BeritaArrow iconSBNArrow iconArtikel

Ini Alasan JCR Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia BBB+

Abdul Malik23 Desember 2020
Tags:
Ini Alasan JCR Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia BBB+
Seorang warga memotret gedung bertingkat menggunakan gawainya di kawasan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Senin (27/1/2020). JCR menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh permintaan domestik yang solid, utang pemerintah yang terkendali, dan ketahanan terhadap guncangan eksternal. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww)

Peringkat itu didasarkan atas penilaian JCR atas pertumbuhan ekonomi RI yang didorong permintaan domestik, serta utang pemerintah yang terkendali

Bareksa.com – Lembaga pemeringkat kredit Japan Credit Rating (JCR) mempertahankan peringkat utang (rating) Indonesia pada posisi BBB+, dengan outlook stable. Sebelumnya pada bulan Januari 2020, JCR telah menaikkan peringkat utang Indonesia dari BBB menjadi BBB+ dengan outlook stable.

Dalam laporannya, JCR menyatakan peringkat tersebut didasarkan atas penilaian JCR tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang didorong oleh permintaan domestik yang solid, utang pemerintah yang terkendali, ketahanan terhadap guncangan eksternal yang didukung oleh nilai tukar yang fleksibel serta kebijakan moneter dan cadangan devisa yang cukup kuat.

"Namun disisi lain, JCR juga menyoroti ketergantungan Indonesia terhadap sumber daya alam, basis pendapatan yang relatif kecil dibandingkan dengan ukuran perekonomian dan sistem keuangan domestik yang masih dalam proses pendalaman pasar keuangan," demikian dilansir laman resmi DJPPR Kemenkeu (23/12/2020).

JCR menilai pemerintah telah mengendalikan dampak pandemi Covid-19 terhadap ekonomi riil melalui langkah-langkah fiskal yang fleksibel sambil mengelola pembatasan kegiatan ekonomi secara hati-hati. Momentum reformasi struktural ekonomi juga tetap dijaga pemerintah meski di tengah pandemi dengan diberlakukannya “Omnibus Law on Job Creation”. Sementara itu, bank sentral telah mengambil langkah agresif untuk memasok likuiditas ke perekonomian. Berkat langkah-langkah yang diambil pemerintah maupun bank sentral maka perlambatan ekonomi tahun 2020 diperkirakan akan moderat dibandingkan negara lain.

Perekonomian diperkirakan akan mengalami kontraksi sekitar 1,5 persen dalam PDB riil pada 2020. JCR berpendapat, kecuali pandemi berkepanjangan, ekonomi akan kembali pulih ke pertumbuhan sebelum pandemi di atas 5 persen pada 2021. JCR percaya pembelian langsung obligasi pemerintah oleh bank sentral dapat dibenarkan jika penggunaan dana terbatas pada pengeluaran untuk mengendalikan dampak pandemi dan jika tenggat waktu secara jelas ditetapkan sebagai tindakan dalam keadaan darurat.

Samurai Bond

Pada Juli 2020, pemerintah berhasil menerbitkan Samurai Bond secara virtual yang merupakan penerbitan sovereign pertama di pasar Jepang untuk tahun 2020 dan penerbit pertama dari penerbit Asia setelah masa pandemi. Capaian tersebut mencerminkan kepercayaan investor Jepang yang terkenal sangat teliti dan hati-hati semakin meningkat dalam menginvestasikan dananya pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia.

"Keputusan JCR untuk mempertahankan peringkat kredit Indonesia merupakan salah satu bentuk pengakuan dunia internasional terkait kebijakan Pemerintah untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pemerintah akan terus menerus mengawal dan mencermati kebijakan penanganan Covid-19 dan PEN. Perbaikan-perbaikan kebijakan akan senantiasa dilakukan setiap saat untuk menyesuaikan tantangan-tantangan baru yang hadir dalam prosesnya. Sinergi dan gotong royong seluruh elemen masyarakat dan Pemerintah dibutuhkan karena merupakan kunci utama penekanan kasus Covid-19 dan bangkitnya Indonesia di dalam perekonomian," ungkap DJPPR Kemenkeu.

* * *

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Dengan berinvestasi di SBN Ritel kita tidak hanya mendapatkan imbal hasil tetapi juga membantu pembiayaan APBN untuk pembangunan negara. Tunggu penerbitan SBN Ritel berikutnya di Bareksa.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).

Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SBN ritel seri berikutnya.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua