Memerah Namun Hari Ini Sektor Properti Menghijau, Apa Sebabnya?
Sejumlah pengunjung melihat pameran properti di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (17/9). Pameran yang bertajuk "Jakarta Property Week 2015" ini merupakan cara untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan akan properti dan digelar pada 17 September-20 September 2015. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

SMRA dan CTRA merupakan dua saham yang underperform paling dalam secara year to date

Bareksa.com – Indeks sektor Properti menghijau lebih dari 1 persen pada perdagangan hari ini, Rabu, 9 Agustus 2017, di tengah kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang justru tertekan aksi jual sehingga berada di zona merah. Pada pukul 14.40 WIB, IHSG melemah 0,17 persen di level 5.800.

Untuk diketahui, saham-saham sektor properti sepanjang tahun ini cenderung bergerak melemah. Hingga 8 Agustus 2017, indeks properti masih tertekan di mana pertumbuhannya justru menurun 3,35 persen jauh di bawah performa IHSG yang telah bertumbuh hingga 9,7 persen.

Menurut analisis Bareksa, salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan sektor properti ialah suku bunga Bank Indonesia yang masih bertahan di level 4,75 persen sepanjang tahun. Sehingga meski kinerja pra marketing sales cenderung membaik di beberapa emiten, hal tersebut tidak menjadi katalis positif bagi para pelaku pasar untuk melakukan aksi belinya. Kondisi itu tergambarkan dalam pergerakan sahamnya yang cenderung underperform.

Grafik : Analisa Perbandingan Pergerakan IHSG & Sektor Properti

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Di antara banyaknya emiten yang bergerak di sektor properti, Bareksa mengambil sampel lima perusahaan yang erat kaitannya dengan perubahan tingkat suku bunga. Ke-5 emiten tersebut adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Lppo Karawaci Tbk (LPKR), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Grafik : Pergerakan 5 Saham Properti Year to Date

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Mengacu pada grafik tersebut, hanya CTRA dan SMRA yang masih mengalami pelemahan masing-masing 17,6 persen dan 22,6 persen sepanjang tahun ini dibanding 3 lainnya yang telah bertumbuh positif. Meski begitu keadaan inflasi inti yang secara bulanan tumbuh di level terendah pada Juli membuat Bank Indonesia dinilai mempunyai ruang untuk kembali melonggarkan kebijakan moneternya. Salah satu caranya ialah menurunkan tingkat suku bunga (BI Rate).

Grafik : Pergerakan Inflasi dan Suku Bunga

Illustration

Sumber : Bank Indonesia, Deutsche Bank

Dengan analisa tersebut, apabila BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pertengahan bulan mendatang memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunganya, maka saham sektor properti masih menjadi pilihan pelaku pasar sebagai sektor yang paling terkena dampak dari adanya kebijakan moneter tersebut.

Grafik : Analisa Korelasi Pergerakan Saham Terhadap Pergerakan Suku Bunga Indonesia

Illustration

Sumber : Deutsche Bank

Dari empat grafik tersebut, korelasi antara harga saham terhadap pergerakan yield cenderung berbanding terbalik, dengan kata lain semakin rendah pergerakan yield menggambarkan semakin tinggi pergerakan harga saham properti.

Pada hari ini hingga pukul 15.10 WIB, saham BSDE (+0,83%), CTRA (+9,1%), LPKR (+2,66%), SMRA (+8,3%), dan PWON (-1,44%).

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,46

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua