Investor Senang Kinerja di Atas Industri, Saham BBTN Naik Hingga 3%
Kredit BTN tumbuh 17 persen dan laba naik 18 persen didorong penyaluran KPR
Kredit BTN tumbuh 17 persen dan laba naik 18 persen didorong penyaluran KPR
Bareksa.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) melaporkan pertumbuhan kredit sebesar 17 persen pada kuartal pertama tahun ini dan kenaikan laba bersih 18 persen. Pelaku pasar menyambut positif kinerja bank pelat merah tersebut.
Harga saham BBTN naik hingga 3,23 persen pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa 28 April 2015. Berdasarkan paparan kinerja perseroan, penyaluran kredit BTN mencapai Rp120,16 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini, naik dibanding Rp102,82 triliun pada periode yang sama 2014.
Laba bersih perseroan juga mencapai Rp402 miliar, naik dibanding Rp341 miliar pada periode sebelumnya. Tingginya pertumbuhan kredit tersebut didukung oleh penyaluran kredit perumahan (KPR) yang mencapai Rp106,93 triliun sepanjang Januari-Maret 2015 atau melonjak 19,2 persen dari pencapaian periode yang sama tahun lalu. KPR memberi kontribusi hingga 88,99 persen dari total kredit perseroan.
Promo Terbaru di Bareksa
Total aset BTN per Maret 2015 mencapai Rp149,29 triliun, naik 9 persen dibanding setahun sebelumnya. Sepanjang lima tahun terakhir, pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) aset perseroan mencapai 20,58 persen.
Grafik Pertumbuhan Aset BTN
Sumber: Laporan Kinerja BTN
Analis Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja dalam risetnya mengatakan pertumbuhan kredit BTN lebih tinggi dibanding industri yang rata-rata bertumbuh 17 persen.
"Kami yakin tingginya KPR disebabkan oleh nilai penyaluran yang rendah tahun lalu, karena para pengembang rumah bersubsidi masih menunggu revisi harga oleh pemerintah," kata Tjandra dalam riset yang telah dibagikan kepada nasabah.
Sementara itu, pertumbuhan simpanan pada kuartal pertama 2015 mencapai 7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Per akhir Maret, rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) mencapai 110 persen, tetapi rasio pinjaman terhadap pendanaan mencapai 92 persen.
Namun, rasio kredit macet (NPL gross) kembali naik menjadi 4,78 persen pada Maret 2015, dibanding 4,74 persen setahun sebelumnya. Marjin bunga bersih (NIM) pun sedikit berkurang menjadi 4,7 persen dibanding 4,97 persen pada periode sebelumnya.
Tjandra mennyebutkan kenaikan NPL pada kuartal pertama merupakan pola yang biasa terjadi sejak lima tahun terakhir. Penyebabnya penghapusan kredit macet biasa dilakukan pada kuartal keempat.
"Kami masih memprediksi BTN akan mencatat pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibanding industri pada 2015, terutama didorong oleh kredit KPR dengan perbaikan kualitas aset yang diharapkan terjadi pada semester kedua tahun ini," ujar Tjandra.
Pada pembukaan perdagangan hari ini 28 April 2015, harga saham BBTN naik 3,23 persen menjadi Rp1.120. Pada pukul 9.55 WIB, harga BBTN sudah mencapai Rp1.115 dengan nilai transaksi Rp19,79 miliar dan 17,85 juta saham berpindah tangan. Total beli asing untuk BBTN mencapai Rp2,01 miliar.(al)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.311,31 | - 0,02% | 3,54% | 0,02% | 5,67% | 18,13% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.766,74 | 0,56% | 3,41% | 0,02% | 7,34% | 17,26% | 43,41% |
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 1.750,18 | - 0,68% | 3,54% | 0,01% | 4,21% | 18,57% | 46,98% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.034,18 | - 0,40% | 1,62% | 0,01% | 2,52% | - 2,29% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk Produk baru | 1.033,46 | 0,53% | - | 0,03% | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.