BeritaArrow iconSBNArrow iconArtikel

Pilih ST007 atau Reksadana Pasar Uang Syariah?

Abdul Malik11 November 2020
Tags:
Pilih ST007 atau Reksadana Pasar Uang Syariah?
Acara diskusi saat peluncuran Green Sukuk Ritel Sukuk Tabungan seri ST007 secara virtual, di Jakarta (4/11/2020).

Bagi investor yang mencari produk dengan risiko rendah, tenor pendek, serta berbasis syariah, ST007 bisa menjadi alternatif selain RDPU syariah

Bareksa.com - Bagi masyarakat pemodal (investor), saat ini semakin banyak produk investasi dengan risiko rendah yang bisa dipilih dan dibeli secara online, serta berbasis syariah. Salah satunya adasurat berharga syariah negara (SBSN) untuk individu/ritel yang diterbitkan oleh negara, kemudian ada juga reksadana jenis pasar uang syariah (RDPU syariah) yang dikelola oleh manajer investasi. Dari kedua jenis produk tersebut, lebih baik pilih yang mana ya?

Teranyar, pemerintah sedang menawarkan instrumen SBSN khusus untuk investor ritel berjenis Sukuk Tabungan seri ST007. Tidak hanya untuk membiayai proyek-proyek hijau, ST007 juga bertujuan untuk menarik minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam investasi yang mendukung negara. Masa penawaran produk investasi yang dijamin negara ini pada 4-25 November 2020.

Kementerian Keuangan menetapkan tingkat kupon atau imbal hasil ST007 minimal 5,5 persen per tahun, yang bisa naik tetapi tidak bisa turun (floating with floor). ST007 memiliki jangka waktu dua tahun dan akan jatuh tempo pada 10 November 2022.

Promo Terbaru di Bareksa

Sementara itu, reksadana adalah kumpulan dana investor yang dikelola oleh manajer investasi untuk dibelikan aset keuangan seperti saham, obligasi dan pasar uang. Adapun reksadana pasar uang syariah (RDPU) syariah mayoritas asetnya adalah deposito dan sukuk dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Bagi investor yang mencari produk dengan risiko rendah, tenor pendek, serta berbasis syariah, ST007 bisa menjadi alternatif selain RDPU syariah, yang juga stabil dan risikonya tidak jauh berbeda. Lantas bagaimana perbandingan antara ST007dengan RDPU syariah?

Imbal Hasil (Return)

Sebelumnya sudah dijelaskan besaran imbalan ST007 sebesar 5,5 persen per tahun. Namun, karena dikenai pajak penghasilan obligasi 15 persen, maka imbal hasil bersih yang dapat diterima nasabah menjadi 4,68 persen per tahun.

Perlu diingat, imbalan ST007 sifatnya floating with floor, sehingga bisa naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak bisa turun dari batas minimal. Investor ST007 bisa untung lebih besar kalau ada penyesuaian suku bunga yang dipertimbangkan dalam tiga bulan sekali.

Sementara itu, imbal hasil (return) RDPU syariah tidak dikenakan pajak atau potongan lagi sehingga yang diterima oleh investor sudah bersih. Sebagai contoh, top 5 RDPU syariah Bareksa dengan return tertinggi setahun terakhir bisa memberikan keuntungan bersih 4,93 persen hingga 6,9 persen (per 9 November 2020).

Top 5 RDPU SyariahBareksa Return Tertinggi Setahun (9 November 2020)

Illustration

Sumber: Bareksa

Likuiditas

Likuiditas adalah kondisi di mana seberapa cepat suatu instrumen aset dicairkan atau dijadikan uang tunai (cash). ST007 adalah instrumen yang tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga investor tidak bisa mencairkan mendadak bila butuh dana darurat sebelum jatuh tempo. Namun, ada fasilitas early redemption dengan sejumlah syarat.

Early redemption merupakan salah satu fasilitas yang memungkinkan investor menerima sebagian pelunasan pokok ST007 oleh pemerintah sebelum jatuh tempo.

Fasilitas ini hanya dapat dimanfaatkan oleh investor dengan minimal kepemilikan Rp 2 juta di setiap mitra distribusi dan jumlah maksimal yang dapat diajukan untuk early redemption adalah 50 persen dari total kepemilikan investor.

Di sisi lain, RDPU syariah dapat dicairkan kapan saja dan berapa saja (tergantung ketentuan masing-masing produk) saat kita membutuhkan dana darurat. Prosesnya memakan waktu maksimal 7 hari kerja setelah instruksi penjualan (T+7).

Jaminan Pemerintah

Satu hal yang menarik dari ST007 adalah adanya jaminan 100 persen untuk pokok maupun imbal hasilnya dari pemerintah. Investor yang memegang hingga jatuh tempo (2 tahun) tidak perlu takut uang pokoknya hilang atau berkurang.

Sementara itu, RDPU syariahtidak dijamin oleh pemerintah sehingga nilainya bisa naik dan turun. Akan tetapi, reksadana adalah produk investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sehingga aman dan uang investor tidak bisa dibawa kabur oleh manajer investasi ataupun agen penjual.

Kesimpulannya, kita sebagai investor dalam membeli suatu instrumen investasi tidak bisa hanya dengan membandingkan return yangakan didapat, melainkan juga harus tahu dan disiplin atas keputusan investasi yang akan diambil nantinya.

Namun yang perlu ditekankan ialah, kedua produk yang tersedia di Bareksa ini cocok bagi investor dengan profil risiko rendah (risk averse), tinggal disesuaikan saja dengan kebutuhan masing-masing.

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Pemerintah membuka masa penawaran Green Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan seri ST007 pada 4-25 November 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).

Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan ST007.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Empty Illustration

Produk Belum Tersedia

Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua