ST015 Diserbu Investor, Kamu Sudah Pesan Belum?

Bareksa - Sukuk Tabungan (ST) seri ST015 banjir peminat. Berdasarkan data Bareksa hingga Selasa siang (18/11), total pemesanan ST015 telah mencapai Rp6,12 triliun, atau 61,2% dari target pemerintah Rp10 triliun.

Dari jumlah tersebut, investor paling banyak memborong ST015 tenor 2 tahun (ST015T2) dengan nilai Rp4,56 triliun. Sementara itu, tenor 4 tahun (ST015T4) mencatat pemesanan Rp1,56 triliun.

Dominasi pemesanan pada tenor pendek, sekitar 74,5% dari total penjualan, menunjukkan preferensi investor terhadap instrumen yang lebih fleksibel dan cocok untuk strategi diversifikasi portofolio tanpa mengikat dana terlalu lama.

Tingginya minat investor terhadap ST015 bukan tanpa alasan. Instrumen yang sepenuhnya dijamin negara dan berbasis syariah ini menawarkan imbal hasil kompetitif dibandingkan deposito.

Selain itu, ST015 menggunakan skema kupon mengambang dengan batas minimal. Artinya Jika BI Rate naik, maka kupon ikut naik, namun jika turun, kupon tidak akan lebih rendah dari batas minimal yang sudah ditetapkan, yakni:

• ST015T2: minimal 5,2% per tahun (BI Rate + 45 bps)

• ST015T4 (Green Sukuk): minimal 5,45% per tahun (BI Rate + 70 bps)

Untuk kamu yang belum ikut serta, tingginya pemesanan ini jadi sinyal kuat bahwa kuota nasional ST015 bisa segera habis.

Karena itulah, kamu perlu memastikan akun SBN mu sudah aktif dan siap digunakan, supaya tidak ketinggalan momentum dan bisa langsung memesan sebelum kuotanya habis.

Kabar baiknya, proses daftar akun SBN di Bareksa sangat cepat dan bisa dilakukan kapan saja. Setelah akun aktif, pembelian ST015 pun bisa dilakukan hanya dalam beberapa langkah lewat aplikasi.

Siapkan akunmu sekarang dan amankan kupon ST015 selagi kuota masih tersedia di Bareksa sekarang!

Catat, masa penawaran ST015 hanya berlangsung pada 10 November 3 Desember 2025, dan setelmen pada 10 Desember.

Beli ST015 di Sini

(Rahmat Hidayat/AM)

*Rahmat Hidayat adalah Investment Specialist Bareksa dengan pengalaman lebih dari 7 tahun di bidang investasi dan produk finansial digital. Ia aktif mengembangkan produk pasar modal dan memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat, serta memegang lisensi WPPE.

*Abdul Malik adalah Managing Editor Bareksa dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di jurnalisme pasar modal. Memegang lisensi WPPE, ia fokus pada analisis makro, riset investasi, dan edukasi keuangan, serta merupakan peraih beberapa fellowship internasional.

***

Disclaimer

Investasi mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi investor. Bareksa menulis artikel ini berdasarkan materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.